Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TINGKAT KONSOLIDASI TANAH BERDASARKAN TEKANAN AIR PORI Suherman, M
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 13 No 1 (1996)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsolidasi merupakan proses hidrodinamik di mana air terdesak dari rongga tanah yang jenuh air. Tanah berbutir halus mempunyai permeabilitas rendah, yakni air tidak dapat keluar dari rongga pori, bila struktur butiran termanpatkan. Bila beban diberikan secara cepat dalam suatu uji penempatan, maka tegangan pori awal sama dengan besar tahapan beban yang diberikan. Tegangan tambahan akan bermula dengan mengalirnya air pada sekitar contoh dan tegangan air pori tambulan akan berkurang mendekati nol sesuai dengan termampatkannya ukuran butir. Praktisnya berangsur - angsur proses konsolidasi akan selesai. Ini sangat menarik untuk para ahli geoteknik, agar dapat meramaikan lamanya waktu yang diperlukan untuk selesainya proses ini di lapangan.
KEKUATAN STONE COLUMN suherman, m
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 15 No 3 (1997)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prinsip dari percobaan pembebanan stone column adalah menekan column bagian atas dengan suatu gaya tekan yang menyebabkan penembusan pada tanah sampai terjadi keruntuhan. Tujuan dari medode ini untuk mentukan besarnya beban dari stone column dan penurunannya. Stone column merupakan suatu perbaikan tanah terdiri dari lubang vertikal dalam tanah yang diisi dengan batu pecah dan membentuk penyangga atau tiang yang terapit oleh tanah. Fungsi dari stone column dalam perbaikan tanah lembek merupakan tulangan dalam perkuatan tanah dan juuga bertindak sebagai drainase vertikal agar konsolidasi dapat lebih cepat akibat pembebanan di atasnya. Karena modulus dari stone columnretulip lebih tinggi, maka beban vertikan pada tanh, bagian yang lebih besar akan diterma oleh tiang batu pecah.
PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH DASAR DENGAN TEKNIK PEMADATAN DINAMIS suherman, m
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 16 No 2 (1999)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemadatan dinamis merupakan salah atu cara dari metode-metode perbaikan tanah yang sering disebut konsolidasi dinamis atau penumbukan. Pemadatan tanha dengan penumbukan berat, yaitu menjatuhkan beban berat pada permukaan tanah. Metode ini betujuan menambah kekuatan geseran tanah dan mereduksi pemutaran yang terjadi di bawah struktur. Teknik ini telah berkembang sebagai bentuk perbaikan tanah pada areal yang luas seta mencapai kedalaman 30meter, yang dipelopori oleh Menard (1974). Bila diterapkan pada tanahjenuh sebagian, maka proses pemadatan tanah pada dasarnya sama seperti halnya dengan pemadatan Proctor di laboraturium.
KEMAMPUAN DUKUNG VERTIKAL DAN LATERAL TIANG CERUCUK PADA TANAH LUNAK Suherman, M
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 18 No 2 (2001)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pembuatan pondasi adalah untuk meneruskan beban atau gaya ke dalam tanah tanpa menimbulkan penurunan. Pondasi tiang digunakan untuk memikul beban pada lapisan di bawahnya melalui lapisan lembek atau material yang kompresibel. Tiang sering digunakan pada lapisan lempung yang dalam. Tiang ini akan didukung oleh gaya adhesi atau gesekan dari lempung yang berada pada sekeliling tiang. Uji pemebebanan tiang dilakukan umumnya untuk menentukan hubungan antara beban dengan penurunan khususnya dalam mengantisipasi beban yang bekerja atau menentukan daya dukung yang sederana sebagai kontrol terhadap perhitungan rumus dinamis atau statis. Bila sebuah tiang vertikal diberikan beban aksial di atas kepala tiang, maka bentuk penurunan akan tergantung dari panjang tiang akan adhesi tanah lempung terhadap kulit permukaan tiang. Bila sebuah tiang vertikal di dorong dari posisi semula dengan menggunakan gaya lateral yang diberikan pada kepala tiang, maka bentuk peregerakan tiang tergantung dari kondisi kepala tiang,panjang tiang dan kekakuan antara tiang dengan tanah.