Berpikir kritis telah menjadi masalah serius bagi mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Sembilanbelas November Kolaka karena mereka diharuskan menulis laporan penelitian secara kritis untuk tugas akhir mereka. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis mereka terkait dengan gender, studi ini mendeskripsikan berpikir kritis di antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Untuk tujuan tersebut, enam mahasiswa (3 laki-laki dan 3 perempuan) semester VI telah dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menjawab Critical Thinking Mindset Self–Rating Form yang diajukan oleh Facione dan Facione (2014, hlm. 14) yang terdiri dari 20 pertanyaan 'ya atau tidak' untuk mengukur tingkat berpikir kritis mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disposisi mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan terhadap berpikir kritis sangat berbeda.