Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA LANSIA DI PSTW YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR Lutviana, Lutviana; Sampurno, Edi; Mulyanti, Mulyanti
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 4, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.252 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v4i2.88

Abstract

Setiap individu akan mengalami proses menjadi tua dalam tahapan hidupnya dan akan menghadapi perubahan- perubahan yang erat kaitannya menjadi sumber stres serta dapat menimbulkan depresi yang mempengaruhi mekanisme koping dan subjective well-being. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan mekanisme koping dengan subjective well-being pada Lansia di PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif menggunakan rancangan crosssectional, dengan jumlah sampel sebanyak 42 responden lansia di PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur yang diperoleh secara total sampling. Penelitian ini menggunakan uji statistik kendall tau. Hasil penelitian ini menunjukan responden yang menggunakan mekanisme koping maladaptif sebesar 61,9% dan 66,7%  memiliki tingkat subjective will-being sedang menunjukan nilaip value 0,076, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara mekanisme koping dengan subjective well- being pada lansia di PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur
PEMANFAATAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TENTANG PERKEMBANGBIAKAN MAKLHUK HIDUP BAGI KELAS VI DI SD INPRES 52 MARIYAI Edi Sampurno
Biolearning Journal Vol 4 No 1 (2017): Biolearning Journal (Februari 2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.885 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Kemampuan Tentang Perkembangbiakan Maklhuk Hidup Bagi siswa Kelas VI di SD Inpres 52 Mariyai melalui pemanfaatan Metode Demonstrasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan secara kolaboratifantara peneliti dengan guru. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dalam 3 tahap yaitu reduksi, penyajian data serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) pemanfaatan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa. Peningkatan Kemampuan Tentang Perkembangbiakan Maklhuk Hidupdapat dilihat melalui aspek mendengarkan penjelasan pada siklus I sebesar 40,90% meningkat menjadi sebesar 90,90% pada siklus II. Partisipasi dalam mencatat penjelasan siklus 1 sebesar 36,36% meningkat menjadi sebesar 95,54% pada siklus II. Partisipasi dalam memperhatikan pembelajaran siklus I sebesar 45,45% meningkat menjadi sebesar 90,70% pada siklus II. Partisipasi dalam bertanya siklus I sebesar 31,82% meningkat menjadi sebesar 72,72% pada siklus II. Partisipasi dalam menjawab pertanyaan siklus I sebesar 36,36% meningkat menjadi sebesar 77,27% pada siklus II. Partisipasi dalam mengeluarkan pendapat siklus I sebesar 40,90% meningkat menjadi sebesar 58,06% pada siklus II. Partisipasi dalam menghargai pendapat teman siklus I sebesar 50% meningkat menjadi sebesar 84,46% pada siklus II. Partisipasi dalam menjelaskan kembali siklus I sebesar 32,82% meningkat menjadi sebesar 68,19% pada siklus II. (b) Pemanfaatan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 49,09 meningkat menjadi 71,36pada siklus II.
Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) anak umur 6-24 bulan di Dusun Pedes, Bantul, Yogyakarta Asriyanti Siolimbona; Edi Sampurno Ridwan; Febrina Suci Hati
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2016
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.705 KB) | DOI: 10.21927/ijnd.2016.4(1).57-62

