Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk daerah yang memiliki resiko gempa tinggi. Oleh karena itu, digunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) untuk merencanakan struktur tahan gempa pada daerah tersebut, karena pada sistem ini memiliki tingkat daktilitas penuh. Tujuan perencanaan ini untuk menghasilkan komponen struktur gedung beton bertulang yang tahan gempa serta struktur yang berperilaku daktail sehingga, dapat mengurangi resiko akibat gempa berkekuatan tinggi. Perencanaan dengan SRPMK mengacu pada konsep Strong Column Weak Beam, dimana kapasitas desain kolom lebih besar 1,2 kali kapasitas desain balok sesuai dengan SNI 2847-2019. Metode perhitungan pembebanan gaya gempa menggunakan analisa respon spektrum dan pembebanan gaya gravitasi yang dikombinasikan, peraturan gempa yang digunakan adalah SNI 1726-2019. Sedangkan, untuk perhitungan beban mati dan beban hidup sesuai dengan PPPURG 1987. Analisa struktur menggunakan program bantu untuk mendapatkan gaya dalam, reaksi perletakan serta simpangan antar lantai. Dari hasil pendetailan diperoleh bahwa, struktur balok induk dengan dimensi 350x500 mm dan 400x600 mm, serta struktur kolom dengan dimensi 600x600 mm telah memenuhi persyaratan. Hubungan Balok Kolom (HBK) pada struktur tersebut baik terkekang 4 balok maupun terkekang 3 atau 2 balok telah memenuhi persyaratan, dan struktur ini juga telah memenuhi persyaratan Strong Column Weak Beam.