, Yanti Aneta
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BONE BOLANGO (STUDI KASUS PADA WISATA HIU PAUS BOTUBARANI) , Fauzia P. Pratiwi Yakobus; , Yanti Aneta; Yacob Noho Nani
Kybernology Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Administrasi Publik Vol. 2 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Yayasan Panca Bakti Wiyata Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menjelaskan bagaimana kebijakan pengembangan pariwisata Bone Bolango, khususnya di wisata hiu paus Botubarani, dilaksanakan dan faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan implementasinya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Untuk mengumpulkan data, observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan. Analisis data dilakukan menggunakan model Huberman. Penelitian ini berfokus pada pelaksanaan kebijakan pariwisata Bone Bolangi untuk hiu paus Botubarani. Penelitian ini melihat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sedangkan sub fokus dari penelitian ini adalah faktor penentu keberhasilan implementasi kebijakan pengembangan pariwisata Bone Bolango khususnya di wisata hiu paus Botubarani dilihat dari aspek kemampuan organisasi, aspek informasi, aspek dukungan, dan aspek pembagian potensi.  evaluasi Hasil penelitian ini ditemukan bahwa implementasi kebijakan pengembangan pariwisata Bone Bolango khususnya di wisata hiu paus Botubarani sudah berjalan dengan baik dilihat dari perencanaanya yang telah disusun dalam RIPPDA No. 2 Tahun 2013 namun pemerintah sebaiknya merencanakan penambahan daya tarik di wisata hiu paus Botubarani. Pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan rencana, tetapi pemerintah daerah lebih fokus pada fasilitas yang ada di wisata hiu paus Botubarani, dan evaluasi dilakukan setiap enam bulan. Namun, kendala yang terdapat pada faktor informasi dimana masih belum terdapat bangunan khusus pemberian informasi yaitu Tourism Information Center (TIC) dan pada pembagian potensi masyarakat belum dapat memanfaatkan potensi-potensi yang ada diwisata ini, seperti membuat usaha kuliner seafood mengingat wisata ini adalah wisata bahari/Laut.