Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SMIPT)

Perancangan Sistem Monitoring Energi Listrik Berbasis Arduino Uno Octavia Siang, Vinni; Paskalis, Sandy; Sau, Matius; T. Sedan Lobo, Eodia; Bondaris Palungan, Musa
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sebanyak 23 juta masyarakat Indonesia menikmati subsidi listrik yang diberikan oleh Pemerintah. Penggunaan listrik dengan kapasitas 900 VA dengan membayar Rp 605 per kilo Watt hour (kWh). Monitoring penggunaan energi listrik ini dirancang dan dirakit untuk mengukur arus, tegangan dan daya dari perangkat elektronik yang digunakan sehingga biaya pemakaian energi listik dapat diminimalkan dengan memonitor, mengukur tegangan, arus, dan daya serta energi listrik dengan akurat. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Sistem monitoring energi listrik berbasis arduino uno berhasil dibuat. Setiap komponen elektronik mengukur tegangan, arus, daya dalam waktu 15, 30, 45 dan 60 menit dan pengukuran dilakukan dari pukul 10:00-11:00 wita. Untuk waktu 15 menit pertama konsumsi energi listrik yang paling besar adalah dispenser = 0,086 kWh dan biaya yang ditimbulkan Rp.52,03- dan terendah adalah kipas angin = 0,006 kWh dengan biaya Rp.3,63,-.Agar bisa memperoleh hasil yang lebih dan akurat dibutuhkan jenis sensor yang lebih baik. Kata kunci: Arduino, Sensor PZEM 004T, Energi Listrik Abstract As many as 23 million Indonesians enjoy electricity subsidies provided by the Government. Use of electricity with a capacity of 900 VA by paying IDR 605 per kilowatt hour (kWh). Monitoring the use of electrical energy is designed and assembled to measure current, voltage, and power from the electronic devices used so that the cost of using electrical energy can be minimized by monitoring and measuring voltage, current, and power as well as electrical energy accurately. The method used is the experimental method. Arduino Uno-based electrical energy monitoring system has been successfully created. Each electronic component measures voltage, current, and power within 15, 30, 45, and 60 minutes, and measurements are made from 10:00 to 11:00 WIT. For the first 15 minutes the highest consumption of electrical energy is the dispenser = 0,086 kWh and the costs incurred are Rp.52,03,- and the lowest is the fan = 0,006 kWh at a cost of Rp.3,63,-. to get more and more accurate results, a better type of sensor is needed Keywords: Arduino, PZEM 004T Sensor, Electrical Energy
Uji Kekuatan Tarik Dan Bending Pelat Stainless Steel Yang Mengalami Pengelasan Metal Inert Gas (Mig) Siruru, Ardilen R.; Bondaris Palungan, Musa; Tikupadang, Karel
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dan bending pelat stainless steel akibat pengaruh metode pengelasan MIG. Penelitian ini menggunakan material pelat stainless stell dengan ketebalan 2,35 mm dan menggunakan metode pengelasan adalah MIG dengan gas CO2, Tekanan gas divariasikan pada tekanan 30 bar, 35 bar dan 40 bar. Arus pengelasan yang digunakan adalah konstan pada 60 ampere. Spesimen uji tarik menggunakan standar ASTM E8 dan uji bending dengan standar ASTM E23-02 Pengujian dan pengambilan data dilakukan pada Laboratorium Metallurgi Fisik Program Studi Teknik Mesin UKI Paulus Makassar.Pada hasil penelitian dan proses perhitungan diketahui bahwa metode pengelasan MIG berpengeruh terhadap kekuatan tarik material, semakin besar tekanan gas yang diberikan maka semakin besar pula nilai kekuatan tarik yang didapatkan pada tekanan gas 30 bar diperoleh 286,45 MPa, pada tekanan gas 35 bar 407,98 MPa, pada tekanan gas 40 bar 463,09 MPa, sedangkan pada spesimen normal tanpa pengelasan diperoleh nilai kekuatan tarik sebesar 714,68 MPa, Metode pengelasan MIG berpengaruh terhadap kekuatan bending material, semakin besar tekanan gas yang diberikan maka semakin besar pula nilai kekuatan bending yang didapatkan. Pada tekanan gas 30 bar diperoleh 355,93 MPa, pada