Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektifitas Model Terapi Modalitas dan Komplementer Seft terhadap Penurunan Tingkat Stres Pasca Bencana Pada Remaja Penyintas Bencana Gempa Bumi di Ponpes Minhajul Karomah Kabupaten Cianjur Hidayah, Nurul; Florensa, Florensa; Seprian, Dwin; Nisma, Nisma; Fathudin, Yogasliana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13234

Abstract

Bencana alam, salah satunya adalah gempa bumi, biasanya terjadi dengan cepat dan tanpa peringatan sebelumnya. Gempa yang telah terjadi di Cianjur pada Senin, 21 November 2022 kekuatan 5,6 Magnitudo berdampak merusak, sampai ratusan orang meninggal dan ribuan bangunan hancur. Cianjur salah satu wilayah di Jawa Barat yang terkena musibah di tahun ini, dan menambah daftar panjang bencana yang terjadi di Jawa Barat pada 2022. Kondisi ini dapat membuat korban bencana menjadi lebih rentan mengalami trauma. Penyitas bencana memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan fisik dan psikologis. Masalah ini dapat terjadi karena terbatasanya sumber-sumber dukungan sosial, material, dan personal. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui efektifitas terapi SEFT dalam menurunkan tingkat stres pasca bencana pada remaja penyintas bencana gempa bumi di Ponpes Minhajul Karomah Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan one group pretest posttest design. Analisa data menggunakan paired t-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi SEFT mampu menurukan tingkat stres pasca bencana remaja penyintas bencana gempa bumi.
Penyuluhan dan Edukasi Psychological Well-Being untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Pesisir di Desa Temajuk Kabupaten Sambas Seprian, Dwin; Hidayah, Nurul; Masmuri, Masmuri; Fakhruddin, Muhammad Syafri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i4.13789

Abstract

ABSTRAK Psychological Well-Being diasosiasikan dengan kemampuan untuk beradaptasi terhadap kebutuhan perawatan penyakit yang dialami, mempertahankan hubungan sosial dan kemampuan mencegah komplikasi dimasa depan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat pesisir Desa Temajuk tentang Psychological Well-Being. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan dan edukasi tentang Psychological Well-Being. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan yaitu kategori tinggi sebesar 10%, kategori sedang sebesar 33,3% dan kategori rendah sebesar 56,7%. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan dan edukasi tentang Psychological Well-Being diperoleh pengetahuan pada kategori tinggi yaitu 76,6% dan kategori sedang yaitu 23,3%. Penyuluhan dan edukasi Psychological Well-Being mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat pesisir di Desa Temajuk. Kata Kunci: Penyuluhan Psychological Well-Being, Psikologis Masyarakat Pesisir  ABSTRACT Psychological Well-Being is associated with the ability to adapt to the treatment needs of the illness experienced, maintain social relationships and the ability to prevent future complications. The aim of community service is to increase the knowledge of coastal communities in Temajuk Village about Psychological Well-Being. The method for implementing community service is counseling and education about Psychological Well-Being. The results of community service obtained data on the level of knowledge before being given counseling, namely the high category was 10%, the medium category was 33.3% and the low category was 56.7%. Meanwhile, after being given counseling and education about Psychological Well-Being, knowledge was obtained in the high category, namely 76.6% and in the medium category, namely 23.3%. Psychological Well-Being counseling and education can increase the knowledge of coastal communities in Temajuk Village. Keywords: Psychological Well-Being Counseling, Psychology of Coastal Communities
Penerapan Buku Saku “Peduli Stunting” Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu di Wilayah Pinggiran Sungai Kapuas Kota Pontianak Masmuri, Masmuri; Seprian, Dwin; Limansyah, Dodik; Rusnaini, Rusnaini
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i7.14609

