SUMINAR, THERESIA ELISABETH LINTANG
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GANGGUAN CEMAS PADA LANSIA : SEBUAH LAPORAN KASUS SUMINAR, THERESIA ELISABETH LINTANG; DINIARI, NI KETUT SRI
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v2i2.2574

Abstract

All humans will undergo aging, which has significant impacts both physically and mentally. Anxiety disorders are psychiatric disorders commonly encountered in the elderly and correlate with increased health burden, morbidity, mortality, and poor quality of life. The elderly with cardiovascular and multimorbid diseases are at a higher risk of experiencing anxiety disorders. This disorder can be a continuation of previous occurrences or a first-time event. The interaction between neurobiological, psychological, and environmental factors triggers the onset of this disorder. Diagnosis enforcement is often challenging due to comorbidity with other psychiatric disorders such as depression or cognitive disorders, as well as the similarity of anxiety symptoms to symptoms caused by other medical conditions or aging. The elderly find it difficult to accurately describe and identify anxiety. Expertise is required to establish an accurate diagnosis. Unfortunately, this disorder often does not receive proper treatment, even though optimal management is crucial to improving outcomes and achieving optimal quality of life in the elderly. Pharmacotherapeutic approaches require special attention due to the impact of aging on organ function. ABSTRAKSemua manusia akan mengalami penuaan yang memiliki dampak signifikan baik secara fisik maupun mental. Gangguan cemas merupakan gangguan psikiatri yang sering dijumpai pada lansia, dan berkorelasi dengan peningkatan beban kesehatan, morbiditas, mortalitas dan kualitas hidup yang buruk. Lansia yang menderita penyakit kardiovaskular dan multimorbitas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan cemas. Gangguan ini dapat merupakan kelanjutan terhadap kejadian sebelumnya atau sebagai kejadian pertama. Adanya interaksi antara faktor neurobiologi, psikologis dan lingkungan memicu timbulnya gangguan ini. Penegakan diagnosis seringkali menantang, karena berkomorbid dengan gangguan psikiatri lainnya seperti depresi atau gangguan kongnitif, serta adanya kemiripin gejala cemas dengan gejala akibat kondisi medis lain, atau akibat penuaan. Lansia sulit untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi cemas secara akurat. Perlu keahlian dalam menegakan diagnosis yang akurat. Sayangnya, gangguan ini sering kali belum mendapatkan penanganan yang baik, padahal tatalaksana optimal penting untuk meningkatkan luaran dan mencapai kualitas hidup yang optimal pada lansia. Pendekatan farmakoterapi membutuhkan perhatian khusus sebagai dampak penuaan pada fungsi organ tubuh.
PERAN KEDOKTERAN REHABILITASI PADA PASIEN DENGAN PERAWATAN PALIATIF SILAKARMA, DEDI; SUMINAR, THERESIA ELISABETH LINTANG
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v2i2.2609

Abstract

Rehabilitation medicine is a multidisciplinary field aimed at enhancing patients' quality of life by improving their function. Patients receiving palliative care often experience symptoms such as fatigue, decreased functional independence, mood disturbances, pain, and breathlessness. Many rehabilitation interventions can ameliorate these symptoms. The aim of this research is to evaluate the scope and effectiveness of rehabilitation interventions and exercise programs that can enhance the quality of life and alleviate existing symptoms in palliative care patients. The research method involves a literature review on the topic and cancer rehabilitation techniques specifically applied to patients with limited life expectancy. The impact of exercises and other rehabilitation interventions on the common symptoms and disabilities experienced by this patient population is analyzed. Current available literature supports the use of exercise programs and rehabilitation interventions to improve fatigue, mood, functional independence, breathlessness, and pain. Rehabilitation practitioners and palliative care providers share common goals in their approach to patients and complement each other. Palliative care providers should consider referrals to physiotherapy (physical medicine and rehabilitation) to help optimize patients' quality of life. ABSTRAKKedokteran rehabilitasi merupakan bidang multidisiplin yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan meningkatkan fungsi. Pasien dengan perawatan paliatif sering mengalami gejala seperti kelelahan, penurunan kemandirian fungsional, gangguan mood, nyeri, dan sesak napas. Banyak intervensi rehabilitasi dapat memperbaiki gejala ini. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi ruang lingkup dan efektivitas intervensi rehabilitasi dan program latihan yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperbaiki gejala yang ada pada pasien paliatif. Metode penelitian ini dengan Tinjauan literatur tentang topik dan teknik rehabilitasi kanker yang secara khusus diterapkan pada pasien dengan waktu hidup yang terbatas. Latihan dan intervensi rehabilitasi lainnya dianalisis pengaruhnya terhadap gejala umum dan kecacatan yang dialami oleh populasi pasien ini. Literatur yang tersedia saat ini mendukung penggunaan program latihan dan intervensi rehabilitasi untuk memperbaiki kelelahan, mood, kemandirian fungsional, sesak napas, dan nyeri. Praktisi Rehabilitasi dan perawatan paliatif memiliki tujuan yang sama dalam pendekatan terhadap pasien dan saling melengkapi satu sama lain. Penyedia perawatan paliatif harus mempertimbangkan rujukan ke fisioterapi (kedokteran fisik dan rehabilitasi) untuk membantu mengoptimalkan kualitas hidup pasien.