Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ners

Laporan Kegiatan Diagnosis Komunitas Dalam Upaya Menurunkan Jumlah Kasus Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Teluknaga Putri, Adinda Zhafira Dyanti; Sirait, Anggi Cahaya Millenia S; Sadewa, Mahardika Maghfirani; Latiza, Shania; Tirtasari, Silviana
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.26207

Abstract

Stunting didefinisikan sebagai tinggi badan menurut usia yang rendah akibat kekurangan nutrisi kronik. Di Indonesia, prevalensi stunting pada tahun 2022 mencapai 21,6%, jauh dari target 14% pada tahun 2024, menjadikan penanganan stunting prioritas utama. Pada Agustus 2023, Puskesmas Teluknaga mencatat 119 kasus stunting, dengan kasus tertinggi di Desa Kampung Melayu Barat. Mini survei menunjukkan pengetahuan mengenai stunting masih kurang. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai stunting di wilayah kerja Puskesmas Teluknaga. Pendekatan diagnosis komunitas menggunakan Paradigma Blum dilakukan. Prioritas masalah ditentukan dengan teknik non-skoring Delphi dan akar penyebab masalah diidentifikasi melalui fishbone diagram. Data intervensi diperoleh dari pre- dan post-test, serta pengukuran antropometri. Pemantauan dilakukan dengan siklus plan-do-check-action (PDCA). Analisis menggunakan fishbone diagram menunjukkan masalah utama berupa gaya hidup. Hasil penyuluhan menunjukkan 10 kader (100%) mendapatkan nilai post-test > 85 dan 24 masyarakat (89%) mendapatkan nilai post-test > 80, dengan peningkatan nilai > 10 poin dari nilai pre-test pada kedua kelompok. Intervensi menunjukkan 9 anak (90%) mengalami peningkatan berat dan tinggi badan. Berdasarkan intervensi yang dilakukan, terdapat peningkatan pengetahuan pada kader dan masyarakat mengenai stunting di wilayah kerja Puskesmas Teluknaga.
Psychogenic Non-Epileptic Seizure (Pnes) – Laporan Kasus Ursula, Ferrel Briliyant; Putri, Adinda Zhafira Dyanti; Utami, Hening Tri
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.26208

Abstract

Psychogenic Non-Epileptic Seizure (PNES) adalah kejadian paroksismal dan tiba-tiba yang menyerupai kejang epileptic namun tidak disebabkan oleh suatu gangguan organic, yang dibutkikan oleh rekaman elektroensefalogragi (EEG) yang menunjukkan bahwa aktivitas otak normal selama kejadian yang menyerupai kejang. Sebaliknya, gangguan ini merupakan manifestasi dari tekanan psikologis dan emosi yang belum terselesaikan. PNES dapat terjadi pada semua usia namun paling sering terjadi antara usia 15 - 35 tahun, dan lebih sering terjadi pada wanita. Gangguan ini sering salah didiagnosis sebagai epilepsi, sehingga menempatkan pasien pada risiko komplikasi iatrogenik. Kami telah melaporkan sebuah kasus PNES pada wanita usia 22 tahun yang mengalami kejang pada bagian kanan tubuh secara tidak sinkronik, yang awalnya ditatalaksana sebagai kejang epileptik namun tidak didapatkan gelombang epileptogenikk pada EEG sehingga didiagnosis PNES. Untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas pasien, PNES harus dengan cepat dievaluasi dan ditangani secara psikiatrik. PNES juga berhubungan dengan berbagai kondisi komorbiditas psikiatri sehingga kondisi-kondisi ini juga harus ditatalaksana secara adekuat