Nababan, Marlina
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI KEJADIAN BENCANA BANJIR BERDASARKAN KARAKTERISTIK AWAN DAN HUJAN DI WILAYAH JAKARTA (Studi Kasus 17 Januari 2014) Nababan, Marlina; Tjasyono, Bayong
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol 3 No 1 (2016): Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hujan lebat yang dihasilkan oleh awan-awan jenis Cumuliform akan menjadi bencana banjir apabila curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama meluap pada daerah aliran sungai (DAS). Bencana banjir yang terjadi diwilayah Jakarta pada tanggal 17 Januari 2014 bahkan telah menyebabkan 11 warga meninggal dunia serta banyak kerugian materi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor meteorologi yaitu paras kondensasi dan ketebalan awan dari data radiosonde, intensitas hujan dari pias pluviogram serta melakukan kajian dengan isohyet diarea banjir sebelum, saat, dan sesudah kejadian banjir. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis diagram aerodinamik, pluviograf, citra radar cuaca serta membuat peta isohyet. Cara analisis data menggunakan analisis deskriptif, komperatif, dan spasial. Hasil menunjukkan bahwa bencana banjir yang terjadi diwilayah Jakarta merupakan tipe awan – awan konvektif dengan tinggi dasar awan konvektif cukup rendah, yaitu kurang dari satu kilometer dan awan cukup tebal antara 7,6 km sampai 8,2 km, intesitas hujan per jam lebih dari 20 mm (hujan sangat lebat) terjadi setelah jam 12.00 waktu setempat yang disebabkan oleh konveksi darat, serta terkonsentrasi di wilayah Jakarta Utara dengan pergerakan awan dari Timur Laut bergerak menuju Barat Daya. Kata Kunci : Awan konvektif (Cumuliform), curah hujan, konveksi dan bencana banjir.