Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Konstruksi Peran Ganda Istri Buruh Tani Tebu Dalam Menunjang Perekonomian Keluarga Di Desa Semboro, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember Arifiyanti, Jati; Suhartini, Elly
Journal of Social and Political Science Vol 1 No 1 (2017): Juni - November 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan perempuan di dalam rumah tangga sangat berperan penting dalam wujud pengelolaan kegiatan rumah tangga maupun pemeliharaan anak. Pada keluarga buruh tani tebu Semboro yang istrinya bekerja, tentunya peran istri akan lebih menunjang perekonomian keluarga. Peran istri yang baik sangat dibutuhkan untuk memperoleh kesejahteraan keluarga. Kegiatan istri buruh tani tebu Semboro pada sektor domestik atau reproduktif adalah identiknya dengan urusan memasak, mencuci, membersihkan rumah, memelihara dan mendidik anak, melayani suami, dan mengelola keuangan. Sedangkan kegiatan istri buruh tani pada sektor publik atau produktif adalah bekerja di perkebunan Semboro, sebagai buruh tani. Adapun aktivitas yang dilakukan yaitu, menanam, memupuk, menyirami tanaman tebu, menyiangi rumput atau gulma, klentek/ menguliti daun tebu yang kering, hingga menebang tebu. Konstruksi peran ganda istri buruh tani tebu yang dibentuk berdasarkan sosial kultur dan perekonomian keluarganya.
Arisan Thalia: Gaya Hidup Para Sosialita Jember (Thalia Social Gathering: The Lifestyle of Jember Sociality) Purnamsari, Ita; Arifiyanti, Jati
Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Laboratorium Sosiologi FISIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jes.v9i1.20788

Abstract

Thalia social gathering is the first upper-middle-class social gathering group in the Jember district. Their motivation for participating in social gathering activities is to expand social networks, add friends, and build symbols of self-existence. As members of the upper-middle-class social gathering, members of the Thalia group are very concerned about their appearance and fashion. They maintain their self-image and social class by using branded goods. The study wants to describe and analyze the meaning of social gathering activities as a lifestyle for socialites in Jember. This study uses a qualitative method with an ethnographic approach. The technique for determining informants is purposive sampling. This research found that the fulfillment of fashion needs sometimes makes them trapped in impulse buying, which causes them to be unable to put the brakes on shopping habits. It makes them trapped in a hedonic and wasteful lifestyle. Keywords: A Social Gathering, Jember Upper Middle Class, Fashion, Lifestyle, Hedonism. Arisan Thalia merupakan kelompok arisan kelas menengah atas pertama di Kabupaten Jember. Motivasi mereka untuk mengikuti kegiatan arisan yaitu untuk memperluas jaringan sosial, menambah teman dan membangun simbol eksistensi diri. Sebagai anggota arisan kelas menengah atas, para anggota kelompok Thalia sangat memperhatikan penampilan diri dan fashion yang dikenakan. Mereka menjaga citra diri dan kelas sosial mereka dengan menggunakan barang bermerek. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis makna kegiatan social gathering sebagai gaya hidup para sosialita di Jember. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik penentuan informan adalah purposive sampling. Penelitian ini menemukan bahwa adanya pemenuhan atas kebutuhan fashion terkadang membuat mereka terjebak dalam impulse buying yang menyebabkan mereka tidak dapat mengerem kebiasaan berbelanja. Hal ini membuat mereka terjebak dalam sebuah gaya hidup hedonis dan konsumtif.Kata Kunci: Arisan, Kelas Menengah Atas Jember, Fashion, Gaya Hidup, Hedonisme.
Relasi Kuasa Dalam Kehidupan Single parent (Analisis Wacana Kehidupan Tiga Single parent di Desa Jiwan, Kabupaten Madiun) Maliki, Mohammad Adam; Arifiyanti, Jati
Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI Vol 10 No 02 (2021)
Publisher : Laboratorium Sosiologi FISIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jes.v10i02.27549