Abstract

ABSTRACTBackground: Undernutrition problem could be happened in young children above 6 months old because only breastmilk intake is not suffi cient for the physiological need of baby, especially growth and developmental. Therefore, they must be given the complementary feeding that are produced according to the baby’s stomach ability to digest. Giving complementary feeding and breast milk to the baby until the age of 2 years old is very important.Objectives: To know the description of knowledge level of mothers about complementary feeding in young children 6-24 months old in Pedes, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.Methods: This was quantitative descriptive research with cross sectional design. Samples were 39 mothers having young children 6-24 months old. Questionnaires were used to collect the data. Data were then analyzed in univariate.Results: Most of mothers had good category knowledge level about definition, function, role, the way and the risk of complementary feeding. The percentage of these knowledge levels were 92.3% (36 mothers), 87.1% (34 mothers), 61.5% (24 mothers), 74.3% (29 mothers), and 43.5% (17 mothers), respectively.Conclusions: Knowledge level of mothers about complementary feeding in young children 6-24 months old in Pedes, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta were categorized as good. KEYWORDS: knowledge level, complementary feeding, young children 6-24 months old, mother ABSTRAKLatar belakang: Masalah gizi kurang pada bayi dapat terjadi setelah bayi berumur di atas 6 bulan akibat air susu ibu (ASI) yang diberikan tidak lagi mencukupi kebutuhan fisiologi bayi untuk tumbuh dan berkembang. Selain ASI, bayi pada umur 6 bulan juga perlu diberi makanan tambahan yang disesuaikan dengan kemampuan lambung bayi untuk mencerna makanan. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan ASI hingga bayi berumur 2 tahun sangat penting bagi bayi.Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI anak umur 6-24 bulan di Dusun Pedes, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik total sampling yaitu seluruh ibu yang mempunyai anak umur 6-24 bulan yang berjumlah 39 orang. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Analisis data menggunakan univariat.Hasil: Secara keseluruhan, tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI sebagian besar baik yaitu 71,7% (28 orang). Secara parsial, tingkat pengetahuan ibu sebagian besar tentang pengertian, manfaat, peranan, cara pemberian, dan risiko pemberian MP-ASI tergolong baik berturut-turut dengan persentase 92,3% (36 orang), 87,1% (34 orang), 61,5% (24 orang), 74,3% (29 orang), dan 43,5% (17 orang). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI anak umur 6-24 bulan di Dusun Pedes, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta termasuk dalam kategori baik.KATA KUNCI: tingkat pengetahuan, makanan pendamping ASI, bayi usia 6-24 bulan, ibu
Perilaku Vulva Hygiene Berhubungan dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Putri Kelas XII SMA GAMA 3 Maret Yogyakarta Ana Fatkhuli Janah; Edi Sampurno Ridwan; Wahyuningsih Wahyuningsih
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 1, No 2 (2013): Juli 2013
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.409 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2013.1(2).66-70

Abstract

Berbagai penyakit dalam golongan PMS disebabkan oleh kuman yang berbeda, dan yang sering ditemukan pada penyakit menular seks adalah keputihan. Keputihan dapat mengakibatkan kemandulan, hamil di luar kandungan, dan berbagai penyakit kandungan lainnya. Vulva hygiene dipengaruhi oleh perilaku seseorang terhadap perawatan vulva. Pada tahun 2011 remaja putri mengalami keputihan sebesar 57%, kejadian keputihan tersebut diakibatkan oleh udara lembab di Indonesia. Pada studi pendahuluan yang dilakukan di SMA GAMA 3 Maret Yogyakarta, remaja siswi pernah mengalami keputihan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara perilaku vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri kelas XII SMA GAMA 3 Maret Yogyakarta 2012. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling setelah dilakukan kontrol. Dengan jumlah sampel sebesar 64 orang responden yang kemudian menjadi 40 responden. Alat penelitian menggunakan dua instrumen berbentuk kuesioner perilaku vulva hygiene dan kejadian keputihan. Hasil penelitian dianalisis engan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil pengujian chi-square didapatkan nilai χ2 sebesar 6,578 dengan p-value sebesar 0,037. Berdasarkan nilai p-value <0,05, maka Ho ditolak. Perilaku vulva hygiene remaja putri di SMA GAMA 3 Maret Yogyakarta mayoritas baik yaitu sebanyak 18 responden (45,0%) dan kejadiankeputihan remaja putri mayoritas tidak mengalami keputihan sebanyak 25 responden (62,5%). Kesimpulan ada hubungan antara perilaku vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri SMA GAMA 3 MARET Yogyakarta 2012.
Gaya Hidup dan Hipertensi Pada Lanjut Usia di Kecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta Edi Sampurno Ridwan; Esti Nurwanti
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 2, No 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.607 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2014.2(2).67-70

Abstract

Life style plays important role toward emerging chronic diseases including hypertension. This is an observationanalytical research using cross-sectional design. It was 100 respondents in the research obtained using Slovin formula from 9887 population. Stratified random sampling and simple random sampling were assigned to select sample. Variables were measured with FFQ (food frequency questionnaire), International Physical Activity Questionnaire, and Smoking Questioner. Data was analyzed using Chi-Square and the result was junk food consumption leading to 4 times risk for hypertension (OR, 4,083). In addition, sedentary behavior (p 0.004) and smoking (p 0.001) were significant factors to lead hypertension for older people. Conclusion, junk food, sedentary behavior, and smoking habits can be the risk factors of hypertension. Thus, it is imperative to develop health promotion program focusing on the changing life style for aged group.
Konsumsi Junk Food dan Hipertensi pada Lansia di Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta Rantiningsih Sumarni; Edi Sampurno; Veriani Aprilia
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 3, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.669 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2015.3(2).59-63

