Machmoed, Soerjandani Priantoro
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL “AZONA” MENGGUNAKAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DI KOTA YOGYAKARTA Hilario, Jovan Anson; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 11, Nomor 1, April Tahun 2023
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v11i1.2854

Abstract

ABSTRAK : Perencanaan struktur gedung hotel Azona direncanakan memiliki ukuran 42 m x 36 m yang memiliki 10 lantai dengan tinggi 40 m. Struktur beton bertulang digunakan karena daktilitasnya yang tinggi, Bahan perencanaan bangunan adalah beton bertulang dengan kuat tekan 40 MPa dan berat jenis 2400 kg/m kubik, Perencanaan gedung hotel AZONA ini berada di kota Yogyakarta yang merupakan wilayah gempa tinggi, sehingga gedung direncanakan mampu menahan gaya gempa yang terjadi, sistem penahan gempa yang digunakan yaitu sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Sistem rangka momen khusus adalah komponen struktur tahan gempa yang dirancang untuk menahan lentur, sistem rangka pemikul momen ini direncanakan dengan syarat strong coloum weak beam yang digunakan untuk merencanakan konstruksi sangat daktail menurut SNI 2847 - 2019, SNI 1726 - 2019 dan SNI 1727 - 2020. Hasil perhitungan dari struktur gedung hotel Azona diperoleh dimensi balok anak lantai dan atap beton bertulang 40x50 cm, dimensi balok induk lantai dan atap 40x60 cm, dan dimensi kolom 75x75 cm. Setelah analisa dilakukan disimpulkan bahwa gedung hotel ini mampu menahan gaya gempa yang terjadi, nilai simpangan horizontal yang terjadi yaitu 58,11 mm, lebih kecil dari nilai simpangan horizontal ijin 100 mm, maka struktur gedung mampu menahan beban yang bekerja.KATA KUNCI : Struktur Gedung Tahan Gempa, Struktur Beton Bertulang, SRPMK
PASIR KUARSA TUBAN SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN DAN BATU PECAH SUBSTITUSI PASIR UNTUK CAMPURAN PAVING Umurrudin, Alfiyan; Khatulistiani, Utari; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 6, No 1 (2018): Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v6i1.474

Abstract

Paving blok dapat diklasifikasikan sebagai beton pracetak yang tidak diperkuat yangmerupakan salah satu bahan kayu lapis perkerasan. Paving blok terbuat dari campuransemen, pasir, dan bahan air yang dicetak sesuai dengan ukuran pola tertentu (SK-SNI T-4-1990-F). Penelitian ini menggunakan pasir kuarsa sebagai pengganti semen, dan batuhancur sebagai pengganti pasir. Dalam penelitian ini, digunakan proporsi bauran materialsesuai standar SNI 03-6882-2002 dengan perbandingan 1 semen: 3 pasir. Variasicampuran akan dilakukan pada komposisi semen, pasir kuarsa, pasir dan batu hancur.Spesimen uji paving blok standar 200 mm x 100 mm x 60 mm. Pencetakan spesimenharus dilakukan secara semi mekanis. Setiap benda uji diuji kekuatan tekan pada umur 7dan 28 hari, ketahanan aus, dan penyerapan air pada 28 hari. Dari hasil pengujiandiperoleh bahwa pasir kuarsa dapat diganti dengan semen, yaitu 5 persen, 10persen dan 20persen yangmemiliki kekuatan tekan lebih tinggi dari pada paving blok normal. Namun dengan adanyabatu paving block memiliki nilai kekuatan tekan lebih tinggi dari pada paving blok normal,yaitu pada campuran pasir 5persen, 10persen, 15persen, 20persen kuarsa dan batuan rusak 2/7.Kata kunci: Pasir kuarsa, batu pecah, paving blok, tekan kuat, penyerapan air,Ketahanan aus
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN “NISCALA” BETON BERTULANG 10 LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA DI KOTA SURABAYA Puspa, Freshia; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 11, Nomor 3, Desember Tahun 2023
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v11i3.3353

