Maharani, Ph.D, Yohana Noradika
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Knowledge Transfer for Institution and Human Resources Empowerment to Develop Ecotourism in Pasir Mendit, Jangkaran Village, Temon District, Kulon Progo Regency Rahatmawati, Istiana; Prasetya, Johan Danu; Maharani, Ph.D, Yohana Noradika; Happitasyari, Stevanie
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.13095

Abstract

The research aims to develop Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism, Jangkaran Village, Temon District, Kulon Progo Regency. Knowledge transfer has been used in developing institutions and human resources empowerment. Digital marketing can be used to promote Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism through the creation of a website, social media content, and optimization of Google Maps. Therefore, the involvement of local youth in the development of the Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism project can contribute to the improvement of human resources capacity and attract tourists through youth empowerment, capacity development, introduction to local culture, and the development of tourism products. To increase the capacity of human resources and draw tourists to Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism through digital promotion, local youth involvement in the project's development is crucial. To measure the effectiveness of knowledge transfer in empowering institutions and human resources, several methods had been used, including competency evaluation, and performance assessment. The study found that knowledge transfer is effective in empowering institutions and human resources of Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism.
ANALISIS KERENTANAN TERHADAP BAHAYA GEMPABUMI DAN TSUNAMI DENGAN METODE SELF ORGANIZING MAP DI KABUPATEN BANTUL Maharani, Ph.D, Yohana Noradika; Rizkianto, Yody; Ikhsan, Ikhsan
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan Volume 7 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v7i2.10724

Abstract

Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah di Yogyakarta yang memiliki potensi bencana gempabumi dan tsunami cukup tinggi, karena wilayahnya dilintasi patahan aktif (Sesar Opak) dan juga berdekatan dengan zona subduksi yang merupakan zona tumbukan lempeng Indo Australia dan lempeng Eurasia yang dapat membangkitkan tsunami. Sebagai salah satu tujuan pariwisata favorit di Yogyakarta, peningkatan kepadatan penduduk dan lahan terbangun baru juga semakin tinggi. Kondisi tersebut sebagian besar didominasi oleh permukiman, perdagangan, jasa dan pariwisata. Meningkatnya aktivitas di Kabupaten Bantul tentunya membuat kawasan tersebut memiliki tingkat kerentanan yang tinggi akibat pemanfaatan lingkungan yang tidak terkendali dan tidak diatur. Percepatan pertumbuhan tanpa manajemen risiko dan aset yang semakin menua merupakan pendorong utama meningkatnya jumlah korban, kerusakan bangunan, dan kemiskinan akibat bencana. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan dan variabel dominan yang menyebabkan rentan ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan kepadatan bangunan dengan menggunakan 13 variabel kerentanan dan dianalisis dengan metode “Self-Organizing Maps (SOM)” untuk mengelompokkan (cluster) wilayah penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa daerah yang memiliki kerentanan tertinggi terdapat di cluster 2 dan 3 yaitu Kecamatan Bantul, Kasihan, Imogiri, Banguntapan dan Sewon, dengan variabel dominan yang berpengaruh yaitu disabilitas 12,73 % dan fasilitas rumah ibadah 9.24%. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dukungan praktis kepada praktisi, para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan dalam upaya mitigasi dan perencanaan kontinjensi dimasa yang akan datang.
Knowledge Transfer for Institution and Human Resources Empowerment to Develop Ecotourism in Pasir Mendit, Jangkaran Village, Temon District, Kulon Progo Regency Rahatmawati, Istiana; Prasetya, Johan Danu; Maharani, Ph.D, Yohana Noradika; Happitasyari, Stevanie
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.13095

Abstract

The research aims to develop Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism, Jangkaran Village, Temon District, Kulon Progo Regency. Knowledge transfer has been used in developing institutions and human resources empowerment. Digital marketing can be used to promote Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism through the creation of a website, social media content, and optimization of Google Maps. Therefore, the involvement of local youth in the development of the Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism project can contribute to the improvement of human resources capacity and attract tourists through youth empowerment, capacity development, introduction to local culture, and the development of tourism products. To increase the capacity of human resources and draw tourists to Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism through digital promotion, local youth involvement in the project's development is crucial. To measure the effectiveness of knowledge transfer in empowering institutions and human resources, several methods had been used, including competency evaluation, and performance assessment. The study found that knowledge transfer is effective in empowering institutions and human resources of Wana Tirta Pasir Mendit ecotourism.
ANALISIS KERENTANAN TERHADAP BAHAYA GEMPABUMI DAN TSUNAMI DENGAN METODE SELF ORGANIZING MAP DI KABUPATEN BANTUL Maharani, Ph.D, Yohana Noradika; Rizkianto, Yody; Ikhsan, Ikhsan
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan Volume 7 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v7i2.10724

Abstract

Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah di Yogyakarta yang memiliki potensi bencana gempabumi dan tsunami cukup tinggi, karena wilayahnya dilintasi patahan aktif (Sesar Opak) dan juga berdekatan dengan zona subduksi yang merupakan zona tumbukan lempeng Indo Australia dan lempeng Eurasia yang dapat membangkitkan tsunami. Sebagai salah satu tujuan pariwisata favorit di Yogyakarta, peningkatan kepadatan penduduk dan lahan terbangun baru juga semakin tinggi. Kondisi tersebut sebagian besar didominasi oleh permukiman, perdagangan, jasa dan pariwisata. Meningkatnya aktivitas di Kabupaten Bantul tentunya membuat kawasan tersebut memiliki tingkat kerentanan yang tinggi akibat pemanfaatan lingkungan yang tidak terkendali dan tidak diatur. Percepatan pertumbuhan tanpa manajemen risiko dan aset yang semakin menua merupakan pendorong utama meningkatnya jumlah korban, kerusakan bangunan, dan kemiskinan akibat bencana. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan dan variabel dominan yang menyebabkan rentan ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan kepadatan bangunan dengan menggunakan 13 variabel kerentanan dan dianalisis dengan metode “Self-Organizing Maps (SOM)” untuk mengelompokkan (cluster) wilayah penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa daerah yang memiliki kerentanan tertinggi terdapat di cluster 2 dan 3 yaitu Kecamatan Bantul, Kasihan, Imogiri, Banguntapan dan Sewon, dengan variabel dominan yang berpengaruh yaitu disabilitas 12,73 % dan fasilitas rumah ibadah 9.24%. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dukungan praktis kepada praktisi, para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan dalam upaya mitigasi dan perencanaan kontinjensi dimasa yang akan datang.