Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair, dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiare Ekstrak Etanol Daun Jambu Air (Syzygium aqueum) SSebagai Antidiare Pada Tikus Putih Jantan Yang Diinduksi Oleum Ricini. Umumnya diare akut di Indonesia disebabkan oleh masalah kebersihan lingkungan, kebersihan makanan, dan juga infeksi mikroorganisme (bakteri, virus, dan jamur). Jambu air termasuk kedalam suku Myrtaceae yang diketahui memiliki khasiat sebagai obat tradisional. Daun jambu air mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, tanin, glikosida,triterpenoid/steroid dan saponin yang memiliki khasiat antidiare. EEDJA diperoleh dari Teknik maserasi dengan pelarut etanol 96% dan digunakan pada 24 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 6 kelompok Kelompok 1 (normal), kelompok 2 (negative), 0,5% Na-CMC, kelompok 3 (positif), loperamide HCL dosis 0,18 mg/kgBB, kelompok 4, 5, 6, EEDJA dosis 100, 200, 400 mg/kgBB diberikan secara oral selama 6jam, Data analisis dengan ANOVA dan uji Post Hoc Tuckey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EEDJA dengan dosis terbaik adalah 400mg/kgBB yang memiliki khasiat sebagai antidiare. Karena adanya pengaruh terhadap waktu timbul terjadinya diare, konsistensi feses, berat feses, frekuensi diare, dan lama terjadinya diare terhadap tikus jantan yang diinduksi oleh oleum ricini. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa EEDJA memiliki khasiat sebagai antidiare pada tikus jantan yang telkah diinduksi oleh minyak jarak (oleum ricini) sebagi model tikus diare.