Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fasilitasi Kesehatan Mari Kita Cegah Hipertensi Dengan Cerdik (Markiceh Dengan Cerdik) Di Klinik Pertiwi 1 Sukamaju Depok Dianti, Anggi Risma; Nina, Nina; sari, Agustina; Afifah, Faidah; Asri, Intan Puspita; Salamah, Nurul Pitriani; Naila R., Zahira Hananda
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 3 No 01 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 03 Nomer 01 Tahun 2022
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jpmim.v3i01.1802

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang gejalanya berlanjut pada target organ, seperti stroke otak, jantung koroner,pembuluh darah, dan otot jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatanmasyarakat di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Diperkirakan ± 80%kenaikan kasus hipertensi dari 639 juta pada tahun 2000 akan terjadi di negara berkembang pada tahun 2025. Kota Depok memiliki jumlah kejadian Hipertensi sebanyak 32.742 peringkat tertinggi pertama se-Jawa Barat (Jawa Barat dalam angka, 2016). Kasus tertinggi Hipertensi di Kota Depok adalah wilayah kecamatan Sukamaju sebesar 23.02% (381 kasus), Peserta pada kegiatan ini adalah warga masyarakat Klinik Pertiwi 1 Kecamatan Sukamaju Kota Depok sebanyak 38 warga. Tujuan kegiatan penyuluhan ini adalah meningkatkan pemahaman tentang Pencegahan Hipertensi dengan CERDIK (MARKICEH) dalam upaya pencegahanHipertensi. Metode penyuluhan ini diawali dengan tahap persiapan yang meliputi penetapan masalah yaitu masyarakat yang masih mempunyai riwayat penyakit hipertensi pada usia produktif lalu dilakukan lah kegiatan fasilitasi kesehatan penyuluhan kesehatan. Hasil dari kegiatan ini diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan. Sebelum diberikan penyuluhan hanya sebesar 16% peserta yang memiliki pengetahuan baik tentang Pencegahan Hipertensi dengan CERDIK (MARKICEH )dalam upaya pencegahan Hipertensi. Setelah diberikan penyuluhan, tingkat pengetahuan peserta yang baik meningkat menjadi 53%. Kegiatan penyuluhan ini tidak berkelanjutan hanya saja kami berharap derajat kesehatan masyarakat menjadi jauh lebih baik lagi.
Pemberdayaan Masyarakat BAPER “ Pemberdayaan Masyarakat BAPER “ Bahaya Anemia Pada Remaja” Pada Siswi SMK Islam Wijaya Kusuma Jakarta Selatan Tahun 2023 Dianti, Anggi Risma; Sari, Agustina; Asri, Intan Puspita; Rahmanita, Afida; Wibisono, Al Farel Dimas; Saragih, Sukmawati Boru; Apriliana, Adhela; Khair, Mestika Akhirunnisa; Romawati, Anggraeni; Maspupah, Tari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 4 No 02 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 04 Nomer 02 Tahun 2023
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jpmim.v4i02.2418

Abstract

Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Rendahnya asupan zat besi sering terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi bahan makanan yang kurang beragam, seperti protein. Anemia defisiensi zat besi lebih banyak terjadi pada remaja putri dibanding remaja putra dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan, sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. Permasalahan yang dihadapi mitra saat ini antara lain masih kurangnya pengetahuan remaja mengenai anemia maka dinilai perlu memberikan penyuluhan untuk memberikan pengetahuan kepada remaja untuk mencegah terjadinya anemia pada remaja. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakanKegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Januari 2023 dengan siswi dari SMK Islam Wijaya Kusumah yang hadir sebanyak 14 orang. Metode pengabdian masyarakat pendekatan survey, ceramah, diskusi, demonstrasi/simulasi. Hasil yang diperoleh adalah siswi mampu memahami tentang pencegahan anemia pada remaja. Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya di Puskesmas agar lebih memberikan penyuluhan tentang anemia pada remaja putri sebelum memberikan tablet tambah darah dilakukan secara berkal, sehingga siswi mendapatkan informasi tentang anemia dan mau mengkonsumsi tablet tambah darah yang diberikan.Sebelum diberikan penyuluhan hanya sebesar 16% peserta yang memiliki pengetahuan baik tentang Bahaya Anemia Pada Remaja dengan BAPER dalam upaya pencegahan Anemia. Setelah diberikan penyuluhan, tingkat pengetahuan peserta yang baik meningkat menjadi 53%. Kegiatan penyuluhan ini tidak berkelanjutan hanya saja kami berharap derajat kesehatan masyarakat menjadi jauh lebih baik lagi.
Determinan Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Usia Produktif di Wilayah Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2022: Determinants of Type 2 Diabetes Mellitus in Productive Age in the Jagakarsa District Health Center Area, South Jakarta in 2022 Noviyanti, Shabrina Rahmi; Nina; Dianti, Anggi Risma; Setiawaty, Savanna
Journal of Public Health Education Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Public Health Education
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jphe.v2i2.110

Abstract

Background: The worldwide incidence of Diabetes Mellitus is around 171 million and is predicted to reach 366 million by 2030. Southeast Asia has 46 million people and is estimated to increase to 119 million. In Indonesia from 8.4 million in 2015 it is estimated to be 21.3 million in 2030. Objectives: This study aims to analyze the Determinants of Diabetes Mellitus in the South Jagakarsa District. Method: The population of this study is a community in the Puskesmas Jagakarsa area with a sample of 100 respondents who filled out online questionnaires using google Forms. The research was conducted in December–January 2022, with research types this research method, combines quantitative research most people at Puskesmas Jagakarsa are still many I’ve mixed methods using primary observation data using online questionnaires (google forms) and other data under Profile of the 2021 Jagakarsa Subdistrict Puskesmas. Result: Research results are known that most people at Puskesmas Jagakarsa are still many understand Type 2 Diabetes Mellitus disease (54%) with good grades and still many who are not good (48%). Conclusion: Prioritization of problem-solving is carried out using the matrix criteria method by taking into account the level of effectiveness and efficiency. The importance of educating the community in Jagakarsa District to be wise in choosing the food to be consumed, then an alternative solution to the main problem is obtained by outreach to people of productive age to disseminate health information about "Prevent & Manage Diabetes Type 2 Well". With this program, it is hoped that people can schedule healthy food consumption and calculate their nutritional needs and check their own sugar levels so that they are motivated to live a healthier life and avoid Type 2 Diabetes Mellitus.