Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The Effect of Web-Based Education on Mother’s Knowledge and Attitudes in Stunting Prevention Andayani, Sri Astutik; Hasim, Ely; Chandra Dewi, Novela Eka
Journal of Nursing Care Vol 7, No 2 (2024): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v7i2.54015

Abstract

Stunting incidents are often not realized due to chronic nutritional problems which can be caused by the mother's lack of knowledge in providing food intake that is appropriate to her child's nutritional needs. Currently, the use of technology continues to increase. This research was carried out by using technology that is currently developing, namely using media. website-based social. This research aims to determine the effect of web-based education on mothers' knowledge and attitudes in efforts to prevent stunting. This research used a quasi-experimental method with a pre-test and post-test control group approach, 44 respondents were selected based on the lemeshow formula sampling technique. The instrument used in this research used a questionnaire. Bivariate data analysis used the Wilcoxon test and Mann Whitney test. The results of this study showed that the level of knowledge of mothers in the intervention group was 0.000 and in the control group 0.108. Meanwhile, the results of research attitudes with a significant value in the intervention group were 0.000 and the control group was 0.216. Meanwhile, the difference in knowledge scores between the intervention group and the control group was 0.028 and the difference in attitude scores between the intervention group and the control group was 0.001. There were significant differences in the level of knowledge and attitudes in the intervention group and the control group. The conclusion from the research is that there is an influence of web-based education on mothers' knowledge and attitudes in efforts to prevent stunting in the intervention group.
Monitoring Infus Dan Detak Jantung Berbasis Internet Of Things (IoT) Syafiih, M; Nadiyah, Nadiyah; Andayani, Sri Astutik; Arifin, Nur Hatima Inda
Jurnal Ilmiah Informatika Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Informatika
Publisher : Department of Science and Technology Ibrahimy University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jimi.v8i2.124-131

Abstract

An alternative medical device called an IV is used to replenish lost body fluids and maintain the body's electrolyte balance. Infusion fluid administration is a very useful way to help and speed up the recovery of the patient's condition during the treatment period. In hospitals, clinics and health centers, nurses generally still control and monitor the use of IV fluids manually. Nurses must periodically check the condition of each patient's infusion. Thus, delays in infusion replacement often occur. This has a negative impact on the patient, such as blood being sucked into the infusion hose and the possibility of clotting in the hose. So that patients will experience losses to these conditions, nurses are required to always be on time in replacing infusions. There are still many people who do not understand the normal human heart rate, because health workers do not socialize to the public about heart rate. Lack of understanding of the human heartbeat that is often found in our environment. Based on the above problems, the research to be carried out will provide several solutions, it is necessary to make a sensor to detect infusion filling for patients who are under treatment so that it will help nurses in controlling infusion filling. The existence of monitor results related to human heart rate as a tool so that it can measure human heart rate. The method used is Rapid Application Development (RAD), this research produces a sensor tool to detect infusion and human heart rate.
Penerapan Teknik Relaksasi Diaphragmatic Breathing untuk Mengurangi Nyeri Post Operasi Sectio Caesarea pada Pasien dengan Indikasi Gemelli di Ruang Nifas RSUD Sidoarjo Fitri, Melinia Akhirul; Andayani, Sri Astutik; Dewi, Novela Eka Candra
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v5i1.7119

Abstract

Nyeri akut pada post operasi sectio caesarea dirasakan setelah operasi selesai, pasien mulai sadar dan efek anastesi habis maka pasien akan merasakan nyeri pada bagian tubuh yang mengalami pembedahan. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan dalam mengatasi nyeri akut pada post sectio caesarea adalah terapi non farmakologis adalah teknik relaksasi nafas dalam, relaksasi napas adalah pernapasan abdomen (Diaphragmatic Breathing) dengan frekuensi lambat atau perlatihan, berirama, dan nyaman yang dilakukan dengan memejamkan mata. Terapi non farmakologis ini tidak memiliki efek samping. Melaksanakan penerapan teknik relaksasi nafas dalam untuk menurunkan nyeri post operasi sectio caesarea pada pasien dengan indikasi gemelli di ruang nifas RSUD Sidoarjo. Studi kasus ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan. Subjek studi kasus adalah pasien dengan keluhan nyeri post operasi sectio caesarea. Hasil studi kasus yang dilakukan pada psien dengan keluhan nyeri post operasi sectio caesarea setelah diberikan intervensi selama 3x24 jam  diketahui bahwa teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan intensitas nyeri. Berdasarkan data pengkajian diatas didapatkan data keluhan utama pasien dengan keluhan nyeri post operasi sectio caesarea dan teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea.
Hubungan Faktor Enabling dan Reinforcing dalam Pencegahan Scabies pada Santri Putra di SMP Nurul Jadid Andayani, Sri Astutik; Nugroho, Setiyo Adi; Malasari, Putri Nur
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 4, No 3 (2023): Ketahanan Sosial dan Pemberdayaan Pendidikan
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v4i3.7121

