Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Miskonsepsi Siswa Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Hewan Dan Manusia Menggunakan Three-Tier Multiple Choice: (Misconceptions Students on the Material of Growth and Development in Animals and Humans Using Three-Tier Multiple Choice) Ulfa, Syarifah Widya; Fadillah, Neska; Rahayu, Putri; Ikrana, Resti; Harahap, Seri Haryani; Rangga Wiryawan, Yassir Ni’ma
BIODIK Vol. 10 No. 3 (2024): September 2024 (on progress)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biodik.v10i3.35715

Abstract

This study aims to identify students' misconceptions on growth and development in animals and humans using the Three-Tier Multiple Choice instrument. This research uses a literature study approach with descriptive qualitative research methods. The results showed that the percentage of students' correct answers varied from 35% to 60%, with misconceptions ranging from 15% to 20%. Factors causing misconceptions included a lack of basic understanding, ineffective delivery of material, and environmental and cultural influences. To overcome these misconceptions, a more interactive learning approach that emphasizes in-depth understanding of concepts is needed. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia dengan menggunakan instrumen Three-Tier Multiple Choice. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase jawaban benar siswa bervariasi antara 35% hingga 60%, dengan miskonsepsi berkisar antara 15% hingga 20%. Faktor-faktor penyebab miskonsepsi termasuk kurangnya pemahaman dasar, penyampaian materi yang kurang efektif, dan pengaruh lingkungan dan budaya. Untuk mengatasi miskonsepsi ini, diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif dan menekankan pada pemahaman konsep secara mendalam.
Pengaruh Suhu Air Terhadap Perubahan Tingkah Laku Dan Metabolisme Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) Ikrana, Resti; Wahyuni, Mira; Wiryawan, Yassir Ni'ma Rangga; Tiana, Helpi
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8577

Abstract

Pengaruh suhu yang berbeda dapat mempengaruhi proses metabolime dalam tubuh ikan mas. Parameter suhu yang digunakan yaitu suhu dingin, suhu ruang, dan suhu panas yang bertujuan untuk mengetahui pertahanan metabolisme ikan dan jumlah pembukaan operculum ikan mas (Cyprinus carpio). Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Sampel ikan yang berjumlah 3 ekor ikan. Parameter yang diamati pertahanan metabolisme dan jumlah pergerakan pembukaan operculum ikan mas.  Hasil pada penelitian yang didapat yaitu pada suhu dingin 17-7ºC dengan jumlah 300 pergerakan operculum dengan perlakuan setiap 5 menit dalam 3 kali pengamatan. Lalu suhu ruang 26-27ºC dengan jumlah 1.205 pergerakan operculum dengan perlakuan setiap 5 menit dalam 3 kali pengamatan. Serta pada suhu panas 35-48 ºC  dengan jumlah 1.332 pergerakan operculum dengan perlakuan setiap 5 menit dalam 3 kali pengamatan. Kesimpulan penelitian ini yaitu  perlakuan suhu yang berbeda dengan suhu dingin, suhu ruang, dan suhu panas dengan parameter pembukaan operculum ikan mas. Pada suhu dingin 17-14 ºC pembukaan operculum pada ikan mas melambat karena proses biokimia dan aktivitas fisik ikan cenderung melambat, respons terhapat lingkungan yang dingin seperti penurunan tingkat metabolisme. Untuk suhu ruang 26-27 ºC pembukaan operkulum stabil karena suhu dalam kisaran normal serta kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan, dan proses metabolime dalam tubuh ikan mas yang normal.dan juga pada suhu panas kisaran 35-48ºC pembukaan operculum menjadi lebih cepat karena tingkat metabolisme nya meningkat secara signifikan, percepatan denyut jantung dan gerakan operculum untuk meningkatkan pertukaran oksigen yang diperlukan pada suhu tinggi, kemungkinan regulasi suhu tubuh ikan mas merespons terhadap suhu yang tinggi.