Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Peraturan Menteri Desa Nomor 4 Tahun 2015 tentang Badan Usaha Milik Desa Jon Hendri; Akmal Indra
Eksos Vol 13 No 1 (2017): Eksos
Publisher : Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/eksos.v13i1.47

Abstract

Berdasarkan hasil penlitian yang penulis lakukan di lapangan dapat diketahui bahwa Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa di Desa Sebauk sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang yang di amanatkan oleh Peraturan Menteri Desa Nomor 04 Tahun 2015, Akan tetapi ada berberapa persoalan bahwa Badan Usaha Milik Desa Harapan Maju belum melaksanakan kegiatan usahanya belum optimal. Hambatanhambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengaturan BUM Desa harapan maju desa sebauk Berdasarkan hasil survey lapangan, hambatan yang terjadi dalam implementasi Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa dalam pengaturan Badan Usaha Milik Desa antara lain, faktor yuridis, faktor keuangan, penggalian potensi desa, dan sosialisasi.
Analisa Perencanaan Perawatan Untuk Mengurangi Biaya Downtime Pada Unit Mesin Produksi Air Bersih Menggunakan Metode Age Replacement Di Perumda Air Minum Tirta Terubuk Bengkalis Syahrul Azizi; Akmal Indra
Jurnal Teknik Mesin Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v11i1.9804

Abstract

Proses produksi sebuah pengolahan air bersih merupakan unsur penting yang harus beroprasi secara stabil untuk memperoleh hasil yang maksimal, hal ini membutuhkan dukungan dari mesin-mesin atau peralatan yang bekerja secara optimal. Sehingga dibutuhkan kegiatan pemeliharaan mesin secara optimal dan terencana. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat statistika deskriptif, menggunakan metode age replacement. Dengan mengambil objek penelitian peralatan mesin-mesin produksi. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan untuk menentukan jadwal preventive pada proses produksi air bersih maka dapat ditentukan interval waktu 4 hari untuk proses intake, 30 hari untuk proses flokulasi, 30 hari untuk proses sedimentasi dan 6 hari untuk proses distribusi, penentuan interval waktu ini dipengaruhi oleh banyaknya penggantian dan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan. Perbandingan minimasi downtime yang telah diperoleh dari proses pengolahan data yaitu sebesar 0.00629 atau 5% untuk proses intake, 0.00122   atau 1 % untuk proses flokulasi, 0.00147 atau 1% untuk proses distribusi, dan 0.00469 atau 7% untuk proses distribusi.