Abstract

Penyakit kulit banyak dijumpai di Indonesia disebabkan karena beriklim tropis dan Menurut Internasional Alliance for the Control Of Scabies (IACS) kejadian scabies bervariasi mulai dari 0,3% menjadi 46%. Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh sarcoptes scabiei varian hominis. Pada penelitian ini membahas tentang faktor enabling dan faktor reinforcing dalam pencegahan scabies pada santri putra SMP Nurul Jadid. Dengan jumlah responden 223 santri, tujuan peneliti untuk mengetahui Hubungan Faktor Enabling Dan Faktor Reinforcing Dalam Pencegahan Scabies Pada Santri Putra SMP Nurul Jadid. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan uji statistik Korelasi Spearman’s rho, dengan menggunakan instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian berdasarkan analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearman,s rho semua variabel berhubungan terhadap pencegahan scabies pada santri putra nurul jadid, yaitu: faktor enabling  p = 0,04 dengan nilai korelasi 0,191 yang dikategorikan korelasi cukup, sedangkan faktor reinforcing p= 0,04 dengan nilai korelasi 0,52 yang dikategorikan korelasi kuat. Hasil uji korelasi Spearman,s rho di dapatkan bahwa nilai P sebesar 0,04. Karena nilai P <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan, Terdapat hubungan positif yang cukup tinggi antara hubungan faktor enabling dan faktor reinforcing dalam pencegahan scabies pada Santri Putra Smp Nurul Jadid.
Penerapan Teknik Batuk Efektif dengan Masalah Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Pasien Anak dengan Bronkopneumonia di Ruang Picu RSUD Sidoarjo Hasan, Zainul; Andayani, Sri Astutik; Dewi, Novela Eka Candra
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v5i1.8345

Abstract

Latar belakang Penyakit bronkopneumonia dapat mengganggu fungsi dari saluran pernapasan pada tubuh manusia yang nantinya akan menyebabkan klien mengalami gejala batuk berdahak, sesak nafas, serta menjadi pemicu terjadinya penumpukan produksi sekret di area bronkus dan sekitar alveoli sehingga timbul masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengindentifikasi Penerapan Teknik Batuk Efektif untuk Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Pasien Anak Dengan Bronkopneumonia di Ruang PICU RSUD Sidoarjo. Metode  metode yang digunakan dalam karya ilmia akhir ini menggunakan metode pemberian tekhnik batuk efektif pada pasien dengan Hasil dari evaluasi keperawatan berdasarkan catatan perkembangan menunjukkan bahwa, setelah dilakukan penerapan tekhnik batuk efektif selama 3 hari pertemuan, indicator pada kriteria hasil tercapai sepenuhnya dibuktikan dengan penurunan terhadap produksi sputum, suara napas tambahan dan rasa cemas yang dirasakan klien, serta perbaikan frekuensi napas. Kesimpulan  bahwa Penerapan Teknik Batuk Efektif untuk mengatasi masalah bersihan jalan napas pada pasien anak dengan Bronkopneumonia di Ruang PICU RSUD Sidoarjo.
Efektivitas Tapid Sponge dan Foot Bath terhadap Nyeri Desminorea pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Wongsorejo Banyuwangi Fariqoini, Ayyul; Nugroho, Setiyo Adi; Andayani, Sri Astutik
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v5i1.7300

