Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DAMPAK KEBERADAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis jacq) PT SAWIT GRAHA MANUNGGAL TERHADAP PERUBAHAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA MURUTUWU KECAMATAN PAJU EPAT KABUPATEN BARITO TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Karuniani, Sela; Yulianti, Mira; Septiana, Nurmelati
Frontier Agribisnis Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i4.621

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu ingin melihat sejauh mana perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah masuknya perkebunan kelapa sawit PT. Sawit Graha Manunggal. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data sekunder didapat dari berbagai sumber baik cetak maupun elektronik, sedangkan data primer didapat dari informan yang dipilih secara sengaja (purpusive sampling) yakni informan kunci seperti sekretaris desa, tokoh adat/tokoh masyarakat, dan masyarakat biasa, dengan menggunakan teknik bola salju (snowball sampling). Serta analisis data yang digunakan merupakan analisis deskriptif kualitatif. Dalam hasil penelitian terlihat bahwa masuknya perkebunan kelapa sawit membawa perubahan terhadap kondisi sosial masyarakat, seperti meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat dan tingkat kesehatan masyarakat, bertambah dan tersedianya sarana prasarana desa, kerjasama dan perilaku tolong menolong dalam kegiatan pertanian menjadi kurang, pola hidup masyarakat mampu dan mewah, sering terjadinya konflik antar masyarakat mengenai tumpang tindih lahan tetapi tidak menjadi masalah yang besar karena diselesaikan dengan baik. Masuknya perkebunan kelapa sawit juga membawa perubahan terhadap kondisi ekonomi masyarakat, yaitu berubahnya mata pencaharian masyarakat dari petani ke perkebunan kelapa sawit, meningkatnya jumlah penerimaan masyarakat yang awalnya kurang lebih Rp 1.000.000,- perbulan menjadi Rp 2.000.000,- - Rp 3.000.000,-, dan perubahan terhadap nilai tanah yang awalnya Rp 3.000.000,- menjadi Rp 20.000.000,-. Selain itu, berdampak juga terhadap lingkungan sehingga menimbulkan beberapa persepsi masyarakat, yaitu masyarakat mengalami kekeringan ketika musim kemarau dan ketika musim penghujan air sungai tidak bisa digunakan dan dikonsumsi serta masyarakat khawatir sewaktu-waktu akan menimbulkan masalah besar bagi lingkungan tempat mereka tinggal. Kata kunci: dampak, kelapa sawit, kondisi sosial ekonomi, masyarakat