Marlissa, Magdalena Susana
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Eksplorasi Liturgi Kreatif pada Ibadah Pemuda Gereja Protestan Indonesia (GPI) Eliezer Sentani dengan Menggunakan Pendekatan Poskolonial Marlissa, Magdalena Susana
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 9, No 1 (2023): KENOSIS: JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v9i1.578

Abstract

Postcolonial liturgy is an approach to Christian liturgy that demonstrates a critical understanding of the impact of colonization and attempts to create a worship space that is open and just for all people. This paper develops the extent of youth interest in worship using creative liturgy with a postcolonial approach. The goal is that in youth worship at the GPI Eliezer congregation there is a form of worship that is different from the usual. The research method used in the GPI Eliezer Sentani congregation is a qualitative method. The creative Liturgy arrangement used in the youth worship of GPI Eliezer Sentani is first, opening in the form of remarks, prayers and hymns in Papuan or other ethnic languages and accompanied by Tifa music and other music. second, confession or worship. third, reading the Bible and sermons using Papuan or other ethnic languages such as Maluku, worship, intercession or prayer together and closing. In the GPI Eliezer Youth worship service, apart from using local languages in singing and reading the Bible, it also uses singing accompaniment with tifa music and regional dances. Postcolonial liturgy is needed in a worship service so that the congregation feels valued regardless of race, ethnicity, or background.AbstrakLiturgi Poskolonial adalah sebuah pendekatan dalam liturgi Kristen yang memperlihatkan pemahaman kritis terhadap dampak penjajahan dan upaya untuk menciptakan ruang ibadah yang terbuka dan adil bagi semua orang. Tulisan ini mengembangkan sejauh mana ketertarikan pemuda dalam Ibadah menggunakan liturgi kreatif dengan pendekatan poskolonial. Tujuannya supaya dalam ibadah pemuda di jemaat GPI Eliezer ada bentuk ibadah yang berbeda dari yang biasanya. Metode penelitian di Jemaat GPI Eliezer Sentani yang digunakan adalah metode kualitatif. Susunan Liturgi kreatif yang digunakan dalam ibadah pemuda GPI Eliezer Sentani adalah pertama, pembukaan berupa sambutan, doa dan nyanyian pujian dalam Bahasa Daerah Papua atau etnis lainnya dan diiringi musik Tifa dan musik lainnya. kedua, pengakuan dosa atau penyembahan. ketiga, pembacaan alkitab dan khotbah dengan menggunakan Bahasa Daerah Papua atau etnis lainnya seperti Maluku, persembahan, doa syafaat atau doa bersama dan penutup. Dalam ibadah Pemuda GPI Eliezer selain menggunakan bahasa daerah dalam nyanyian dan pembacaan Alkitab, juga menggunakan iringan nyanyian dengan musik tifa dan tarian daerah. Liturgi poskolonial sangat dibutuhkan dalam sebuah ibadah agar jemaat merasa dihargai tanpa memandang ras, etnis, atau latar belakang.