Artemisia, Rahma
Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Properties of Brown Marine Algae Sargassum turbinarioides and Sargassum ilicifolium Collected From Yogyakarta, Indonesia Artemisia, Rahma; Nugroho, Akhmad Kharis; Setyowati, Erna Prawita; Martien, Ronny
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 30 No 1, 2019
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1101.433 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm30iss1pp43

Abstract

Brown marine algae are the prominent source of marine natural products that have bioactive metabolites. Sargassum turbinarioides and Sargassum ilicifolium were dominated in Indonesia as brown marine algae that well known as a source of fucoidan. The samples were collected from Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia. In this study, we investigated and identified the yield of aqueous crude and purified extracts using different extraction temperatures (60°C, 70°C, 80°C, 90 °C). The highest yield of S. turbinarioides crude extract (7.36%) was obtained at temperatures 90 and 80 °C while the highest yield of S. ilicifolium was 3.49 % at 80 °C. The presence of sulfate polysaccharide in Sargassum turbinarioides is 3,78 % and Sargassum ilicifolium is 2,93 %. Each of the extract was screened using phytochemical detection, Thin Layer Chromatography (TLC) and Fourier transform infrared spectroscopy (FT-IR) analysis. The phytochemical detection indicated that Sargassum ilicifolium has bioactive metabolites such as carbohydrates, proteins and amino acids, terpenoid, phenolic compounds, and flavonoids. The FTIR spectrum of the S. turbinarioides and Sargassum ilicifolium extract refer to the presence of ester sulfate groups through showing  peaks at 1300 to 1200 cm-1 and 980 to 950 cm-1. The result indicated that Sargassum turbinarioides and Sargassum ilicifolium contain of sulfate polysaccharide were prospect a biological activities to use for the development of marine nutraceutical drugs especially as antioxidant.
AKTIVITAS ANTI DIARE PERASAN SEGAR BAKAL BUAH KELAPA (Cocos nucifera L.) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN GALUR DDY DENGAN METODE PROTEKSI Artemisia, Rahma
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi (Kemenkes RI, 2011). Penyakit diare bisa diobati dengan obat sintetik dan obat tradisional. Dewasa ini banyak masyarakat umumnya beralih menggunakan obat tradisional dibanding obat sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiare perasan segar bakal buah Kelapa (Cocos nucifera L.) terhadap Mencit (Mus musculus) putih jantan galur DDY.Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan menggunakan metode proteksi. Penelitian ini menggunakan 15 ekor mencit yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (Aquades), kelompok kontrol positif (larutan Tanin), dan kelompok zat uji (perasan segar bakal buah Kelapa). Data yang diamati pada metode proteksi adalah frekuensi diare dan konsistensi feces. Analisa deskriptif dilakukan untuk data konsistensi feces dan frekuensi diare. Selanjutnya data frekuensi diare  dilakukan analisis statistik menggunakan uji Anova (LSD) dengan taraf kepercayaan 95%.Hasil pengamatan konsistensi feces menunjukkan bahwa konsistensi feces padat pada ketiga kelompok dicapai pada menit ke-360. Pengamatan frekuensi diare secara deskriptif pada larutan uji (perasan segar bakal buah Kelapa) didapatkan rata-rata paling rendah yaitu 7,2 ± 1,5. Hasil uji statistik frekuensi diare pada kelompok kontrol positif (larutan Tanin) dan kelompok zat uji (perasan segar bakal buah Kelapa) pada metode proteksi menunjukkan nilai signifikansi paling kecil (0.001). Hal ini dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan aktivitas diare yang signifikan antara kontrol positif (larutan Tanin) dengan perasan segar bakal buah Kelapa, dimana kedua zat tersebut sama-sama memberikan efek antidiare terhadap mencit putih jantan galur DDY. Kata Kunci : Antidiare, Perasan Segar, Bakal Buah Kelapa, Mencit Jantan