Pendahuluan: Stroke merupakan penyakit neurologis utama di usia dewasa, berdasarkan tingginya angka kejadian, kegawatdaruratan, penyebab utama kecacatan, dan kematian. Brain derived neurotrophic factor (BDNF) merupakan salah satu neurotrophin golongan neurotrophic. BDNF terlibat dalam perkembangan sinapsis, platisitas sinapsis, dan fungsi kognitif dan meningkat pada stroke iskemik. Sehingga perlu dilakukan analisis antara kadar BDNF dengan fungsi kognitif. Metode: Penelitian cross-sectional yang dilakukan pada 64 orang pasien stroke iskemik dengan onset 15-30 hari dengan usia 18-70 tahun. Pasien dengan gangguan fungsi kortikal luhur sebelumnya, buta huruf, afasia, Alzheimer, Parkinson dan depresi merupakan kriteria eksklusi. Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lokasi infark, kadar BDNF dan fungsi kognitif merupakan variabel yang akan dianalisis. Hasil: Tingkat pendidikan berpengaruh pada fungsi kognitif dan terdapat korelasi kuat positif bermakna antara kadar BDNF dengan fungsi kognitif. Kadar cut off BDNF ≤ 1,3 ng/mL memiliki sensitivitas 86,11% dan spesifitas 96,43% sebagai prediktor gangguan kognitif dan bermakna pada variabel memori, visuospasial dan eksekutif. Kesimpulan: BDNF serum dapat diukur untuk memprediksi terjadinya gangguan fungsi kognitif.