Sumadi, Eko
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEISLAMAN DAN KEBANGSAAN: Modal Dasar Pengembangan Organisasi Dakwah Sumadi, Eko
TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1, No 1 (2016): Tadbir Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berusaha mengulas wawasan keislaman dan wawasankebangsaan yang semestinya menjadi ruh setiap ormas Islamdi Indonesia. Faktanya tidak sedikit ormas Islam di Indonesiayang memiliki sikap eksklusif dalam tafsiran sekaligus dalammengekspresikan pemahamannya. Ada monopoli kebenaranyang sesungguhnya hanyalah persoalan beda tafsir dan bedapemahaman. Sehingga berimplikasi pada nalar penyeragaman,bahwa berbeda berarti salah. Ide demikianlah yang sering kalimemicu kegaduhan dan bahkan kontak fisik antar sesamaumat Islam di Indonesia. Selain itu, ide-ide transnasional jugasudah mewabah di negeri ini yang secara tidak langsung berartiancaman bagi integritas dan keutuhan bangsa Indonesia sebagaisebuah Negara kesatuan republik Indonesia. Dari kajian yangpenulis lakukan, sampai pada kesimpulan bahwa; Pertama, sikaptoleransi dan sikap menghargai setiap perbedaan harus dijunjungtinggi. Karena pada wilayah penafsiran sangat mungkin lahirberbagai perbedaan (khilafiyah), tidak ada kebenaran yangmutlak di wilayah pemikiran dan pemahaman, yang ada hanyalahkebenaran relatif. Maka hal demikian harus senantiasa menjadikesadaran setiap aktivis ormas Islam di Indonesia. Kedua, setiapaktivis ormas Islam di Indonesia juga harus memiliki wawasankebangsaan yang komprehensif dan senantiasa mengedepankansikap nasionalisme. Harus ada kesadaran bahwa Indonesia bukan Negara Agama, bukan juga Negara sekuler melainkan Negara religius. Sehingga rumusan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI merupakan suatu dasar yang sudah final. Selanjutnya segala sikap dan tindakan yang bertentangan dengan 4 pilar kebangsaan tersebut harus dijauhi dan ditinggalkan.