Pengobatan sendiri dengan antibiotik sering dipengaruhi oleh faktor kesehatan sosio-kultural dan terkadang terkait dengan penyerahan antibiotik tanpa resep serta praktik peresepan yang kurang baik. Masyarakat memiliki peran penting dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran resistensi antibiotik. Tingginya penyalahgunaan antibiotik di masyarakat disebabkan oleh rendahnya pengetahuan tentang penggunaan yang tepat. Tujuan dari pengabdian ini adalah menyebarkan pemahaman kepada masyarakat mengenai penggunaan antibiotik yang benar untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Metode pengabdian ini melibatkan pendekatan deskriptif dengan menggunakan kuisioner pre-test dan post-test untuk menganalisis pemahaman masyarakat sebelum dan setelah pemaparan materi. Pengabdian ini, dihadiri 25 partisipan yang terdiri dari ketua dan anggota PKK Desa Sunggal, Dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien. Harapannya pengabdian ini dapat memberikan pengetahuan tentang cara yang tepat dalam menggunakan antibiotik untuk menghindari resistensi yang dapat berdampak pada Kesehatan dan perekonomian.