Widnyana, Kompiang Gede
Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Tari Ipit: Dari Penyakit Kesajian Artistik Fenny Diaristha, Putu; Sutirtha, I Wayan; Widnyana, Kompiang Gede
Kalangwan : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 4 No 1 (2018): Juni
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.374 KB) | DOI: 10.31091/kalangwan.v4i1.454

Abstract

Pada dasarnya Ipit  bisa dipicu oleh kondisi kurang tidur. Selain itu, stres, depresi, kelelahan di siang hari, bisa menyebabkan seseorang mengalami hal tersebut. Kebiasaan ini biasanya bisa hilang jika kita meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur. Pada saat ipit, seseorang melakukan hal-hal layaknya orang yang tengah sadar seperti berjalan, mengeluarkan kata-kata. Makan, bahkan sampai ke kamar kecil. Beranjak dari hal tersebut penata ingin menciptakan karya tari yang mengambil dari fenomena gangguan tidur yang dialami oleh semua kalangan masyarakat. Dalam hal ini penata memakai proses penciptaan dari Alma M Hawkins dalam buku mencipta lewat tari yang diterjemahkan oleh Sumandiyo Hadi yaitu tahap penjajagan (Exploration), tahap percobaan (Improvisation), dan tahap pembentukan(Forming).  Karya ini terbagi menjadi empat babak dengan durasi pementasan 14 menit. Dalam hal ini penata tidak memakai cerita melainkan pengalaman gangguan tidur yang penata alami serta melihat dan menonton di youtube bagaimana seseorang yang tengah mengalami ganguan tidur ini. Essentially, ipit is triggered by a condition of slep deprivation. In additon, stress, depression, fatigue during the day can cause a person to experience it. This habit will disappear if  we improve the quality and quantity of sleep. At the time of ipit, a person does things like a conscious person as walking, issuing words, laughing, eating, and even going to a restroom. Moving from it stylist want create a dance work that takes away from the phenomenon of sleep disorders experienced by all socienties. In this case the  stylist use the creation process of Alma M Hawkins in the book created by dance which is translated by Sumandiyo Hadi ie Exploration stage, Improvisation stage, and Fprming stage. This work is divided into four rounds with a duration of staging 14 minutes. In this case the stylist does not use the story but the experience of sleep disorder that the natural stylist and see and watch on youtube how someone who was experiencing sleep disorder is.
Karya Tari Virtual Njek-njek Ti I Komang Manik Juliartana Yasa; Gusti Ayu Ketut Suandewi; Kompiang Gede Widnyana
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 2 No 2 (2022): Terbitan Kedua Bulan November tahun 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.638 KB)

Abstract

Karya tari Njek-njek Ti merupakan sebuah karya tari berwujud kontemporer yang disajikan secara virtual.Penyajian karya tari virtual ini mengkolaborasikan antara teknik pengolahan gerak (koreografi) dan teknikpengambilan gambar (sinematografi). Karya tari ini terinspirasi dari esensi gerak kaki pada permainantradisional Donal Bebek, sehingga pengembangan gerak yang digunakan bersumber dari gerak menyerang danmenghindar yang ada pada permainan Donal Bebek. Pada proses perwujudannya, pencipta menggunakanmetode yang dikemukakan oleh Alma Hawkins. Metode ini meliputi tiga tahapan yaitu tahap penjajagan(eksplorasi), tahap percobaan (improvisasi), dan tahap pembentukan (forming). Tari Njek-njek Ti merupakantari kontemporer yang ditarikan oleh enam orang penari putra dan lima orang penari putri. Karya tari inimenggunakan teknik MIDI pada FL Studio 20 sebagai iringan tari dengan durasi 15 menit. Selanjutnya, tari inimenggunakan kostum bergaya kasual yakni penggunaan baju kaos polos berwarna pastel, celana pendekberbahan tight, dan dilengkapi kaos kaki berwarna hitam. Penciptaan karya tari Njek-njek Ti diharapkan mampumemberikan pemahaman bahwa sebuah karya seni yang berbasis seni dan budaya dapat dikolaborasikan denganpemanfaatan teknologi modern masa kini.Kata kunci: Njek-njek Ti, Donal Bebek, Virtual
Nilai Simbolik Tata Rias Busana dalam Ranah Seni Pertunjukan Kompiang Gede Widnyana
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023 In Press
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Clothing is a very important factor in Balinese Dance. Seeing this development, of course, requires quality improvement and adequate facilities, for example: stage venues, quality production, music arrangements and what is no less important is the design of clothing to support the character of each role. To appear on stage or stage shows, the role of clothing determines the success of a show, therefore this part is growing rapidly in line with the development of the show. This study uses a qualitative method. Based on this research, a conclusion can be drawn that; The symbolic value of Balinese dance clothing in performing arts can essentially provide identity and strengthen the character of a role. Clothing as something that is important in a performance is closely related to the use of other elements such as the dance movements used.
Proses Kreatif Tari Eling Bhumi Di Sanggar Pancer Langit Desa Kapal Kabupaten Badung Ni Komang Ari Andayani; I Kt. Suteja; Kompiang Gede Widnyana
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 3 No 1 (2023): Terbitan Kesatu Bulan Juni tahun 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/journalofdance.v3i1.2380