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan resiko gempa tinggi yang memiliki banyak kota, salah satunya Kota Surabaya. Lahan yang ada tidak dapat menampung jumlah penduduk di Kota Surabaya yang semakin meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pembangunan hunian secara vertikal, yaitu dengan membangun Gedung Apartemen. Gedung Apartemen Niscala direncanakan 10 lantai, dengan tinggi 40 m, panjang 48 m, dan lebar 16 m. Digunakan peraturan SNI 1726:2019, SNI 2847:2019, dan SNI 1727:2020. Sistem Ganda dipilih karena terjadi interaksi gabungan antara portal (SRPMK) dan dinding geser (SDS) sehingga sistem tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam memikul gaya geser yang terjadi. Perencanaan meliputi komponen struktur gedung dan pemodelan serta analisis desain struktur menggunakan program bantu komputer. Dinding geser mampu menahan gaya geser sebesar lebih kecil atau sama dengan 75 persen dan pada SRPMK sebesar lebih besar atau sama dengan 25 persen sesuai dengan yang disyaratkan. Nilai simpangan terbesar berada pada arah sumbu Y pada lantai 3 sebesar 52,71 mm. Nilai simpangan yang terjadi kurang dari nilai yang disyaratkan, yaitu 80 mm.
PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN D’RINI 10 LANTAI DENGAN STRUKTUR BETON RINGAN BJ 1760 KG/M3 BERTULANG TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SRPMK S.E, Maria Yuliana; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 3, Desember Tahun 2021
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i3.1765

Abstract

ABSTRAK: Struktur Gedung Apartemen d’Rini direncanakan menggunakan konstruksi beton ringan bertulang. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis lebih ringan daripada beton pada normal. Material beton ringan yang digunakan pada perencanaan ini adalah menggunakan styrogravel sebagai pengganti agregat kasar sehingga dapat menurunkan berat jenis beton menjadi lebih ringan. Styrogravel merupakan produk turunan hasil diversifikasi limbah styrofoam, dengan campuran yang digunakan adalah 75 persen styrogravel dan 25 persen kerikil sehingga berat jenisnya didapat BJ 1760 kg/m3.Gedung direncanakan berada di kota Sulawesi yang termasuk wilayah gempa tinggi, sehingga untuk menahan beban gempa yang terjadi gedung apartemen ini memerlukan sistem penahan gempa. Pada perencanaan ini menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Sistem rangka pemikul momen khusus adalah komponen struktur yang mampu memikul gaya akibat beban gempa dan direncanakan untuk memikul lentur. SRPMK direncanakan dengan mengacu pada persyaratan Strong Column Weak Beam yang selalu dipakai untuk mendesain struktur dengan tingkat daktilitas tinggi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peraturan yang digunakan pada perencanaan ini diantaranya SNI 03-1726-2012, SNI 03-1727-2013 dan SNI 03-2847-2013.Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, diambil kesimpulan bahwa gedung apartemen ini mampu menjadi bangunan tahan gempa, yang bisa merespon gempa dengan sikap bertahan dari keruntuhan. Struktur bangunan apartemen d’Rini telah memenuhi syarat-syarat yang berlaku untuk perencanaan bangunan tahan gempa yang sesuai dengan SNI 2847-2013, kontrol Strong Column Weak Beam dimana syaratnya SigmaMnc adalah 2507,69 kNm lebih kecil dari/sama dengan 1,2 SigmaMnb adalah 1508,5 kNm. Struktur gedung apartemen ini juga mampu memperkecil kemungkinan terjadinya keruntuhan, yang diketahui dari hasil perhitungan simpangan horisontal struktur yang terjadi sebesar 65,75 mm tidak melebihi simpangan ijin sebesar 80 mm.. KATA KUNCI : Struktur Beton Ringan Bertulang, Beton Styrogravel, Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus, Struktur Tahan Gempa
PERBANDINGAN BRESING X-1 DAN X-2 PADA GEDUNG STRUKTUR BAJA DITINJAU DARI NILAI DRIFT Panjaitan, Agustina; Khatulistiani, Utari; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 6, No 1 (2018): Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v6i1.476

