Kemajuan imu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar terhadap semua lini kehidupan, termasuk bidang Pendidikan. Pendidikan sebagai pemegang kendali kualitas peradaban bangsa, harus mampu beradaptasi guna menjawab tantangan zaman yang mengglobal. Melalui inovasi Pendidikan, pendidik harus menciptakan generasi unggul abad 21 yang siap berdaptasi dengan perubahan kondisi zaman apa pun. Generasi unggul abad 21 salah satunya adalah generasi yang mampu berpikir tingkat tinggi atau dengan kata lain berpikir metakognitif. Namun kenyataan, dalam praktik pembelajaran, masih banyak peserta didik yang kemampuan berpikirnya masih berada di level tingkat dasar. Apalagi di sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan fasilitas dan kemampuan ekonomi peserta didiknya, salah satunya adalah di SMPN Satu Atap 1 Cigalontang, khususnya pada pembelajaran PPKn. Peserta didik yang unggul akan terlahir dari pendidik yang unggul. Peserta didik yang mampu berpikir metakognitif terlahir dari guru berpikir metakognitif. Melalui penelitian dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis dan studi lieratur serta dengan teknik pengamatan, peneliti menemukan jawaban bahwa untuk menstimulus kemampuan metakognitif pada pembelajaran PPKn peserta didik adalah pendidik dengan menggunakan model-model pembelajaran yang menuntut peserta didik berpikir kue lapis, yaitu bertahap hingga pada pola pemahaman berpikir kelas tinggi/metakignisi. Dalam hal ini adalah model-model khusus pembelajaran PPKn yang menstimulus peserta didik untuk mencari, menemukan, memecahkan masalahnya sendiri sampai pada penciptakan suatu karya atau projek melalui kegiatan pembelajaran yang peserta didik alami.