Abstract

Women who are separated from their partners either by divorce or death will change their status to become single parents. Not a choice, destiny life that makes them have that social status. Problems and pressures will come along with this social status. This study aims to find out how the knowledge of single parents in Jiwan Village. This problem is examined using the theory of power relations from Foucault. This theory is relevant to the issues raised in the study because every single parent will have a relationship that is in accordance with the surrounding environment. This type of research is a qualitative research with the Genaology research method from Foucault. This study uses a purposive method in the selection of informants, and uses the method of observation, interviews, and documentation in data collection. The analysis of this study uses data triangulation and in the data validity test the researcher makes a comparison of field data with other supporting literature. The research results obtained are found in the village of Jiwan Single parent phenomenon with the relationship of support together with support and social support. Ms. Anik has a power relation by becoming the coordinator and alumni of her junior and senior high school treasurers, Ms. Siti Chotidjah has a power relation as the recitation chair, and Ms. Jatmiko has a power relation as the head of social gathering in Jiwan Village. Keywords: Single Parents, Power Relations, Knowledge Wanita yang berpisah dengan pasangannya baik dikarenakan perceraian atau kematian akan berubah statusnya menjadi single parent. Bukan sebuah pilihan, melainkan takdir kehidupan yang membuat mereka memiliki status sosial tersebut. Permasalahan dan tekanan akan datang seiring dengan adanya status sosial tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana wacana pengetahuan relasi kuasa single parent di Desa Jiwan. Isu ini dikaji menggunakan teori relasi kekuasaan dari Foucault. Teori ini relevan dengan isu yang diangkat dalam penelitian karena setiap single parent akan memiliki relasi kuasa atas dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pendekatan genaologi dari Foucault. Penelitian ini menggunakan metode purposive dalam pemiliha informan, serta menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam pengumpulan data. Analisis penelitian ini menggunakan triangulasi data serta dalam uji validitas data peneliti melakukan komparasi data lapangan dengan literatur penunjang lainnya. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa di Desa Jiwan terdapat fenomena single parent dengan relasi kuasa beserta dengan resistensi dan dukungan sosialnya.Kata Kunci : Single parent, Relasi Kuasa, Pengetahuan
Konstruksi Peran Ganda Istri Buruh Tani Tebu Dalam Menunjang Perekonomian Keluarga Di Desa Semboro, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember Jati Arifiyanti; Elly Suhartini
Journal of Social and Political Science Vol 1 No 1
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan perempuan di dalam rumah tangga sangat berperan penting dalam wujud pengelolaan kegiatan rumah tangga maupun pemeliharaan anak. Pada keluarga buruh tani tebu Semboro yang istrinya bekerja, tentunya peran istri akan lebih menunjang perekonomian keluarga. Peran istri yang baik sangat dibutuhkan untuk memperoleh kesejahteraan keluarga. Kegiatan istri buruh tani tebu Semboro pada sektor domestik atau reproduktif adalah identiknya dengan urusan memasak, mencuci, membersihkan rumah, memelihara dan mendidik anak, melayani suami, dan mengelola keuangan. Sedangkan kegiatan istri buruh tani pada sektor publik atau produktif adalah bekerja di perkebunan Semboro, sebagai buruh tani. Adapun aktivitas yang dilakukan yaitu, menanam, memupuk, menyirami tanaman tebu, menyiangi rumput atau gulma, klentek/ menguliti daun tebu yang kering, hingga menebang tebu. Konstruksi peran ganda istri buruh tani tebu yang dibentuk berdasarkan sosial kultur dan perekonomian keluarganya. Kata Kunci: Konstruksi, Peran Ganda, Istri Buruh Tani Tebu
Daerah Pasca Bencana, Daya Tarik Tersendiri bagi Pariwisata Indonesia Elly Suhartini; Jati Arifiyanti
Journal of Tourism and Creativity Vol 2 No 1 (2018): Tourism and Creativity
Publisher : Diploma Travel Business, Faculty of Social and Political Science, Jember University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jtc.v2i1.13839