tekanan gas 35 bar 576,42 MPa, dan pada tekanan gas 40 bar diketahui 779,32 MPa, sedangkan pada spesimen normal tanpa pengelasan diperoleh nilai kekuatan bending sebesar 632,00 MPa. Abstract This study aims to determine the tensile strength and bending strength of stainles steel plates due to the influence of the MIG.This study used a stainles steel plate material with a thickness of 2.35 mm and used the MIG welding method with CO2 gas. The gas pressure was varied at 30 bar, 35 bar and 40 bar. The welding current used is constant at 60 amperes. The tensile test specimens used the ASTM E8 standard and the bending test used the ASTM E23-02 standard. Testing and data collection were carried out at the Physical Metallurgical Laboratory, UKI Paulus Mechanical Engineering Study Program, Makassar. In the results of the study of the MIG welding method which affected the tensile strength of the material, the greater the gas pressure given, the greater the value of the tensile strength obtained at a gas pressure of 30 bar obtained 286.45 MPa, at a gas pressure of 35 bar 407.98 MPa, at a pressure gas 40 bar 463.09 MPa, whereas in normal specimens without welding a tensile strength value of 714.68 MPa is obtained. The MIG welding method affects the bending strength of the material, the greater the gas pressure given, the greater the bending strength value obtained. At a gas pressure of 30 bar, 355.93 MPa was obtained, at a gas pressure of 35 bar, 576.42 MPa, and at a gas pressure of 40 bar, it was found to be 779.32 MPa, while in normal specimens without welding, a bending strength value of 632.00 MPa was obtained
Analisa Sifat Mekanik Material Komposit Resin Epoksi Serat Daun Nanas Raja Dengan Perlakuan Pengasapan Tertutup Pabontong, Niel; Bondaris Palungan, Musa; Tangaran, Benyamin
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kekuatan tarik serat tunggal daun nanas raja akibat pengaruh pengasapan tertutup, Untuk mengetahui kekuatan bending material komposit akibat penguat serat daun nanas raja, Untuk mengetahui kekuatan impak material komposit akibat penguat serat daun nanas raja. Penelitian ini menggunakan bahan Serat penguat utama yang digunakan adalah daun tanaman nanas raja, Perbandingan resin dan katalis dengan daun tanaman daun nanas raja menggunakan fraksi massa, Perlakuan pengasapan tertutup dengan variasi waktu (1,2,3 dan 4) jam, Pengujian yang dilakukan adalah uji serat tunggal, uji bending dan uji impak. Pada hasil Pengasapan tertutup berpengaruh terhadap kekuatan tarik serat tunggal nanas raja, kekuatan tarik tanpa pengasapan = 256,31 MPa dan kekuatan tarik setelah pengasapan pada pengasapan 3 jam sebesar = 681,93 MPa, Serat nanas raja dengan P3J sebagai penguat berpengaruh terhadap kekuatan bending material komposit, kekuatan bending tanpa penguat = 0,095 MPa. Dari kekuatan bending tertinggi diperoleh pada perbandingan 10% dengan nilai = 226,66 MPa, Serat nanas raja sebagai penguat berpengaruh terhadap kekuatan impak material komposit kekuatan impak tanpa serat (HI) = 11,734 Joule/mm2, dari kekuatan impak tertinggi diperoleh pada perbandingan 10 : 90% (HI) = 11,737 Joule/mm2. Abstract This study aims to determine the tensile strength of a single fiber of king pineapple leaf due to the effect of closed smoking, to determine the bending strength of composite materials due to fiber reinforcement of king pineapple leaves, to determine the impact strength of composite materials due to fiber reinforcement of king pineapple leaves. This study used the main reinforcing fiber material used was the leaves of the king pineapple plant. Comparison of resin and catalyst with the leaves of the king pineapple leaf plant using mass fractions. single fiber test, bending test and impact test. In the closed smoking effect on the tensile strength of single fiber king pineapple, the tensile strength without smoking (σ) = 256.31 MPa and the tensile strength after smoking in 3 hours smoking is (σ) = 681.93 MPa, Fiber king pineapple with P3J as reinforcement affects the bending strength of composite materials, unreinforced bending strength (S) = 0.095 MPa. From the highest bending strength obtained at a ratio of 10% with a value of (S) = 226.66 MPa, Raja pineapple fiber as reinforcement has an effect on the impact strength of composite materials impact strength without fiber (HI) = 11.734 Joule/mm2, from the highest impact strength obtained in ratio 10 : 90% (HI) = 11.737 Joule/mm2
