Himaniarwati
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Uji Aktivitas Ekstrak Terpurifikasi Kulit Batang Langir (Albizia saponaria) Sebagai Penumbuh Rambut Terhadap Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Mariana; Himaniarwati; Firmansyah
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i4.22

Abstract

Kerontokan rambut mengalami siklus pertumbuhan dan kerontokan yang berbeda pada setiap helainya. Kerontokan rambut dapat berakibat pada kebotakan yang dapat mempengaruhi penampilan. Pengobatan alternatif yang digunakan pada penelitian ini yaitu pemanfaatan tanaman kulit batang langir (Albizia saponaria). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak terpurifikasi kulit batang langir (Albizia saponaria) mempunyai aktivitas terhadap pertumbuhan rambut kelinci dan untuk mengetahui ekstrak terpurifikasi kulit batang langir (Albizia saponaria) manakah yang mempunyai aktivitas pertumbuhan rambut yang paling baik pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20% dibandingkan dengan minoxidil 5%. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan rancangan eksperimental sederhana. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas pertumbuhan rambut hewan uji dibagi menjadi 7 kelompok yaitu kelompok normal, konsentrasi ekstrak 5%, konsentrasi ekstrak 10%, konsentrasi ekstrak 15%, konsentrasi ekstrak 20%, kontrol negatif (Suspensi Na.CMC), dan kontrol positif (Minoxidil). Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak terpurifikasi kulit batang langir secara signifikan mampu meningkatkan pertumbuhan dengan rata-rata rambut dengan nilai rata-rata bobot rambut kelinci mulai dari paling besar hingga kecil berturut-turut 0,380 gr (Minoksidil/kontrol positif), 0,300 gr (konsentrasi ekstrak 20%), 0,270 gr (konsentrasi ekstrak 15%), 0,230 gr (konsentrasi ekstrak 10%), 0,196 gr (konsentrasi ekstrak 5%), 0,140 gr (Na.CMC/kontrol negatif), 0,133 gr (normal) dengan nilai signifikan uji One-Way Anova p-value<0,05.
Uji Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Terpurifikasi Rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) Pada Mencit (Mus musculus) Hasan, Tri Nuzul Aziza; Hadju, Lodes; Himaniarwati; Trisnaputri, Dian Rahmaniar
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 3 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v1i3.27

Abstract

Hiperurisemia merupakan kondisi lebihnya kadar asam urat dalam darah. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan obat-obat sintetik. Namun alternatif lan yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan obat dari bahan yang dinilai aman dan terbebas dari efek samping yang merugikan salah satunya yaitu rebung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak terpurifikasi rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) terhadap penurunan kadar asam urat darah mencit (Mus musculus L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sampel yang digunakan adalah rebung yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan dilanjutkan dengan purifikasi ekstrak untuk memperoleh ekstrak yang murni dengan golongan senyawa yang diinginkan. Pengujian antihiperurisemia pada hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok kontrol negatif (Suspensi NaCMC), kelompok kontrol positif (Allopurinol), kelompok ekstrak terpurifikasi dosis 25 mg/kgBB, kelompok ekstrak terpurifikasi dosis 50 mg/kgBB, dan kelompok ekstrak terpurifikasi dosis 100 mg/kgBB. Evaluasi aktivitas antihiperurisemia ekstrak terpurifikasi rebung, pada semua kelompok hewan uji diinjeksikan jus hati ayam sebagai penginduksi asam urat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-way Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji post-hoc LSD. Hasil uji hiperurisemia terhadap mencit yang diinduksikan jus hati ayam menunjukan bahwa ekstrak terpurifikasi rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) secara signifikan mampu menurunkan kadar asam urat darah dibandingkan kontrol negatif (p<0,05) dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan kelompok kontrol positif (p>0,05). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak terpurifikasi rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) memiliki aktivitas antihiperurisemia dengan dosis efektif 100 mg/kgBB.
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L) Lamk.) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis Jumiati; Nur Ramadhan, La Ode Ahmad; Himaniarwati
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 4 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v1i4.36

Abstract

Jerawat merupakan kondisi pori-pori kulit tersumbat hingga mengakibatkan kantung nanah hingga terjadinya radang. Jerawat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes dan Stphylococcus epidermidis. Bakteri ini tidak patogen pada kondisi normal, tetapi jika ada perubahan keadaan kulit, maka bakteri tersebut akan menjadi invasive. Prevalensi tertinggi pada penderita jerawat antara 80-85% terjadi pada remaja usia 15-18 tahun, sebanyak 12% pada usia lebih dari 25 tahun, dan sebanyak 3% pada usia antara 35-44 tahun. Di Indonesia, catatan studi dermatologi kosmetika Indonesia memperlihatkan terdapat 60% penderita jerawat pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007. Penelitian ini menggunakan metode meserasi dengan pelarut etanol 96% untuk mendapatkan ekstrak etanol daun rumput mutiara (Hedyotis Corymbosa). Dalam pengujian aktivitas antibakteri ini diguanakan metode peper disk (kertas cakram) untuk melihat adanya zona hambat pada ekstrak daun rumput mutiara. Hasil penelitian diperoleh ekstrak daun rumput mutiara (Hedyotis corymbosa) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri P. acnes dan S.epidermidis pada konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 20%, dan Hasil uji zona hambat diameter rata-rata 15,5 mm (dikategorikan kuat) pada bakteri Propionibacterium acnes dan bakteri Staphylococcus epidermidis dengan diameter rata-rata 20,1 mm ( dikategorikan kuat).
Penetapan Kadar Polifenol Total Dan Tanin Total Dari Ekstrak Etanol Buah Senggani (melastoma malabathricum L.) Serta Uji Aktivitas Antioksidan Dengan Metode ABTS Rauf, Aulia Azizah; Himaniarwati; Saranani, Selpirahmawati
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 6 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i6.40

