Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas komunikasi konseling orang tua terhadap anaknya, upaya-upaya yang dilakukan dalam membentuk komunikasi konseling yang efektiv dalam diri remaja disabilitas berprestasi dan hambatan-hambatan dalam komunikasi konseling pada remaja disabilitas berprestasi. Hasil penelitian ini menunjukkan (1). Peran orang tua dalam membentuk konsep komunikasi konseling merupakan hal yang sangat besar dalam perkembangan kehidupan anak dengan penerimaan orangtua terhadap kondisi mereka, memberikan bimbingan, arahan, dorongan, penanaman rasa percaya diri serta kehidupan sosial dan motivasi kepada anak-anak terlebih bagi mereka yang terlahir dengan keterbatasan fisik (Disabilitas tunadaksa). (2). Adapun upaya-upaya yang dilakukan keluarga dalam membentuk komunikasi konseling orang tua pada remaja disabilitas ialah sebagai berikut: Memberikan perhatian dan kasih sayang dalam keluarga, Memupuk minat dan bakat, Menumbuhkan harapan,Memberikan kesempatan anak berbaur dalam masyarakat. Serta pendampingan orangtua. (3). Hambatan-hambatan yang dialami keluarga dalam membentuk konsep komunikasi konseling pada remaja disabilitas agar mampu berprestasi yaitu faktor Interanal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri remaja seperti timbul rasa tidak percaya diri, rendah diri, putus asa dan minder. Dan faktor eksternal yaitu faktor diluar dari keluarga dan remaja disabilitas yaitu lingkungan masyarakat yang memberikan perlakuan yang tidak baik terhadap remaja penyandang disabilitas tunadaksa.