Abstract

The risk of hypertension increases in line with a changes in modern lifestyle. Elderly tends to select food such as junk food with high calories, and fat, but low in fi ber and other nutrients. Junk food contains high amounts of sodium that can increase the volume of blood in the body, so make stronger heart blood pumps and cause the higher blood pressure (hypertension). The purpose of this study was to identify the relationship between junk food consumption and hypertension in elderly in Kasihan sub-district Bantul, Yogyakarta. This was an observational analytic study with cross sectional design. The samples were 100 elderly lives in Kasihan sub-district Bantul, Yogyakarta. The results showed that there was relationship between the consumption of junk food and hypertension. Respondents who suffered from hypertension were 49 (67.1%) who often consumed junk food and 24 respondents (32.9%) who rarely consumed junk food. Respondents who did not undergo hypertension were 9 respondents (33.3%) that often consumed junk food and 18 respondents (66.7%) that rarely consumed junk food. In conclusion, there was a relationship between junk food consumption and hypertension in elderly. Risk of hypertension in respondents who consumed more often junk food were 4.083 times higher than them who rarely consumed junk food.
Sistem Penghargaan dan Rasio Perawat Pasien dengan Kinerja Perawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul Habibur Rochman; Edi Sampurno Ridwan; Effatul Afifah
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 2, No 3 (2014): November 2014
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.656 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2014.2(3).99-105

Abstract

Nursing service is the key of health care service in hospitals. Therefore, it is necessary to restuctre the health service quality related to the adequacy of nurse-patient ratio. The improvement of health services quality is a form of strategy to enhance patient safety. The performance of a nurse is the key of health care service and is very important to address in order to maintain and improve the quality of health services. The award system is one of motivation methods used to increase nurse performance. The purpose of this study was to know the relationship between awards system and nurse-patients ratio with nurse performance at RSUD Panembahan Senopati Bantul. The study design was observational analytic with cross sectional approach. Samples were selected by stratified random sampling, then simple random sampling resulting on 65 nurses. Data analysis was done by using chi-square test. The results showed that there was relationship between award system and the nurse performance with p-value 0.02 (p>0.05). Conversely there was no relationship between award system and nurse patients ratio and the nurse performance with p-value 1.000 (p>0.05). In conclusion, there was a significant relationship between award system and nurse performance, and there was no relationship between the nurse patients ratio and nurse performance.
HAMBATAN DAN DUKUNGAN DALAM MANAJEMEN DIRI PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MLATI II Aryuni Ekawati; Edi Sampurno; Winda Rofiyati
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2021): November 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.345 KB)

Abstract

A person is said to be hypertensive if the blood pressure examination shows results >140/90 mmHg. One of the efforts to control high blood pressure is hypertension selfmanagement to avoid complications. If there are obstacles, it can affect the support for selfmanagement of hypertensive patients so that blood pressure is not well controlled. To findout the Barriers and Supports in Self-Management in Hypertensive Patients in IndonesiaWorking area Mlati II Health Center. This study uses a descriptive method with a crosssectional approach. The research location is in the Working Area of the Mlati II HealthCenter. The number of samples was 85 respondents with purposive sampling technique.The analysis used is univariate analysis in the form of frequency distribution andpercentage of each variable. The results show that management self majority good category56 people or 65.88%, Support the majority categorized enough 49 people or 57.65%, andobstaclesthe majority were categorized as 82 people or 96.47%. From this description, itcan be concluded that self-management in hypertensive patients is in good category, themajority support is sufficient, and the majority barriers are moderate. It is hoped thathealth workers, family, and peers will always provide support to be more obedient in selfmanagement and minimize obstacles.
HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA LANSIA DI PSTW YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR Lutviana Lutviana; Edi Sampurno; Mulyanti Mulyanti
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 4 No 2 (2017): MAY 2017
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v4i2.88

Abstract

Setiap individu akan mengalami proses menjadi tua dalam tahapan hidupnya dan akan menghadapi perubahan- perubahan yang erat kaitannya menjadi sumber stres serta dapat menimbulkan depresi yang mempengaruhi mekanisme koping dan subjective well-being. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan mekanisme koping dengan subjective well-being pada Lansia di PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif menggunakan rancangan crosssectional, dengan jumlah sampel sebanyak 42 responden lansia di PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur yang diperoleh secara total sampling. Penelitian ini menggunakan uji statistik kendall tau. Hasil penelitian ini menunjukan responden yang menggunakan mekanisme koping maladaptif sebesar 61,9% dan 66,7%  memiliki tingkat subjective will-being sedang menunjukan nilaip value 0,076, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara mekanisme koping dengan subjective well- being pada lansia di PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur