PTM bukan hanya masalah kesehatan individu tetapi juga menimbulkan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan, termasuk peningkatan biaya perawatan kesehatan, kehilangan produktivitas, dan penurunan kualitas hidup. Peningkatan prevalensi PTM sebagian besar disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, peningkatan konsumsi tembakau dan alkohol, serta kurangnya aktivitas fisik. Urbanisasi yang cepat dan perubahan demografi juga berkontribusi pada risiko yang lebih tinggi terhadap PTM. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengevaluasi peran promosi kesehatan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit tidak menular (PTM). Metode studi literatur dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan, menilai, dan mensintesis hasil dari berbagai penelitian yang relevan secara terstruktur dan komprehensif. Hasil penelitian ini mengungkapkan pentingnya untuk menjaga momentum dalam implementasi program promosi kesehatan dan memperkuat kolaborasi lintas sektor. Rekomendasi praktis termasuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dalam kampanye kesehatan, dan melibatkan masyarakat secara aktif dalam perencanaan dan implementasi program. Dengan demikian, promosi kesehatan tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi tetapi juga sebagai strategi untuk membangun kapasitas masyarakat dalam mengambil peran aktif dalam pemeliharaan kesehatan individu dan komunitasnya.