Salah satu sumber energi biomassa di Indonesia yang potensial adalah limbah pertanian, seperti serbuk kayu, tempurung kelapa, cangkang kopi serta limbah pertanian/perkebunan lainnya. Limbah pertanian dapat diubah menjadi bahan bakar alternatif dengan diolah terlebih dahulu. Salah satu cara pengolahan limbah pertanian menjadi bahan bakar alternatif adalah dengan cara pirolisis. Pirolisis merupakan proses dekomposisi suatu zat atau material yang dilakukan pada suhu yang relatif tinggi sekitar suhu 300-550oC. Pada proses pirolisis energi panas mendorong terjadinya oksidasi sehingga molekul karbon yang kompleks terurai sebagian besar menjadi karbon atau arang. Hasil pirolisis berupa gas, cair dan padat. Hasil padat dari proses ini berupa arang (char). Hasil gas dan cair dapat dimanfaatkan sebagai sumber bio-oil. Seluruh bahan baku yang diolah melalui proses pirolisisdikonversi menjadi bio-oil dan arang, sementara gas yang tidak dapat dikondensasi dikembalikan ke dalam proses sebagai sumber energi. Bio-oil hasil pirolisis tempurung kelapa mengandung ethyl ester (37.60%), fenol (40.01%), bio-oil hasil pirolisis cangkang kopi mengandung asam asetat (26%), fenol (34%), danbio-oil hasil pirolisis serbuk kayu mengandung asetaldehid (26.15%), asam asetat (20.90%), fenol (5,58%).