Abstract

ABSTRAK Tujuan penciptaan berjudul Proses kreatif tari Eling Bhumi di Sanggar Pancer Langit adalah untuk kreatifitas karya tari kontemporer. Sanggar Pancer Langiit merupakan salah satu sanggar yang terletak di Desa Kapal Kabupaten Badung, yang juga memiliki makna sebagai pusat atau sumber dari segala kekuatan dan langit/lelangit yang berarti leluhur simbol pelindung yang abadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif, karena data yang diperoleh berupa wawancara yang kemudian hasil dari wawancara tersebut dideskripsikan melalui tulisan dengan kalimat yang detail serta menggunakan teknik dokumentasi dan teknik studi pustaka. Tari kontemporer Eling Bhumi menggambarkan atau menanggapi fenomena pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini, fenomena ini juga membuat segala sektor kehidupan menjadi terdampak. Konsep garap Eling Bhumi ini mencoba untuk mengolah secara kreatif beberapa unsur gerak tubuh dalam tari dan musik serta mengolahnya dengan memadukan aspek visual permainan properti lontar sehingga menjadi karya seni yang utuh. Kata Kunci: Proses Kreatif, Tari Eling Bhumi, Pancer Langiit
Karya Tari Virtual Njek-njek Ti I Komang Manik Juliartana Yasa; Gusti Ayu Ketut Suandewi; Kompiang Gede Widnyana
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 2 No 2 (2022): Terbitan Kedua Bulan November tahun 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/journalofdance.v2i2.1877

Abstract

Karya tari Njek-njek Ti merupakan sebuah karya tari berwujud kontemporer yang disajikan secara virtual.Penyajian karya tari virtual ini mengkolaborasikan antara teknik pengolahan gerak (koreografi) dan teknikpengambilan gambar (sinematografi). Karya tari ini terinspirasi dari esensi gerak kaki pada permainantradisional Donal Bebek, sehingga pengembangan gerak yang digunakan bersumber dari gerak menyerang danmenghindar yang ada pada permainan Donal Bebek. Pada proses perwujudannya, pencipta menggunakanmetode yang dikemukakan oleh Alma Hawkins. Metode ini meliputi tiga tahapan yaitu tahap penjajagan(eksplorasi), tahap percobaan (improvisasi), dan tahap pembentukan (forming). Tari Njek-njek Ti merupakantari kontemporer yang ditarikan oleh enam orang penari putra dan lima orang penari putri. Karya tari inimenggunakan teknik MIDI pada FL Studio 20 sebagai iringan tari dengan durasi 15 menit. Selanjutnya, tari inimenggunakan kostum bergaya kasual yakni penggunaan baju kaos polos berwarna pastel, celana pendekberbahan tight, dan dilengkapi kaos kaki berwarna hitam. Penciptaan karya tari Njek-njek Ti diharapkan mampumemberikan pemahaman bahwa sebuah karya seni yang berbasis seni dan budaya dapat dikolaborasikan denganpemanfaatan teknologi modern masa kini.Kata kunci: Njek-njek Ti, Donal Bebek, Virtual
Proses Kreatif Tari Eling Bhumi Di Sanggar Pancer Langit Desa Kapal Kabupaten Badung Ni Komang Ari Andayani; I Kt. Suteja; Kompiang Gede Widnyana
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 3 No 1 (2023): Terbitan Kesatu Bulan Juni tahun 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/journalofdance.v3i1.2380