Abstract

Gedung struktur baja yang berada di wilayah gempa tinggi butuh diberi bresing (bracing) guna meningkatkan kinerja struktur dalam menahan gaya gempa. Dilakukan studi dari dua pemodelan gedung yang menggunakan tipe bresing berbeda, yaitu bresing x-1 (Tipe 1) dan x-2 (Tipe 2). Gedung terdiri dari 6 lantai. Bresing x adalah pengaku yang dipasang pada gedung menyerupai huruf x. Bresing x-1 dipasang antar satu lantai, dan x-2 dipasang antar dua lantai. Hasil analisa gedung yang diberi beban gempa diperoleh nilai drift (simpangan horisontal) tiap lantai portal dengan bresing x-1diperoleh lebih kecil dibanding portal dengan bresing x-2.Kata kunci : Struktur baja, bresing konsentrik khusus, bresing tipe x-1dan x-2, drift, gempa.
PEMANFAATAN SIRTU SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BETON DITINJAU DARI KUAT TEKAN BETON Wiratama, Artha Adi; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 9, No. 1, April Tahun 2021
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v9i1.1696

Abstract

Abstrak. Beton merupakan salah satu dari bahan bangunan selain baja dan kayu. Secara umum betonterdiri dari 3 unsur bahan penyusunnya yaitu : semen, agregat halus dan agregat kasar dan jikadiperlukan diberi bahan tambahan. Bahan bahan penyusun tersebut sudah baku dan tentu tidak diragukanlagi kekuatannya. Pada penelitian ini menggunakan sirtu Surabaya yang berasal dari limbah gunung dandidapat langsung dari Mojokerto. Sehingga pada penelitian ini sirtu yang digunakan akan disebut dengansirtu Surabaya, mengingat peneliti mendapat bahan dari Surabaya. Pengujian yang dilakukan yaitu kuattekan beton usia 7, 14, dan 28 hari dan hammer test usia 28 hari. Dengan menggunakan benda ujidiameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Dengan menggunakan Faktor Air Semen  sebesar 0,5. Darihasil uji didapatkan bahwa beton dengan campuran pasir hasil ayakan sirtu sebagai pengganti pasir 100 persen menghasilkan kuat tekan sebesar 21,996 MPa, lebih tinggi 1,614 MPa disbanding kuat tekan betonnormal  yang menghasilkan sebesar 20,382 MPa. Hammer test beton dengan campuran pasir hasilayakan sirtu sebagai pengganti pasir 100 persen  menghasilkan nilai hammer test sebesar 25,785 MPa,lebih tinggi 3,036 MPa dibanding hammer test beton normal sebesar 22,749 MPa. Jadi penggunaanmaterial pasir dari hasil ayakan sirtu meningkatkan nilai kuat tekan dan hammer test dan merupakancampuran yang menghasilkan nilai kuat optimal pada beton.Kata kunci : Beton, sirtu, substitusi, agregat kasar
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR HOTEL AYBLUE MAKASSAR 10 TINGKAT TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM GANDA Aisyah, Wa Ode Sitti Nur; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 11, Nomor 3, Desember Tahun 2023
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v11i3.3391