Abstract

ABSTRACT Stunting is one of the problems that exists in communities along the Kapuas River in West Kalimantan. Low levels of knowledge and inadequate attitudes or practices regarding the care of children with stunting are some of the causes of stunting. The characteristics of the people on the banks of the Kapuas River are generally people who are still very closely related to the culture they adhere to. This research aims to examine the effectiveness of implementing the "Peduli Stunting" pocketbook on the level of knowledge and attitudes of mothers with stunted children in the Kapuas River area, Pontianak City. Research method is a quantitative quasi-experiment with a pre-test and post-test with a control group approach with 100 respondents using Total Sampling which is divided into 2 groups (50 respondents in the intervention group and 50 respondents in the control group). The results of the analysis found differences in the level of knowledge and attitudes of mothers before and after intervention with the pocketbook media "Peduli Stunting" with a significant value of 0.000 (p < 0.05). In this study, mothers' knowledge and attitudes cannot be separated from the influence of culture held by marginalized communities Sungai Kapuas which believes that breastfeeding mothers should not give their babies first breast milk because it is thought to contain bacteria and spoiled milk and before they are six months old, babies are given additional food, such as banana "lothe" so that they do not fuss. This research concludes that the pocketbook "Peduli Stunting" increases the knowledge and attitudes of mothers on the Kapuas River in fulfilling and managing the nutrition of children with stunting. In areas where people live on the banks of rivers, there are still many myths and beliefs according to the culture held by the community about what foods can and cannot be given to toddlers. Most of these prohibited foods meet the nutritional needs of toddlers as they grow and develop. The mother's unfavorable attitude is influenced by the culture adopted based on the community's ethnicity. Education with the pocketbook "Peduli Stunting" can be applied Keywords: Stunting, Pocketbook, Knowledge, Attitude  ABSTRAK Stunting merupakan salah satu permasalahan yang ada pada masyarakat pinggiran sungai Kapuas di Kalimantan Barat. Tingkat pengetahuan yang rendah dan sikap atau praktik yang kurang memadai tentang perawatan anak dengan stunting adalah beberapa penyebab terjadinya stunting. Karakteristik masyarakat pinggiran sungai Kapuas juga pada umumnya ialah masyarakat yang masih sangat erat kaitannya dengan budaya yang dianutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji efektivitas penerapan buku saku “Peduli Stunting” Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap pada Ibu dengan Anak Stunting Di Wilayah Pinggiran Sungai Kapuas Kota Pontianak. Metode Penelitian ini adalah kuantitatif quasy experiment dengan pendekatan pre-test post-test with control group dengan responden berjumlah 100 responden menggunakan Total Sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok (50 responden kelompok intervensi dan 50 responden kelompok kontrol). Hasil analisis ditemukan perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan sesudah intervensi dengan media buku saku “Peduli Stunting” dengan nilai signifikan yaitu 0,000 (p < 0,05), pada penelitian ini pengetahuan dan sikap ibu tidak lepas dari pengaruh budaya yang dianut masyarakat pinggiran sungai Kapuas yang beranggapan bahwa ibu menyusui tidak boleh memberikan ASI pertama pada bayinya karena dianggap mengandung bakteri dan susu yang basi dan sebelum berusia enam bulan, bayi diberikan makanan tambahan, seperti "lothe" pisang, agar mereka tidak rewel. Kesimpulan dari penelitian ini adalah buku saku “Peduli Stunting” meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu pinggiran sungai kapuas dalam pemenuhan dan pengelolaan gizi anak dengan stunting. Pada wilayah lingkungan tempat tinggal yang berada di tepian sungai masih memiliki banyak mitos dan kepercayaan sesuai dengan kebudayaan yang dianut masyarakat tentang makanan apa yang boleh dan tidak boleh diberikan kepada balita. Sebagian besar makanan yang dilarang tersebut memenuhi kebutuhan nutrisi balita saat tumbuh kembangnya. Sikap ibu yang kurang baik dipengaruhi oleh budaya yang dianut berdasarkan suku masyarakat. Edukasi dengan buku saku “Peduli Stunting” dapat diterapkan Kata Kunci: Stunting, Buku Saku, Pengetahuan, Sikap