Abstract

Tujuan penciptaan berjudul Proses kreatif tari Eling Bhumi di Sanggar Pancer Langit adalah untuk kreatifitas karya tari kontemporer. Sanggar Pancer Langiit merupakan salah satu sanggar yang terletak di Desa Kapal Kabupaten Badung, yang juga memiliki makna sebagai pusat atau sumber dari segala kekuatan dan langit/lelangit yang berarti leluhur simbol pelindung yang abadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif, karena data yang diperoleh berupa wawancara yang kemudian hasil dari wawancara tersebut dideskripsikan melalui tulisan dengan kalimat yang detail serta menggunakan teknik dokumentasi dan teknik studi pustaka. Tari kontemporer Eling Bhumi menggambarkan atau menanggapi fenomena pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini, fenomena ini juga membuat segala sektor kehidupan menjadi terdampak. Konsep garap Eling Bhumi ini mencoba untuk mengolah secara kreatif beberapa unsur gerak tubuh dalam tari dan musik serta mengolahnya dengan memadukan aspek visual permainan properti lontar sehingga menjadi karya seni yang utuh.   Kata Kunci: Proses Kreatif, Tari Eling Bhumi, Pancer Langiit
KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI TARI REJANG NYUTRI DESA BEDULU, KECAMATAN BLAHBATUH, KABUPATEN GIANYAR Ida Ayu Ari Dwi Cahyani; Gusti Ayu Ketut Suandewi; Kompiang Gede Widnyana
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/journalofdance.v3i1.2880

Abstract

Abstrak Bali memiliki bermacam – macam jenis tari rejang khususnya di Kabupaten Gianyar, salah satunya Desa Bedulu. Tari Rejang Nyutri Meayunan di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Tari Rejang Nyutri Meayunan merupakan salah satu tarian sakral yang berasal dari Desa Bedulu dan ditarikan di Pura Gunung Sari Desa Bedulu setiap satu tahun sekali. Tari ini memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri sehingga tarian ini layak untuk dijadikan objek penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tiga landasan teori yaitu, teori fungsional, teori estetika, dan teori semiotika. Data – data mengenai tari ini diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Tari Rejang Nyutri Meayunan merupakan sebuah tari sakral yang berada di Desa Bedulu dan ditarikan di Pura Gunung Sari setiap satu tahun sekali. Tari ini berbentuk tari sakral yang ditarikan secara berkelompok. Tarian ini hanya boleh ditarikan oleh jero permas atau wanita yang telah mengalami proses penyucian secara niskala. Para jero permas menggunakan kebaya putih, kamen hitam, dan selendang hitam saat menari. Kemudian pada bagian kepala, para jero permas menggunakan pusung tagel dan diisi bunga pucuk merah atau bunga berwarna merah. Tari Rejang Nyutri Meayunan memiliki gerak yang sederhana dan diiringi dengan gamelan angklung atau gong gede dengan lelambatan tabuh pisan. Masyarakat setempat memfungsikan tarian ini sebagai tari sakral. Selain itu, masyarakat setempat juga mengaitkan tarian ini dengan perekonomian masyarakat di Desa Bedulu. Adapun beberapa aspek dari Tari Rejang Nyutri Meayunan ini jika diselami memiliki makna keseimbangan. Kata kunci : Tari Rejang Nyutri Meayunan, Bentuk, Fungsi