Sabrina Febriani Sujiono
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Memahami Hambatan Pendengaran Dan Berbicara Serta Model Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Manisrejo Madiun Sabrina Febriani Sujiono; Nadya Riski Agustina; Aprilia Indah Nurjannah; Reva Anggun Pangesti
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 2, No 2 (2023): Implementasi kurikulum merdeka menuju transformasi pendidikan dalam mempersiapka
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan menjadi salah satu upaya kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Pendidikan dapat diwujudkan dalam berbagai lembaga. Didalam pendidikan memiliki sebuah kelas yang mana salah satunya tidak hanya menerima siswa yang memiliki ciri fisik yang normal, akan tetapi ada sekolah pendidikan yang didalamnya menerika siswa yang memiliki siswa yang sila dibilang anak keterbatasan khusus (ABK). Anak ABK dapat dikatakan sebagai seorang anak yang mana memiliki sebuah keterbatasan atau perbedaan dengan anak normal lainnyaa. Keterbatasan ini dapat ditunjukan melalui fisik, kemampuan, serta emosional. Salah satu contoh keterbatasan pada anak ABK yaitu tunawicara dan tunarungu.Tunawicara merupakan suatu kelainan pada segi pengucapannya saat berbicara. Selain itu anak tunawicara ini juga mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan khalayak orang karena npengucapan Bahasa yang kurang jelas. Selain itu terdapat juga anak tunarungu, tunarungu merupakan suatu kelainan yang mana berpusat pada pendengaran. Anak tunarungu biasanya diberikan sebuah alat bantu pendengar di telinga agar dapat mendengar apa saja yang sedak dibicarakan. Walaupun demikian, jika seorang anak memiliki sebuah keterbatasan, bukan berarti mereka tidak pantas untuk memperoleh suatu pendidikan. Namun sebaliknya, walaupun disini mereka memiliki sebuah perbedaan dengan yang lain, tidak menuntut kemungkinan mereka untuk tetap terus berkarya.Seorang guru dapat berkomunikasi dengan anak tunarungu dan tunawicara ini bisa dengan menggunakan Bahasa isyarat, guna mempermudah pemahaman mereka dalam komunikasi. Selain itu dalam pendidikan, cara mengaplikasikan media pembelajaran juga harus di sesuaikan dengan kebutuhan mereka, misalnya : bisa berupa vidio visual, kartu gambar, foto, dan lain lain.