Abstract

Senggani (melastoma malabathricum L.) adalah tumbuhan berbunga dalam famili melastomaceace. Tanaman senggani secara empiris digunakan oleh masyarakat sebagai obat luka dengan dikunyah kemudian ditempelkan pada bagian luka, dapat juga digunakan untuk mengobati borok, diare, dan disentri. Serta bagian bunga senggani dapat dikonsumsi karena memiliki banyak manfaaat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar fenol total dan tanin total serta aktivitas antioksidan serta aktivitas antioksidan dengan metode ABTS pada buah senggani (melastoma malabathricum L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan jenis penelitian model deskriptif. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% kemudian dilakukan skrining fitokimia dan penentuan kadar polifenol total dan tanin total serta uji aktivitas antioksidan dengan metode ABTS dengan Analisa senyawa menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa buah senggani (melastoma malabathricum L.) mengandung golongan metabolit Alkaloid, Saponin, Flavanoid, Fenolik, Tanin, dan Terpenoid, sedangkan mgGAE/g, dan Tanin Total 1,865 mgTAE/g dan ekstrak etanol buah senggani (melastoma malabathricum L.) memiliki nilai IC₅₀ 13,159 ppm dan dapat dikategorikan ke dalam antioksidan sangat kuat meskipun lebih kecil bila dibandingkan dengan IC₅₀ pada Vitamin C yakni 1.890 ppm.
Uji Aktivitas Fraksi Daun Pare (Momordica charantia) Terhadap Pertumbuhan Rambut Kelinci New Zealand White Gelian, Clara; Nurlila, Ratna Umi; Himaniarwati
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v3i3.71

Abstract

Secara empiris daun pare (Momordica charantia) digunakan oleh masyarakat untuk menyuburkan rambut pada bayi dan anak balita dengan menggunakan rendaman daun pare (Momordica charantia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi n-heksan, etil asetat dan air dari daun pare (Momordica charantia) terhadap pertumbuhan rambut kelinci New Zealand White. Penelitian ini merupakan penelitian analitik laboratorium. Sampel diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian hasil dari ekstraksi difraksinasi dengan metode ektraksi cair-cair, menggunakan 3 pelarut, selanjutnya 3 fraksi n-heksan diberi konsentrasi 40%, eti asetat, 40%, dan air 40%  diuji aktivitasnya sebagai penumbuh rambut, dengan kontrol positif minoxidil 2% dan kontrol negatif larutan Na-CMC 0,5% pada kelinci jantan dengan 3 replikasi, Analisis data dilakukan dengan menggunakan Man Whitney untuk mengetahui perbedaan median 2 kelompok bebas apabila data variabel terikatnya adalah interval tetapi tidak terdistribusi normal. Hasil yang diperoleh dari pengujian pertumbuhan rambut terhadap kelinci New Zealand White didapatkan nilai rata-rata panjang rambut pada hari ke-24 yaitu fraksi n-heksan (0,60 mm), fraksi etil asetat (0,63 mm), fraksi air (0,65 mm) minoxidil (0,73 mm), Na-CMC (0,31 mm), dan tanpa perlakuan (0,27 mm). Hal ini menunjukan bahwa fraksi n-heksan, etil asetat, air dari daun pare (Momordica charantia) mempunyai aktivitas sebagai penumbuh rambut.
Analisis Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Suci; Himaniarwati; Hamiru, La Ode
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v3i1.94

Abstract

Berdasarkan data Penggunaan antibiotik yang kurang baik disebabkan oleh beberapa responden tidak mengetahui tentang cara penggunaan antibiotik dengan tepat. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap, tindakan dengan penggunaan antibiotik pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif dengan populasi sebanyak 45 orang dan sampel sebanyak 41 orang. Desain deskriptif mengunakan pendekatan cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan secara prospektif dengan cara memberikan kuesioner kepada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kuesioner diberikan kepada pasien yang menggunakan antibiotik atau pernah menggunakan antibiotik yang berjumlah 41 orang. Kemudian data di analisis menggunakan Chi Square dimana apabila nilai p-value < 0,05 maka dinyatakan H0 ditolak. Sebaliknya bila p-value > 0,05 maka dinyatakan H1 diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan penggunaan antibiotik masih dalam kategori kurang baik. Dimana pengetahuan memiliki presentase yang kurang baik yaitu sebesar 61,0%, sikap yang kurang baik memiliki presentase sebesar 61,0%, sedangkan tindakan yang kurang baik memiliki presentase sebesar 63,4%, dan penggunaan antibiotik yang kurang baik memiliki presentase sebesar 61,0%. Kemudian pada hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap penggunaan antibiotik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari memiliki pengetahuan, sikap, tindakan dengan penggunaan antibiotik termaksud dalam kategori kurang baik dalam menggunakan antibiotik.