Dengan adanya berbagai perubahan yang terjadi di dunia saat ini dimana segala hal menjadi berkembang dengan pesat begitu pula dengan bidang industri. Belakangan ini kata industri 4.0 sering diutarakan oleh banyak orang. Revolusi industri 4.0 atau juga yang biasa dikenal dengan istilah “cyber physical system” ini sendiri merupakan sebuah fenomena dimana terjadinya kolaborasi antara teknologi siber dengan teknologi otomatisasi dan didalam kolaborasi teknologi siber dan teknologi otomatisasi ini tentunya data kita muda tersebar dan kita perlu merahasiakan data-data yang penting. Kerahasiaan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi maupun untuk pribadi. Apalagi kalau data tersebut berada dalam suatu sistem komputer, jaringan komputer bahkan dalam jaringan internet. Kebutuhan akan keamanan dan kerahasiaan menjadi kebutuhan pokok saat ini. Karena maraknya pembajakan data maupun pencurian data. Steganografi bisa menjadi solusi dalam menjaga kerahasiaan data dan keamanan dari data yang dimiliki. Pada umumnya, pesan steganografi muncul dengan rupa lain seperti gambar, artikel, daftar belanjaan, atau pesan-pesan lainnya. Pesan yang tertulis ini merupakan tulisan yang menyelubungi atau menutupi. Contohnya, suatu pesan bisa disembunyikan dengan menggunakan tinta yang tidak terlihat di antara garis-garis yang kelihatan. Teknik steganografi meliputi banyak sekali metode komunikasi untuk menyembunyikan pesan rahasia (teks atau gambar) di dalam berkas-berkas lain yang mengandung teks, image, bahkan audio tanpa menunjukkan ciri-ciri perubahan yang nyata atau terlihat dalam kualitas dan struktur dari berkas semula. Metode ini termasuk tinta yang tidak tampak, microdots, pengaturan kata, tanda tangan digital, jalur tersembunyi, dan komunikasi spektrum lebar. Tujuan dari steganografi adalah merahasiakan atau menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan atau sebuah informasi penting. Dalam praktiknya, kebanyakan pesan disembunyikan dengan membuat perubahan tipis terhadap data digital lain yang isinya tidak akan menarik perhatian dari penyerang potensial, sebagai contoh sebuah gambar yang terlihat tidak berbahaya. Perubahan ini bergantung pada kunci (sama pada kriptografi) dan pesan untuk disembunyikan. Orang yang menerima gambar kemudian dapat menyimpulkan informasi terselubung dengan cara mengganti kunci yang benar ke dalam algoritma yang digunakan. Dari sini kemudian dianalisis melalui 2 tahap yaitu: pengumpulan data dan analisis sitem lama dan analisis sistem baru. Setelah melakukan penelitian, penulis berkesimpulan bahwa sistem yang akan dikembangkan bisa menjadi manfaat bagi instansi yang bersangkutan dalam hal merahasiakan dokumen yang bersifat rahasia.