Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ruku-Ruku (Ocimum tenuiflorum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Alaina, Nadila; Mambang, Elysa Putri; Nasution, M. Pandapotan; Nasution, Haris Munandar
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8107

Abstract

Daun ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum L.) merupakan salah satu tanaman obat yang dikenal masyarakat digunakan sebagai bumbu masakan karena aromanya yang dapat mengurangi bau tidak sedap. Berdasarkan kandungan kimianya, daun ruku-ruku banyak mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid/triterpenoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ruku-ruku terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan variabel bebas yaitu ekstrak etanol daun ruku-ruku dengan konsentrasi 5%, 10% dan 20% sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Ekstrak sederhana daun ruku-ruku dibuat dengan pelarut etanol 96%. Kontrol positif yang digunakan adalah Tetrasiklin dan kontrol negatif adalah DMSO. Pengujian yang dilakukan terhadap simplisia daun ruku-ruku meliputi pemeriksaan fitokimia, pemeriksaan makroskopis, pemeriksaan mikroskopis, pemeriksaan kadar air, pemeriksaan nira larut air, pemeriksaan kadar sari larut etanol, pemeriksaan kadar abu dan pemeriksaan kadar abu tidak larut asam. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan streroid/triterpenoid. Hasil penelitian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa daun ruku-ruku dapat digunakan sebagai antibakteri karena mempunyai daya hambat yang kuat pada konsentrasi 5%, 10% dan 20% yaitu 8,7 mm, 9,8 mm dan 12,1 mm terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis