Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Efektivitas Tindakan Laparoskopi Dan Open Herniotomi Sebagai Tatalaksana Hernia Pada Pasien Anak : Sebuah Review Ursula, Ferrel Briliyant; Sharon, Sharon; Auliya A, Syaied; Nadia, Sabina Ayu; Danarko, Ian
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kelainan kongenital yang sering ditemukan pada bayi dan anak-anak adalah hernia. Tatalaksana pembedahan pada hernia sangat diperlukan agar dapat mencegah risiko terjadinya komplikasi. Tatalaksana pembedahan yang dapat dilakukan pada kasus hernia antara lain open surgery dan juga laparoskopi. Terdapat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing prosedur tersebut begitupun penerapan untuk setiap jenis hernia juga berbeda. Guideline internasional sudah menetapkan tatalaksana pembedahan yang tepat untuk hernia inguinalis pada pasien dewasa. Namun sampai saat ini, belum ada pedoman yang baku terkait manakah yang lebih efektif digunakan pada kasus hernia anak, apakah open surgery ataukah laparoskopi. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan efektivitas tindakan laparoskopi dengan open herniotomi sebagai tatalaksana hernia pada pasien anak. Metode: Tinjauan literatur dari empat database PubMed, DOAJ, Cochrane, dan Google Scholar yang diterbitkan dalam rentang waktu 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2018-2022. Hasil: Didapatkan 14 literatur yang melaporkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing prosedur. Kelebihan dari laparoskopi adalah dapat mengurangi hospital stay, waktu operasi, risiko inflamasi, dan rasa nyeri. Faktor estetik juga menjadi keunggulan dari prosedur ini karena tidak banyak menimbulkan luka bekas operasi. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa laparoskopi dapat meminimalisir risiko terjadinya komplikasi dan juga kekambuhan pasca operasi. Maka dari itu, laparoskopi menjadi salah satu tindakan yang efektif dan aman sebagai tatalaksana hernia pada anak. Kesimpulan: Terdapat perbedaan hasil penelitian terkait efektivitas tindakan laparoskopi dengan open herniotomi sebagai tatalaksana hernia pada pasien anak. Kedua prosedur tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga, pemilihan tindakan harus berdasarkan pertimbangan kedua belah pihak antara pasien dan dokter.
Upaya Penurunan Jumlah Kasus Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Teluknaga Dengan Diagnosis Komunitas Nadia, Sabina Ayu; Oktavia , Anissya Rima; Mulyadi, Ezra Michael; Dewanti, Puspa; Tirtasari, Silviana
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.25830

Abstract

Anemia merupakan kondisi dimana sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh. Kebutuhan fisiologis berbeda pada setiap orang, dimana dapat mempengaruhi jenis kelamin, tempat tinggal, perilaku merokok, dan tahap kehamilan. Berdasarkan WHO, anemia pada kehamilan ditegakkan apabila kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL. Pada tahun 2019, World Health Organization (WHO) menyatakan sebesar 37% (32 juta) wanita hamil berusia 15–49 tahun menderita anemia. Berdasarkan data Puskesmas Teluknaga, dalam wilayah kerja Puskesmas Teluknaga pada Januari - November 2022 sampai Januari - November 2023 menunjukkan peningkatan sebesar 107,8% kasus dengan nilai Hb <11 mg/dL. Melihat masih tingginya kasus Anemia Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Teluknaga, maka perlu dilakukan diagnosis komunitas. Diturunkan angka kejadian anemia ibu hamil dengan cara meningkatkan pengetahuan di Wilayah kerja Puskesmas Teluknaga. kegiatan dilakukan dengan pendekatan diagnosis komunitas. Dilakukan analisis situasi untuk menentukan masalah identifikasi masalah menggunakan Paradigma Blum. Prioritas masalah dengan metode non-scoring technique Delphi. Diagram Fishbone untuk menentukan akar penyebab masalah. Rencana intervensi technique dengan log frame goals. Intervensi dilakukan melalui penyegaran materi anemia ibu hamil ke kader, penyuluhan mengenai anemia ibu hamil kepada ibu hamil. Setelah dilakukan intervensi, didapatkan peningkatan pengetahuan mengenai penyakit Anemia Ibu Hamil >80% pada kader serta ibu hamil Desa Teluknag. Kesimpulan: setelah dilakukan pendekatan diagnosis komunitas, didapatkan Desa Teluknaga sebagai desa dengan jumlah kasus Anemia Ibu Hamil terbanyak, telah diketahui penyebab serta dilakukan intervensi. Setelah penyuluhan, didapatkan peningkatan pengetahuan ibu hamil Desa Teluknaga mengenai Anemia Ibu Hamil.