Zahroddar, Zahroddar
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora (JURRISH)

TEPUNG TAWAR PADA PERNIKAHAN ADAT MELAYU : STUDI TERHADAP MASYARAKAT MELAYU DI LABUHAN BATU SELATAN Abdul Gani Jamora Nasution; Kholila Harahap; Nurintan Magfirah; Zahroddar, Zahroddar
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.568 KB) | DOI: 10.55606/jurrish.v2i1.749

Abstract

Adat pernikahan dalam budaya Melayu terkesan rumit karena banyak tahapan yang harus dilalui. Kerumitan tersebut muncul karena pernikahan dalam pandangan Melayu harus mendapat restu dari kedua orang tua serta harus mendapat pengakuan yang resmi dari tetangga maupun masyarakat. Bukan sebatas pandangan rumit, namun ada juga kalangan berpendapat, ada melayu unik dan sangat menarik.Penelitian ini mengkaji tentang nilia-nilai tradisi pada upacara Tepuk Tepung Tawar perkawinan adat Melayu di Desa Labusel. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Labusel yang bersuku Melayu. sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah orang dari kalangan masyarakat. hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, peneliti menyarankan kepada masyarakat Melayu agar selalu mempertahankan tradisi Tepuk Tepung Tawar pada perkawinan adat Melayu karena nilai-nilai yang terdapat Tepuk Tepung Tawar merupakan salah satu tradisi yang terdapat di dalam adat perkawinan Melayu di Desa Labusel. Berdasarkan pada tradisi tepuk tepung tawar sangat banyak dan menjadi acuan dalam bermasyarakat dan juga berkeluarga. Penulis juga berharap penelitian ini dapat menjadikan motivasi bagi peneliti selanjutnya mengenai tradisi Tepuk Tepung Tawar yang lebih luas lagi.