Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang pada umumnya muncul pada pria dan wanita pada masa pubertas yang biasa disebabkan bakteri P. acnes. Penggunaan antibiotik sebagai anti jerawat dapat menyebabkan iritasi. Buah alpukat (P. americana Mill.) merupakan salah satu tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia, namun pemanfaatannya sebagai tanaman obat masih sedikit diteliti. Buah alpukat diketahui mempunyai senyawa antibakteri seperti alkaloid, flavaoid, saponin dan tanin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui stabilitas fisik dari sediaan salep dan daya hambatnya dalam pertumbuhan P. acnes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, simplisia buah alpukat sebanyak 250 g diektraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan dibuat menjadi 3 formula salep dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20%. Pengujian zona hambat bakteri P. acnes menggunakan metode sumuran. Hasil uji dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FI, FII dan FIII mampu memenuhi sifat fisik salep yang baik namun sifat fisik daya sebar tidak memenuhi kriteria. Daya hambat pertumbuhan bakteri untuk FI, FII dan FIII masing-masing dengan diameter zona hambat sebesar 15,96±0,351 mm, 14,4±0,721 mm dan 13,06±0,503 mm. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu semua formula dapat dijadikan salep dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan formulasi dalam bentuk sediaan lain dan menggunakan bakteri penyebab jerawat lainnya untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol buah alpukat dalam menghambat pertumbuhan bakteri.