Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), terutama pneumonia, adalah penyebab utama kematian balita. Pada tahun 2015, penyakit ini menyumbang 16% dari seluruh kematian anak di bawah 5 tahun, menyebabkan 920.136 balita meninggal, atau lebih dari 2.500 orang per hari, atau 2 anak balita meninggal setiap menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi jumlah kasus pneumonia berbasis transkultural nursing pada balita. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan metode analitik observasional yang menggunakan pendekatan cross-sectional. Semua balita di Rawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan adalah subjek penelitian ini; sebagian kecil dari balita ini memenuhi kriteria inklusi. Alat kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data untuk penelitian ini. Uji statistik Chi-Square untuk analisis bivariat. Hasil penelitian yang dilakukan pada 115 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki status imunisasi lengkap tidak memiliki pneumonia, yaitu 23 responden (50%), dan 31 responden (67,4%) yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki kriteria tidak terjadi pneumonia. responden yang menggunakan layanan kesehatan dengan kriteria pneumonia sejumlah 36 (52,2%). Analisis bivariat didapatkan hasil p = 0,000 < 0,05 ada hubungan status imunisasi, status gizi, riwayat pemberian AS EkslusifI, kebiasaan merokok keluarga, kepadatan Hunian, ventilasi rumah dan penggunaan layanan kesehatan terhadap pneumonia.