Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rasionalitas Orang Tua Membiarkan Anak Bekerja sebagai Pengamen Badut di Kota Binjai Sebayang, Kartiana Natalia; Munthe, Hadriana Marhaeni; Manurung, Ria; Sismudjito, Sismudjito; Elida, Linda
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 5 : Al Qalam (In Progress September 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i5.3924

Abstract

Pengaruh kondisi ekonomi keluarga mengakibatkan timbulnya anak jalanan yang melibatkan anak melakukan pekerjaan seharusnya tidak dilakukan, dengan anak bekerja akan membantu meringankan beban orang tuanya. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi yang sulit, tingkat pendidikan rendah dan keterbatasan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan anak. Akibatnya, tanggung jawab orang tua dipindahkan kepada anak untuk membantu memberikan kontribusi finansial dalam keluarga. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan orang tua yang minim tidak cukup untuk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sekolah. Orang tua mengizinkan anaknya bekerja sebagai pengamen badut karena keluarga menghadapi kesulitan ekonomi. Uang yang dihasilkan tidak cukup untuk membeli makan, membeli perlengkapan sekolah serta membeli kebutuhan lainnya. Alasan orang tua membiarkan anak-anak bekerja sebagai pengamen badut melibatkan cara berfikir rasional. Alasan informan pun berbeda-beda. Informan orang tua mengizinkan anaknya bekerja untuk mendapatkan sejumlah uang yang akan dipakai untuk membeli LKS (Lembar Kerja Siswa), membeli kebutuhan sekolah, uang jajan, membayar uang sewa custom badut dan ada inisiatif dari anak sendiri untuk bekerja untuk mengurangi beban orang tuanya. Sikap orang tua terhadap anaknya yaitu mendukung anak bekerja dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan sekolah, mendukung untuk memenuhi ekonomi keluarga, mendukung agar anak mandiri. Budaya dan perjuangan hidup berperan penting dalam mempengaruhi keputusan keluarga untuk melibatkan anak-anak mereka dalam pekerjaan. Nilai-nilai budaya sering memberikan justifikasi bagi pekerjaan anak, sementara kondisi ekonomi yang sulit memaksa keluarga untuk memanfaatkan tenaga kerja anak sebagai strategi bertahan hidup.
Social Relations of Drug Abusers (A Study on Alumni and Students of The University of North Sumatra) Nur Islamiah, Indah; Marhaeni Munthe, Hadriana; Elida, Linda; Badaruddin, Badaruddin; Hafi, Bisru
International Journal of Social Science, Education, Communication and Economics (SINOMICS JOURNAL) Vol. 2 No. 6 (2024): February
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/sj.v2i6.245

Abstract

The phenomenon of drug abuse that occurs in the younger generation is increasingly worrying, not only occurs in ordinary people but has also spread to various professions and involves students or students. Previously there was a case of arrest and raids carried out in the USU campus environment and found two suspects BS and NK who carried 740 grams and 850 grams of marijuana. The purpose of this study is to see how relationships are formed in cases of drug abuse that occur in alumni and students of the University of North Sumatra, and to see what factors cause drug abusers to use drugs. This research method is qualitative with in-depth interviews with key informants and ordinary informants. The results show that there are factors of drug use among alumni and students caused by the influence of friends and seniors. This aims to make it easier to enter the friendship environment on campus. So that the formation of relationships among drug abusers is always changing, utilizing friendships to get drugs, and friendship relationships that are always in conflict. Alumni or students who still use drugs will use their income to obtain drugs, while those who do not have income, for example students, will lie to their families by using the pocket money left by their parents to obtain drugs.