Analisa Defleksi Pada Balok Menerus Beban Terpusat Dengan Tumpuan Banyak Junaidi, Ray Liandy; Bondaris Palungan, Musa; Tikupadang, Karel
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui momen lentur, lendutan atau defleksi serta penyimpangan pada Analisa actul serta teoritis pada specimen baja dan aluminium penelitian ini dibatasi oleh Batasan masalah,yaitu hanya membahas persoalan defleksi yang terjadi pada batang menerus (Baja dan Aluminium) yang ditumpu dengan tiga tumpuan penelitian ini bertujuan untuk memberi pedoman kepada pembaca untuk mengetahui momen lentur, defleksi serta penyimpangan actual dan teoritis pada pengujian ini. Metode yang digunakan untuk pemecahan masalah dalam penelitian ini ialah Perhitungan momen yang terjadi pada tumpuan 2 (M2) adalah dengan menggunakan Persamaan Tiga Momen (Three Moment Equation). Perhitungan defleksi dengan metode Luas Diagram Momen (Moment Area Metode) dan Metode Superposisi Konstruksi batang yang digunakan untuk pengujian adalah Batang Kontiniue (Engsel-Roll-Roll). Besarnya Defleksi hasil pengujian (????????) dan hasil perhitungan (????????) dapat dilihat Aluminium (????????) (L1 : 0,517, 0,538, 0,392) (L2 : 0,392, 0,538, 0,517) untuk (????????) (L1 : 0,492, 0,515, 0,377) (L2 : 0,377, 0,515, 0,492) dan Baja (????????) (L1 : 0,186, 0,197, 0,142) (L2 : 0,142, 0,197, 0,186) untuk (????????) (L1 : 0,179, 0,188, 0,137) (L2 : 0,137, 0,188, 0,179) Dari hasil pengujian dan perhitungan defleksi diperoleh besar defleksi pada bentang L_1 (Engsel-Roll-Roll) sama dengan besar defleksi pada bentangan L_2 (Roll-Roll) hal ini terjadi sebab pada tumpuan 1 dan tumpuan 3 tidak bekerja momen (M1 dan M2=0) Berdasarkan tabel diatas, diperoleh besar defleksi yang terjadi pada batang baja adalah lebih kecil bila dibandingkan dengan defleksi yang terjadi pada batang Aluminium. Abstract This study aims to determine bending moments, deflections or deflections as well as deviations in actual and theoretical analysis of steel and aluminum specimens. This study is limited by problem limitations, which only discuss deflection problems that occur in continuous rods (steel and aluminum) supported by three supports. This study aims to provide guidance to the reader to determine the actual and theoretical bending moments, deflections and deviations in this test. The method used to solve the problem in this study is the calculation of the moment that occurs at support 2 (M2) by using the Three Moment Equation. Calculation of deflection using the Moment Area Method and the Superposition Method The construction of the rods used for testing is the Continuous Bar (Hinges- Roll-Roll). The magnitude of the deflection test results (ya) and calculation results (yt) can be seen Aluminum (ya) (L1 : 0.517, 0.538, 0.392) (L2 : 0.392, 0.538, 0.517) for (yt) (L1 : 0.492, 0.515, 0.377) (L2 : 0.377, 0.515, 0.492) and Steel (y_a) (L1 : 0.186, 0.197, 0.142) (L2 : 0.142, 0.197, 0.186) for (yt) (L1 : 0.179, 0.188, 0.137) (L2 : 0.137, 0.188, 0.179) From the test results and deflection calculations, it is obtained that the deflection on the L_1 span (Hinges-Roll-Roll) is the same as the deflection on the L2 stretch (Roll-Roll). and M2=0 Based on the table above, it is obtained that the deflection that occurs in steel rods is smaller when compared to the deflections that occur in aluminum rods.