Abstract

Dampak dari dismenorea dapat mengganggu aktivitas remaja dan menyebabkan ketidakhadiran siswi di sekolah, Dismenore atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan yang dialami wanita saat menstruasi. biasanya dengan rasa kram dan terpusat pada abdomen bagian bawah yang menjalar kepunggung bawah sampai ke paha. Dismenore primer merupakan permasalahan yang banyak menyerang remaja putri. Dampak dari dismenorea dapat mengganggu aktivitas remaja dan menyebabkan ketidakhadiran siswi di sekolah, Dismenorea atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan yang dialami wanita saat menstruasi. biasanya dengan rasa kram dan terpusat pada abdomen atau perut bagian bawah yang menjalar kepunggung bawah sampai ke paha Keluhan ini dapat terjadi bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat. Setiap wanita pada masa pubertas akan mengalami menstruasi, saat menstruasi mayoritas wanita akan mengalami gangguan menstruasi  diantaranya disminore tujuan melakukan terapi non farmakologis ini yaitu untuk mengurangi disminore dengan cara melakukan terapi tapid sponge dan foot bath dengan cara menganalisis Lebih Efektif manakah antara kedua intevensi tersebut, sedangkan penelitian ini menggunakan uji statistik wilcoxon dan mann whitney dengan menggunakan rancangan pretest dan postest  sebanyak 96 reponden, dengan kelompok intervensi tapid sponge dan kelompok intervensi foot bath, dari hasil analisis menggunakan uji mann whitney Menunjukkan uraian tabel diatas bahwa lebih efektif terapi tapid sponge dibandingkan terapi foot bath pada remaja putri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bengkak Wongsorejo Banyuwangi, Maka didapatkan  <0,005 yang artinya Ha diterima HO ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikasi terhadap intervensi tapid sponge pada penurunan nyeri desminore primer pada remaja putri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Wongsorejo    Banyuwangi.
Pengalaman Disfungsi Seksual pada Klien Pria dengan Ulkus Diabetikum Maulida, Haifah; Rahman, Handono Fatkhur; Nugroho, Setyo Adi; Andayani, Sri Astutik; Wahid, Abdul Hamid
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 4, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.974 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v4i3.187

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Diabetes melitus (DM) menjadi salah satu penyebab organis utama gangguan fungsi seksual pria yang berefek pada kompleksitas gangguan seksual. Tujuan: mengetahui secara mendalam tentang disfungsi seksual pada klien pria dengan ulkus diabetikum. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Penelitian ini melibatkan 7 partisipan yang dipilih dengan purposive sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah klien pria ulkus diabetik, usia 30-60 tahun, dan bersedia menjadi partisipan. Analisis data menggunakan pendekatan analisis selektif dan focusing (the selective or highlighting approach). Hasil: enam tema teridentifikasi dalam penelitian ini diantaranya pandangan tentang seksual pada kehidupan pria, perubahan seksual yang dialami, dampak perubahan seksual, perilaku mengatasi masalah akibat perubahan seksual, harapan terhadap kondisi perubahan seksual, dan respons support system. Kesimpulan: Klien pria dengan ulkus diabetikum mengalami disfungsi seksual yang berdampak pada diri dan pasangan. Klien berupaya mencari cara penyelesaian sesuai persepsinya dan mengharapkan dukungan keluarga untuk memperbaiki fungsi seksual mereka. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk perawat sebagai dasar penentuan tindakan preventif yang sesuai agar tidak terjadi komplikasi yang lebih cepat yang akan menimbulkan gangguan/disfungsi seksual. Selain itu dapat juga digunakan untuk penyusunan program pelayanan kesehatan seksual, dengan menyediakan ruang khusus untuk konsultasi seksual, layanan konsultasi paripurna, hotline service, dan home based care untuk menfasilitasi minimnya fasilitas pelayanan seksual.Kata kunci: Diabetes Melitus, ulkus diabetikum, disfungsi seksualThe Experience of Sexual Dysfunction in Male Clients with Diabetes Ulcers ABSTRACTBackground: Diabetes mellitus (DM) is one of the main organic causes of male sexual dysfunction. Objective: This research is to find out about sexual dysfunction in male clients with diabetes ulcers. Methods: This study used a qualitative method using phenomenology and interviews as data collection techniques. There were 7 participants selected with using purposive sampling. The inclusion criteria in this study were male clients with diabetes ulcers, aged between 30-60 years, and agree to participate. Data analysis using selective or focused (the selective or highlighting approach). Results: Six themes identified in this study include sexual perspective in men’s life, experienced sexual changes, effect of the sexual changes, behaviors to overcome the effect of sexual changes, expectation related to the condition of sexual changes, and support system response. Conclusion: male clients with diabetic ulcers experience sexual dysfunction that affects themselves and their partners. Clients try to find solutions to their perceptions and expect family support to improve their sexual function. The results of this study could be used for nurses as a basis for determining appropriate precautions to prevent faster complications that will cause sexual disorders/dysfunction. In addition, it could also be used for the preparation of sexual health service programs, by providing special space for sexual consultation, plenary consultation services, hotline services, and home-based care to facilitate the lack of sexual service facilities.Keywords: Diabetes mellitus, diabetic ulcer, sexual dysfunction
Faktor Resiko Pneumonia Berbasis Transkultural Nursing Andayani, Sri Astutik; Januarta, Shelya; Aini, Siti Nur; Hofalia, Lingga Zelly; Sahida, Milayatus
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i2.1939