Abstract

Pada Kota Makassar akan dibangun sebuah bangunan bertingkat 10 tingkat yang diberi nama Gedung AYBLUE. Dengan tujuan untuk mengetahui dimensi dinding geser dan rangkanya pada sistem ganda dan upaya untuk memastikan bangunan mampu mengatasi beban gempa, terkait dengan dinding penahan lateral sesuai ketentuan yang tercantum dalam SNI 1726-2019 dan SNI 2846-2019. Pada Perencanaan ini menggunakan metode kontruksi sistem ganda (dual system) yang di mana menggabungkan dua komponen utama, yaitu sistem pemikul momen khusus dan geser dinding, serta menerapkan prinip strong column weak beam. Selama terjadinya gempa balok-balok akan membentuk sendi plastik sehingga perlu dilakukan desain kolom yang kuat untuk mendukung balok. Gedung AYBLUE direncanakan dengan dimensi bangunan berukuran 42 meter x 30 meter dan terdiri dari 10 tingkat. Gedung ini dikerjakan menggunakan konstruksi yang diperkuat diperkuat dengan baja, beton bertulang, mutu beton fc 35 Mpa dan mutu baja fy 420 MPa. Perhitungan beban gravitasi dilakukan dengan bantuan perangkat lunak komputer.  Hasil perhitungan dan analisa menunjukkan bahwa tebal dinding geser adalah 30 cm, dengan tulangan utama vertikal berukuran 120 D22-70, dan tulangan horizontal berukuran 2D22-50. Dalam hal ini dinding penumpu, ada persyaratan bahwa ketebalan dinding penopang harus mememuhi salah satu dari dua kondisi berikut panjang bentang penopang harus memiliki jarak yyang tidak lebih pendek dari 1/25 tinggi atau panjangnya, dan harus minimal 100 mm. Hotel AYBLUE ini telah memenuhi kententuan yang berlaku dengan prinsip strong coloum weak beam adalah sigma Mnb lebih besar atau sma dengan 1,2 sigma Mnb sama dengan 7923 kNm lebih besar atau sama dengan 644,01 kNm. KATA KUNCI : Hotel AYBLUE, Sistem Ganda, Makassar, Beton Bertulang
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LFC BETON BERTULANG TAHAN GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA PADA DAERAH GEMPA TINGGI Firmansyah, Andika; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 7, No 2 (2019): Volume 7, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v7i2.751

Abstract

LFC Office terdiri dari 10 lantai dengan ukuran 30 x 25 m dan lokasi berada di Mataram. Untuk mengurangi risiko kerusakan pada bagunan gedung bertingkat terutama akibat adanya gempa maka diperlukan perencanaan gedung tahan gempa. Dalam perencanaan akan menggunakan struktur beton bertulang dengan Sistem Ganda. Pada Sistem Ganda rangka kolom dan dinding geser didesain harus mampu menahan gaya geser dasar sesuai dengan proporsi dasar kekakuan keduanya.  Pendistribusiannya adalah kolom menerima gaya geser dasar minimal sebesar 25 persen sedangkan sisanya ditahan oleh dinding geser. Perencanaan dilakukan dengan menggunakan acuan Persyaratan Beton Struktur Untuk Bangunan Gedung (SNI 2847-2003) dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726-2012) dengan mutu beton (fc’) 30 MPa dan mutu baja (fy) 390 MPa. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000 dan program PCACOL. Dari hasil perhitungan didapatkan dimensi balok induk 30/50 cm, kolom 60/60 cm, tebal dinding struktur 30 cm, tebal pelat atap 10 cm, tebal pelat lantai 12 cm, dimensi tiang pancang 50 x 50 cm dengan panjang 19 m, pile cap untuk kolom 275 x 275 x 70 cm, dan pile cap untuk dinding struktur 975 x 275 x 180 cm. Kata kunci : Gedung , dinding geser, gempa, beton bertulang
PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG HOTEL VELINS 10 LANTAI DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) Intane, Veronika Lydya; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 11, Nomor 3, Desember Tahun 2023
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v11i3.3373