Abstract

Abstract The events of natural disasters and the beauty of nature are two very popular things, not only in Indonesia but also around the world. Disaster is a tragedy for human life. Although the memories must be remembered and respected, the location of the disaster can also be used as tourist destinations. The area after the natural disaster becomes the main attraction for the tourists. This article to give an idea of the area after the disaster does not mean that there has been destruction and devastation. But the area can still be repaired and developed again into a tourist destination. The disaster affected areas are presenting a new uniqueness and something that can be sold as a tourist destination with a new natural product. The tourist destination becomes a tourism commodity due to the uniqueness / peculiarities of nature and / or culture around it, in addition to the factor of self-reflection and contemplation of events in the past. Disaster-affected areas should be rebuilt with the spirit of creativity and the attention of various parties who are able to see the opportunities gap unique tourism. Keywords: Natural disaster, tourist attraction, Indonesian tourism
Pendidikan Anti Korupsi pada Mahasiswa: Pendisiplinan Tubuh dan Tantangan Sengkarut Perilaku Jati Arifiyanti; Elly Suhartini; Joko Mulyono; Pandu Hutama
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 03 (2022): Artikel Riset Periode Desember 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i03.1910

Abstract

Permasalahan kasus korupsi yang tengah marak di Indonesia, bukan hanya menjadi beban negara untuk menyelesaikannya. Mahasiswa sebagai agen perubahan dan pengawasan/ pengontrol kehidupan sosial dalam hal ini memiliki potensi yang besar untuk mengurai permasalahan korupsi, salah satunya dengan kesiapan praktik pendisiplinan tubuh yang anti korupsi. Realitanya, pendidikan anti korupsi yang telah diberlakukan pada perguruan tinggi, mendapati tantangan dominan berupa sengkarut perilaku korupsi immaterial yang dilakukan oleh mahasiswa. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Tujuan penelitian ini adalah mahasiswa memaknai pengalamannya tentang pendidikan anti korupsi dan wujud implementasi perilakunya. Para informan dipilih secara purposive sampling, sebanyak 8 mahasiswa di Kabupaten Jember. Mahasiswa memiliki kebiasaan yang bertanggung jawab, namun sebaliknya juga dapat berperilaku korupsi secara immaterial. Sengkarut praktik korupsi immaterial, berupa datang terlambat, tidak disiplin waktu dalam pengumpulan tugas, memanipulasi presensi atau menitipkan presensi kehadiran perkuliahan pada temannya, memanipulasi surat keterangan sakit dari dokter, plagiasi tugas, dan mencontek pada saat ujian. Pendisiplinan tubuh untuk berperilaku anti korupsi yang dijalankan oleh kontrol sosial dengan pemberian norma dan sanksi perkuliahan, nyatanya dianggap sebagai alat yang menjadikan mahasiswa patuh, namun sebaliknya juga membuat mahasiswa menciptakan pelanggaran yang berlebih lagi. Pendidikan anti korupsi pada mahasiswa nyatanya menjadi paradoks antara pendisiplinan tubuh dan tantangan sengkarut perilaku.  
Manifestasi Pengorbanan Komunitas Redkar Kota Probolinggo Alfiana Tri Octavira; Elly Suhartini; Jati Arifiyanti
TUTURAN: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2023): Mei: TUTURAN
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/tuturan.v1i2.255

Abstract

Probolinggo City is the fourth-largest city in East Java. In 2021, the population of Probolinggo City was 241,202. The management of natural disasters, especially fire disasters, must be carried out in Probolinggo City using the right principles and methods. In addition to paid firefighters, there are also volunteer firefighters (Redkar). Redkar is a resident of Probolinggo City, especially the youths who participate in the firefighting unit in Probolinggo City. This study aims to determine and analyze the description of the altruistic behavior of Redkar Probolinggo City. The altruistic behavior of the Redkar community in dealing with natural disasters was studied using the altruistic concept of suicide and the perspective of Emile Durkheim's theory of social solidarity. The research was conducted using a qualitative method with a phenomenological approach. Data was collected through observation, interviews, and documentation. The results showed that Redkar had a sense of solidarity. Altruistic Redkar has solidarity that leads to organic solidarity, as explained by Emile Durkheim, namely that which is built on the basis of differences and persists in those differences in the fact that everyone has different jobs and responsibilities. Thus, the division of labor here forms an orderly division of labor, and solidarity arises because of differences and a sense of mutual need.