Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Cendikia Pendidikan

SEJARAH RINGKAS JEPANG KUNO DAN AWAL MASUK DAN PERKEMBANGAN KONFUSIANISME DI JEPANG Rustamana, Agus; Maharani, Afrida; Nursabila, Nursabila; Yanti, Febi; Ilham Rusdi, Mohammad
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 1 No. 12 (2023): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v1i12.1299

Abstract

Jepang kuno adalah periode sejarah yang mencakup zaman Jomon (sekitar 10.000-300 SM), zaman Yayoi (sekitar 300 SM-250 M), zaman Kofun (sekitar 250-538 M), dan zaman Asuka (538-710 M). Dalam periode ini, Jepang mengembangkan budaya dan masyarakat yang unik, dipengaruhi oleh kontak dengan Korea dan Cina. Jepang kuno juga menyaksikan munculnya agama Shinto, sistem tulisan, dan pembentukan negara Yamato. Konfusianisme adalah ajaran moral dan politik yang disebarkan oleh Kongzi (Confucius) dan pengikutnya di Cina pada abad ke-6 SM. Konfusianisme menekankan pentingnya hubungan sosial, kesetiaan, budi pekerti, dan kewajiban. Konfusianisme juga mempromosikan pendidikan, pemerintahan yang bijaksana, dan kesejahteraan rakyat. Konfusianisme pertama kali diperkenalkan ke Jepang melalui Korea pada abad ke-5 M, bersama dengan Buddhisme dan Taoisme. Konfusianisme awal di Jepang berfokus pada aspek ritual dan etiket, serta penggunaan teks-teks klasik sebagai sumber pengetahuan. Pada abad ke-7 M, Konfusianisme menjadi dasar hukum dan administrasi negara Jepang, terutama di bawah pengaruh Cina Sui dan Tang. Konfusianisme berkembang lebih lanjut di Jepang selama periode Heian (794-1185 M), Kamakura (1185-1333 M), Muromachi (1336-1573 M), dan AzuchiMomoyama (1568-1600 M). Konfusianisme diadaptasi dan dimodifikasi sesuai dengan kondisi sosial, politik, dan budaya Jepang. Konfusianisme juga bersaing dan berinteraksi dengan aliranaliran lain seperti Buddhisme, Shinto, dan Neo-Konfusianisme. Konfusianisme mencapai puncaknya di Jepang selama periode Tokugawa (1603-1868 M), ketika menjadi ideologi resmi pemerintah dan pendidikan. Konfusianisme Tokugawa menekankan loyalitas kepada shogun, ketaatan kepada aturan, dan hierarki sosial. Konfusianisme Tokugawa juga menghasilkan banyak pemikir dan sarjana yang berkontribusi pada pengembangan budaya dan ilmu pengetahuan Jepang.
EKONOMI TRADISIONAL DAN PERUBAHAN SOSIAL Nurcahyo, Gunawan; Aprilianti Hasanah, Dwi; Maharani, Afrida; Ribawati, Eko
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 5 No. 3 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v5i3.4029

Abstract

Merupakan sebuah telaah komprehensif yang menggali hubungan kompleks antara dua entitas yang saling terkait, yaitu ekonomi tradisional dan perubahan sosial. Dengan menggunakan pendekatan interdisipliner yang mendalam, jurnal ini menganalisis bagaimana dinamika ekonomi tradisional berinteraksi dengan transformasi sosial dalam masyarakat. Melalui pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai budaya dan struktur sosial yang melandasi ekonomi tradisional, penelitian ini mengidentifikasi pola-pola perubahan yang terjadi akibat interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan sosial. Hasil temuan dalam jurnal ini memberikan perspektif yang mendalam tentang kompleksitas adaptasi ekonomi tradisional terhadap perubahan sosial yang terus berkembang, serta implikasinya dalam konteks keberlanjutan dan keberlangsungan masyarakat tradisional.