Perkembangan teknologi terutama di bidang keuangan telah merubah kebiasaan masyarakat pada proses transaksi tunai menjadi non tunai. Pemerintahpun melakukan kampaye Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dengan menciptakan budaya less cash society. Salah satunya dengan menciptakan Quick Response Code Indonesian Standard(QRIS) QRIS Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh persepsi kemudahan, persepsi manfaat, gaya hidup, dan literasi keuangan digital terhadap keputusan penggunaan QRIS pada generasi muda di Jabodetabek. Data primer digunakan dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan dari 115 orang responden yaitu masyarakat yang pernah atau masih menggunakan QRIS. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan alat bantu pengujian yaitu SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan, persepsi manfaat, gaya hidup dan literasi keuangan berpengaruh terhadap keputusan penggunaan QRIS.