Analisa Pengaruh Root Gap Pada Proses Pengelasan Mig Terhadap Kekuatan Bending Dan Impact Pada Pipa Black Steel vini, Vini; Bondaris Palungan, Musa; Pasau, Kristiana
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh root gap pada proses pengelasan MIG terhadap kekuatan bending dan impact pada pipa black steel. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Ilmu Logam Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar. Metode yang digunakan adalah dengan membuat spesimen dengan Gap 1mm, 1,2mm, dan 1,4mm. Untuk mengetahui kekuatan material dilakukan uji mekanik dengan dimensi merujuk kepada standar ASTM E23-02 untuk uji bending dan ASTM A730 untuk uji impact. Root gap berpengaruh pada kekuatan bending, diketahui bahwa semakin besar gap pengelasan maka kekuatan bending akan semakin meningkat. Pada gap pengelasan 1 mm diketahui kekuatan bending sebesar 373,34 MPa, pada pengelasan dengan gap 1,2 mm sebesar 823,75 MPa dan pada gap pengelasan 1,4 mm kekuatan bendingnya sebesar 1073,96 MPa. Meskipun terjadi peningkatan tetapi kondisi maksimum terjadi pada spesimen tanpa proses pengelasan dengan nilai rata-rata kekuatan bending sebesar 1913,77 MPa.Root gap berpengaruh pada kekuatan Impact pada sambungan, semakin besar root gap maka semakin besar kekuatan impact yang ditunjukkan dengan harga impact bahan, pada gab pengelasan 1 mm diketahui harga impact 0,23 Joule/mm2, pada 1,2 mm harga impact sebesar 0,31 Joule/mm2 dan pada 1,4 mm harga impact sebesar 0,41 Joule/mm2 Abstract This study aims to analyze the effect of the root gap in the MIG welding process on the bending and impact strength of black steel pipes.This research has carried out at the Mechanical Engineering Metal Science Laboratory, Faculty of Engineering, Christian University of Indonesia Paulus Makassar. The method used is to make specimens with a Gap of 1 mm, 1.2 mm and 1.4 mm. To determine the strength of the material, a mechanical test was carried out with dimensions referring to ASTM E23-02 standards for bending tests and ASTM A730 for impact tests. The root gap affects the bending strength, it is known that the larger the welding gap, the bending strength will increase. At a welding gap of 1 mm, the bending strength was 373.34 MPa, for welding with a gap of 1.2 mm it was 823.75 MPa and at a welding gap of 1.4 mm the bending strength was 1073.96 MPa. Even though there was an increase, the maximum condition occurred in the specimen without a welding process with an average bending strength value of 1913.77 MPa. The root gap affects the Impact strength at the joint, the larger the root gap, the greater the impact strength as indicated by the material impact price. on a 1 mm welding gab, it is known that the impact value is 0.23 Joule/mm2, at 1.2 mm the impact value is 0.31 Joule/mm2 and at 1.4 mm the impact value is 0.41 Joule/mm2.