Abstract

ABSTRAK:Kota Yogyakarta merupakan kota yang memiliki berbagai potensi, salah satunya yaitu sebagai kota pariwisata yang memberikan akomodasi yang sangat tinggi seperti Hotel. Tujuan dari perencanaan gedung hotel Velins ini yaitu; untuk mengetahui simpangan horizontal yang terjadi pada setiap lantai yang sesuai dengan SRPMK, untuk mengetahui Strong Column Weak Beam (SCWB) pada perencanaan gedung telah memenuhi batas izin minimum menggunakan metode SRPMK dan untuk mengetahui Hubungan Balok Kolom (HBK) terkait tulangan geser pada perencanaan gedung ini telah memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan SNI 2847-2019. Hotel Velins direncanakan di Kota Yogyakarta dengan tinggi 10 lantai yang menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) karena Yogyakarta termasuk kategori desain seismik D. SRPMK memiliki kelebihan antara pendetailannya menghasilkan struktur dengan daktilitas penuh yang memiliki kemampuan dalam berdeformasi inelastis tanpa kehilangan kekuatan. Standar peraturan yang menjadi rujukan dalam perencanaan ini yaitu SNI 1726-2019, SNI 1727-2020, SNI 2847-2019, serta SNI 03-1727-1989. Pemodelan perencanaan komponen struktur bangunan beton bertulang serta analisa struktur menggunakan program struktur. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa struktur bangunan termasuk bangunan tahan gempa. Nilai simpangan horizontal rerata yaitu 25,76 mm telah memenuhi persyaratan dengan tidak melebihi izin simpangan horizontal yaitu 100 mm. Selain itu, gedung ini juga memenuhi syarat SCWB dengan sigma Mnc sama dengan 3698,46 kNm lebih besar (1,2) sigma Mnb sama dengan 989,66 kNm dan HBK pada kondisi terkekang 4 balok maupun 3 atau 2 balok dengan nilai Vn lebih besar Vx-x sama dengan 2715,5 kN lebih besar dari 1534,05 kN telah memenuhi persyaratanKATA KUNCI : Hotel Velins, Kota Yogyakarta, Struktur Beton Bertulang, Struktur Gedung Tahan Gempa, Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
PERENCANAAN GEDUNG RUSUNAWA 10 LANTAI DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN STRUKTUR BETON BERTULANG MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) Brawijaya, Ganteng; Machmoed, Soerjandani Priantoro
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 10, Nomor 2, Agustus Tahun 2022
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v10i2.2480

Abstract

ABSTRAK: Struktur Gedung Rusunawa AGA direncanakan menggunakan struktur beton bertulang. Material yang digunakan dalam merencanakan gedung Rusunawa ini menggunakan beton normal dengan kuat tekan 30 MPa dan berat jenis 2400 kg per meter kubik. Perencanaan Gedung Rusunawa AGA ini terdapat di kota Yogyakarta yang berada di wilayah gempa tinggi, sehingga gedung harus mempunyai sistem penahan gempa yang  mampu menahan beban lateral seperti gempa yang terjadi pada gedung saat gempa terjadi. Sistem struktur yang digunakan pada perencanaan gedung rusunawa ini adalah sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Sistem ini merupakan sistem struktur yang dapat memikul gaya oleh beban lateral atau gempa dan direncanakan untuk memikul gaya oleh beban lateral atau gempa dan lentur. Sedangkan sistem rangka pemikul momen khusus sendiri direncakan direncakan untuk struktur yang memerlukan daktilitas yang tinggi sesuai dengan peraturan. Peraturan yang digunakan dalam merencanakan gedung rusunawa ini yaitu SNI 2847–2019, SNI 1726-2019 dan SNI 1727-2020. Hasil analisa diperoleh bahwa gedung rusunawa ini mampu bertahan dari keruntuhan saat terjadi gempa. Struktur gedung Rusunawa ini dapat memperkecil terjadinya keruntuhan, yang diperoleh dari simpangan horizontal sebesar 22,88 mm tidak melebihi simpangan izin 76,92 mm. Struktur rusunawa ini telah memenuhi persyaratan kolom kuat balok lemah dengan syarat Sigma Mnc lebih besar samadengan 6 atau 5 Sigma Mnb  = 4923,07 kNm lebih besar samadengan 1022,34 kNm. Kata Kunci : Struktur Beton Bertulang, Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), Gedung Rusunawa, Yogayakarta