Abstract

Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), terutama pneumonia, adalah penyebab utama kematian balita. Pada tahun 2015, penyakit ini menyumbang 16% dari seluruh kematian anak di bawah 5 tahun, menyebabkan 920.136 balita meninggal, atau lebih dari 2.500 orang per hari, atau 2 anak balita meninggal setiap menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi jumlah kasus pneumonia berbasis transkultural nursing pada balita. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan metode analitik observasional yang menggunakan pendekatan cross-sectional. Semua balita di Rawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan adalah subjek penelitian ini; sebagian kecil dari balita ini memenuhi kriteria inklusi. Alat kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data untuk penelitian ini. Uji statistik Chi-Square untuk analisis bivariat. Hasil penelitian yang dilakukan pada 115 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki status imunisasi lengkap tidak memiliki pneumonia, yaitu 23 responden (50%), dan 31 responden (67,4%) yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki kriteria tidak terjadi pneumonia. responden yang menggunakan layanan kesehatan dengan kriteria pneumonia sejumlah 36 (52,2%). Analisis bivariat didapatkan hasil p = 0,000 < 0,05 ada hubungan status imunisasi, status gizi, riwayat pemberian AS EkslusifI, kebiasaan merokok keluarga, kepadatan Hunian, ventilasi rumah dan penggunaan layanan kesehatan terhadap pneumonia.
Pengabdian Pada Masyarakat melalui Edukasi Kesehatan tentang Perawatan Penyakit Diabetes Melitus pada Komunitas Pasien Rawat Jalan di Klinik Azzainiyah Andayani, Sri Astutik; Raufa, Raufa; Haliza, Nur; Susanti, Dwi; Sagita, Putri Dwi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i4.2475

Abstract

Diabetes dapat menyebabkan masalah berbagai organ, dengan ulkus diabetikum akibat neuropati yang paling umum, jadi masyarakat harus dididik tentang perawatan kesehatan kaki dan senam kaki untuk mencegah ulkus diabetikum. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang diabetes melitus dan meningkatkan kemampuan mereka untuk menerima perawatan, termasuk senam kaki diabetik. Metode yang digunakan dalam Kegiatan ini menggabungkan ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktek. Leaflet adalah alat yang digunakan untuk membantu penyampaian materi. Persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi adalah langkah-langkah awal dari kegiatan. Untuk mengetahui seberapa efektif kegiatan ini, apersepsi dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta. Setelah kegiatan selesai, diberikan pertanyaan untuk melakukan evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa metode edukasi efektif meningkatkan pengetahuan responden tentang perawatan senam kaki diabetes.
Pemberdayaan Siswa Pemantau Jentik dalam Upaya Penurunan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)” Andayani, Sri Astutik; Sugianto, Emelya Yuliana; Arifah, Fitri Ani; Karimah, Inayatul; Ruqoyyah, Immatur
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.4346

Abstract

Pesantren Nurul jadid dengan jumlah santri kurang lebih sepuluh ribu jiwa yang bermukim tentu memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi dan lingkungan yang rawan terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam beberapa tahun terakhir, pesantren ini mengalami peningkatan kasus DBD di kalangan santri dan staf, yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, kurangnya kesadaran tentang pentingnya pencegahan DBD, dan rendahnya partisipasi dalam upaya pemantauan jentik. Program pengabdian kepada masyarakat ini dirancang untuk mengatasi masalah tersebut melalui pemberdayaan siswa sebagai pemantau jentik dalam upaya penurunan kasus DBD di pesantren. Bentuk pengabdian yang dilakukan meliputi sosialisasi dan edukasi tentang DBD dan pencegahannya, pelatihan praktis bagi siswa tentang cara mengidentifikasi dan memantau jentik nyamuk, pembentukan tim pemantau jentik dari siswa yang telah dilatih, pelaksanaan kegiatan pemantauan rutin di lingkungan pesantren, serta evaluasi dan monitoring secara berkala. Solusi yang ditawarkan melalui program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran santri serta staf pesantren tentang DBD dan langkah-langkah pencegahannya, membekali siswa dengan keterampilan praktis untuk melakukan pemantauan jentik, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman dari ancaman DBD. Kesimpulan dari program pengabdian ini adalah bahwa pemberdayaan siswa sebagai pemantau jentik dapat secara efektif mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk, meningkatkan partisipasi aktif santri dalam upaya pencegahan DBD, dan menurunkan jumlah kasus DBD di lingkungan pesantren. Program ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pesantren, siswa, dan tim PKM dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi seluruh penghuni pesantren