Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Membentuk Generasi Rabbani Dalam Mensyiarkan Ekonomi Islam Melalui Kegiatan Diklat Ekonomi Syariah Di Universitas Pelita Bangsa Bekasi Aceng, Aceng Badruzzaman; Hamdan Ainulyaqin, Muhammad; Dwi Miharja, Muhammad Najamuddin; Ermanto, Ermanto; Fauzi, Ahmad
Jurnal Pelita Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2023): July
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37366/jpp.v1i2.2398

Abstract

Ekonomi Islam sebagai suatu ilmu pengetahuan lahir melalui proses pengkajian ilmiah yang panjang, dimana pada awalnya terjadi sikap pesimis terkait eksistensi ekonomi Islam dalam kehidupan masyarakat saat ini. Hal ini terjadi karena di masyarakat telah terbentuk suatu pemikiran bahwa harus terdapat dikotomi antara agama dengan keilmuan. Label rabbani menggambarkan generasi emas umat (golden age) Islam. Generasi rabbani adalah generasi yang sukses, posisinya selalu berada dalam garis ajaran Islam, dan selalu mengajak orang lain untuk dekat dengan Allah. Generasi rabbani, generasi yang akan selalu berada di barisan terdepan dalam menegakkan kalimatullah, menegakkan syariat Islam. Generasi rabbani menjadi teladan karena secara duniawi generasi ini adalah orang-orang yang kaya jiwa dan unggul dari sisi ketaqwaannya. Sebagai agama yang berkarakter rabbani, universal dan kontekstual, Islam telah menyediakan sistem yang khas untuk menyelesaikan berbagai persoalan hidup yang dihadapi umatnya termasuk juga masalah ekonomi. Ekonomi Islam pada dasarnya merupakan upaya yang sistematis untuk memahami masalah ekonomi dan perilaku masyarakat dalam perspektif Islam. Ekonomi Islam merupakan ekonomi yang segala aktivitasnya selalu bersumber pada Al Qur’an, Assunnah, ijma’, dan maslahat. Tujuan yang hendak dicapai dalam ekonomi Islam adalah falah yakni mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Ekonomi Islam memiliki karakteristik yang menjadi kekhasan yang berbeda dari ekonomi konvensional, mulai dari sumber hukum, tujuan, nilai, falsafah, dan prinsip. Hal inilah yang menjadi nilai unggul dari ekonomi Islam.
PENGENALAN DAN PENERAPAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI PONDOK PESANTREN QURAN AL-LATHIFAH CIKARANG BARAT Aceng, Aceng Badruzzaman; Mamun, Sukron; Fauzi, Ahmad
Jurnal Pelita Pengabdian Vol. 2 No. 1 (2024): Januari
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37366/jpp.v2i1.3198

Abstract

Bersaing dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan rekayasa merupakan masalah pendidikan Indonesia secara keseluruhan, khususnya pondok pesantren. Di era digital yang terus berkembang ini terbukti jika pondok pesantren mempertahankan metode pembelajaran konvensional tanpa mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga pesantren tidak akan mampu bersaing dan menjawab setiap hambatan dalam arus ilmu pengetahuan dan teknologi (digital). Namun, jika pesantren mampu memadukan keduanya maka akan tercipta generasi yang berkarakter, beriman, cerdas dan siap menghadapi segala tantangan ilmu pengetahuan atau teknologi yang mungkin diberikan dunia di era digital ini. Pengenalan dan penerapan AI dalam pondok pesantren dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pendidikan Islam. Dengan pelatihan, pengembangan konten digital, dan pengukuran hasil yang baik, AI dapat membantu mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik di pondok pesantren, yang merupakan pusat pendidikan Islam yang penting di Indonesia. Pengenalan dan penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam pendidikan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kompetensi guru di pondok pesantren. Karena pada dasarnya, perpaduan AI dan pendidikan ini berfokus pada kebutuhan setiap individu melalui fitur-fitur seperti game yang disematkan AI dan program yang disesuaikan. Selain itu, solusi yang didukung oleh AI dapat menganalisis riwayat pembelajaran siswa sebelumnya, mengidentifikasi kelemahan, dan menawarkan kursus yang paling sesuai untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan memberikan banyak peluang. Analisis ini memungkinkan guru untuk membuat program pembelajaran terbaik untuk semua siswa. Dengan menganalisis kebutuhan khusus setiap siswa, guru dan profesor dapat menyesuaikan kursus mereka untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan sebelum siswa tertinggal terlalu jauh.