KARKATA, M. K.
Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan kadar asam folat pada kehamilan dengan preeklampsia dan kehamilan normal JAYAKUSUMA, A.A. N.; KARKATA, M. K.; DARMAYASA, K.; GUNUNG, K.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 31, No. 2, April 2007
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.177 KB)

Abstract

Tujuan: Membandingkan konsentrasi asam folat pada kehamilan dengan preeklampsia dan kehamilan normal dan hubungannya dengan peningkatan konsentrasi homosistein dan tekanan darah. Bahan dan cara kerja: Penelitian kasus-kontrol mengikutsertakan 30 pasien preeklampsia sebagai kasus dan 30 pasien dengan kehamilan normal sebagai kontrol. Imx Folate Reagent Pack dari Abbott Laboratories digunakan untuk mengukur konsentrasi asam folat plasma, sedang konsentrasi homosistein diukur dengan Fluorescent Polarization Immunology Assay. Analisis dilakukan dengan tes Kai-kuadrat atau Fishser’s Exact, T test dan korelasi Pearson. Hasil: Rerata konsentrasi asam folat plasma pada pasien preeklampsia (12,32 ng/mL) lebih rendah dibanding dengan yang didapat pada kehamilan normal (14,22 ng/mL), namun secara statistik tidak berbeda bermakna (p=0,275). Didapatkan perbedaan bermakna (p=0,027) antara rerata konsentrasi homosistein pasien preeklampsia (9,71 μmol/L) dan pasien dengan kehamilan normal (6,13 μmol/L). Tidak terbukti korelasi negatif konsentrasi asam folat plasma (r=-0,3; p=0,123) dan homosistein (r=-0,1; p=0,551) antara pasien preeklampsia dengan kehamilan normal. Namun didapatkan korelasi negatif yang bermakna dari konsentrasi asam folat plasma dengan tekanan sistolik (r=-0,4; p=0,030) dan tekanan diastolik (r=-0,4; p=0,030) pada pasien preeklampsia. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini tidak didapatkan perbedaan bermakna antara konsentrasi asam folat plasma pasien preeklampsia dengan kehamilan normal. Didapatkan hubungan bermakna antara asam folat plasma dengan tekanan sistolik dan diastolik pada pasien preeklampsia. [Maj Obstet Ginekol Indones 2007; 31-2: 61-5] Kata kunci: preeklampsia, asam folat, homosistein, tekanan darah sistolik/diastolik
Pergeseran Kausa Kematian Ibu Bersalin di RSU Sanglah Denpasar, Selama Lima Tahun, 1996 - 2000 KARKATA, M. K.; SEPIDIARTA, SEPIDIARTA
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 30, No. 3, July 2006
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.748 KB)

Abstract

Tujuan: Untuk mengetahui pergeseran kausa kematian maternal di RSU Sanglah dalam periode 1996 - 2000 dibandingkan dengan hasilhasil penelitian sebelumnya. Rancangan/rumusan data: Penelitian dilakukan secara deskriptif. Data yang didapat ditabulasi dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan narasi dan diberikan bahasan sesuai dengan keperluannya. Tempat: Bagian Obstetri dan Ginekologi RSU Sanglah Denpasar. Bahan dan cara kerja: Data sekunder seluruh kematian ibu yang dibahas dalam audit kematian ibu, laporan mingguan serta hasil rekapitulasi data di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSU Sanglah yang terjadi antara 1 Januari 1996 sampai dengan 31 Desember 2000 dan dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya. Hasil: Didapatkan 48 kasus kematian dari 28.872 persalinan (170/100.000). Dari jumlah itu 33,33% oleh karena perdarahan, 12,5% oleh karena infeksi dan 35,42% karena preeklampsia/eklampsia dan 18,75% karena kelainan medis lain. Telah terjadi pergeseran kausa kematian ibu dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kematian ibu karena perdarahan telah bergeser dari 68,5% (1969 - 1971) menjadi 47,62% (1972 - 1974), 51,61% (1975 - 1977), 28,6% (1988 - 1990), menurun tajam menjadi 7,14% (1993 - 1995). Kematian karena infeksi mengalami naik turun dari 14,8% (1969 - 1971) menjadi 38,09% (1972 - 1974), 12,9% (1975 - 1977), 14,3% (1988 - 1990) dan 7,14% (1993 - 1995). Yang menyolok adalah pergeseran kematian karena preeklampsia/ eklampsia yang meningkat dari 10,8% (1969 - 1971), 22,59% (1975 - 1977), 38,1% (1988 - 1990) dan tertinggi 78,57% (1993 - 1995). Kelainan medis yang menyertai ibu hamil mulai meningkat sebagai penyebab kematian sebesar 10,4% (1969 - 1971), 12,9% (1975 - 1977), 19,1% (1988 - 1990) dan menjadi 18,75% (1996 - 2000). Penyakit medis tersebut misalnya penyakit jantung, gagal ginjal, penyakit hati, stroke, anemia hemolitik dan peritonitis. [Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-3: 175-8] Kata kunci: angka kematian ibu, penyebab kematian.