Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MINERALISASI BESI TIPE SKARN DI DAERAH BUKIT GADANG LANGE, DESA TARUNG TARUNG, KECAMATAN RAO, KABUPATEN PASAMAN, PROVINSI SUMATERA BARAT Widi, Bambang Nugroho; ., Sukaesih
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 11, No 3 (2016): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16048.031 KB)

Abstract

Daerah penyelidikan terletak di Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat, secara geologi disusun oleh batuan metamorf (sabak, gneis), granodiorit, batuan vulkanik (lava andesit, breksi vulkanik), batuan sedimen dan endapan aluvium. Secara tektonik wilayah Rao berada dalam zona sesar Semangko yang berarah baratlaut-tenggara, sedangkan pola struktur lokal berarah timurlaut-baratdaya. Alterasi yang yang teramati pada batugamping marmeran ditandai dengan hadirnya epidot, garnet, karbonat dan urat-urat kuarsa akibat dari adanya intrusi granodiorit. Kehadiran mineral tersebut menunjukkan bahwa mineralisasi yang terbentuk mempunyai tipe skarn. Asosiasi mineralisasi logam berdasarkan analisis mineragrafi terdiri dari magnetit, hematit, kalkopirit, bornit, kovelit, kalkosit dan pirit dengan tekstur mineral yang beragam. Mineral mangan teridentifikasi secara megaskopis. Hasil pengamatan dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan bahwa jenis mineral garnet di daerah Tarung Tarung diinterpretasikan berupa spessartit (Mn3Al2(SiO4)3) dan andradit (Ca3Fe(SiO4)3). Di bagian barat intrusi dijumpai kandungan besi tinggi dengan Fe total antara 59,39% s.d. 64,04%, nilai P sangat rendah (0,1%), TiO2 nilai tertinggi 0,84%. Magnetit yang berasosiasi dengan garnet ditemukan pada zona kontak antara intrusi granodiorit dengan batugamping marmeran di Bukit Gadang Lange. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh larutan hidrotermal bersuhu tinggi yang masuk ke dalam batuan karbonat sehingga terbentuk mineralisasi tipe skarn.
STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DESA (PUSDES) DAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) Winoto, Yunus; ., Sukaesih
Edulib Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v9i1.16170

Abstract

Pemberdayaan masyarakat (community empowerment) adalah merupakan sebuah upaya yang dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi masyarakat dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Adapun salah satu permasalahan yang masih terjadi dalam masyarakat Indonesia adalah  rendahnya budaya literasi informasi. Mengenai pengertian literasi informasi secara sederhana dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis. Sebagai upaya untuk pemberdayaan masyarakat yakni untuk menumbuhkan budaya literasi informasi adalah melalui penyelenggaraan perpustakaan desa (pusdes) taman bacaan masyarakat (TBM). Dalam konteks pendidikan luar sekolah (PLS) program pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu lingkup kegiatannya. Oleh karena demikian tema pemberdayaan masyarakat dan taman bacaan masyarakat merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui program-program yang diselenggaraan perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat (TBMdi Kabupaten Bandung dalam rangka pemberdayaan masyarakat meliputi  penyediaan koleksi/bahan bacaan serta pemanfaatan koleksi oleh masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara  serta melalui studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada berbagai program yang diselengarakan dalam upaya pemberdayaan masyarakat seperti melalui kegiatan  diskusi, workshop, pelatihan, perlombaan, pameran dan mendongeng. Mengenai penyediaan bahan bacaan pihak pengelola perpustakaan desa dan TBM berupaya untuk menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Sedangkan mengenai pemanfaatan perpustakaan desa dan TBM oleh masyarakat sekitarnya khususnya anak-anak mendapat respon yang positif. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya masyarakat yang datang ke perpustakaan khususnya anak-anak  baik untuk membaca buku maupun untuk meminjam di bawa pulang ke rumah. Â