Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HARMONISASI PERTANIAN DENGAN PARIWISATA MELALUI PEMBANGUNAN PARIWISATA PEDESAAN Sastri Pitanatri, Putu Diah
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 15 No 1 (2016): Kepariwisataan-Maret
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pariwisata di Bali sering dianggap sebagai faktor utama alih fungsi lahan pertanian di Bali, berkurangnya cadangan air subak, degradasi kualitas lingkungan dan masih banyak lagi. Kebijakan pemerintah terhadap pariwisata dikritisi sebagai bentuk kebijakan yang hanya mengejar pertumbuhan daripada menebar kesejahteraan. Keberhasilan ekonomi melalui pariwisata dianggap tidak sejalan terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang kemudian membuat pariwisata seringkali diversuskan dengan pertanian. Masyarakat petani diidentikkan sebagai masayarakat golongan ekonomi lemah yang menjadi lebih miskin karena pariwisata. Pariwisata kemudian dianalogikan sebagai bentuk baru sistem ekonomi kapitalis yang rakus dan tidak pernah memperhatikan masyarakat sekitar. Tulisan ini akan membahas bagaimana pariwisata juga dapat berjalan selaras dengan pertanian di dalam pembangunan ekonomi masyarakat lokal. Dengan mengadopsi model pariwisata pedesaanyang berkelanjutan, pengembangan pariwisata diharapkan dapat memacu fountain effect yang lebih luas.
HARMONISASI PERTANIAN DENGAN PARIWISATA MELALUI PEMBANGUNAN PARIWISATA PEDESAAN Sastri Pitanatri, Putu Diah
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 15 No 1 (2016): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat STP Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pariwisata di Bali sering dianggap sebagai faktor utama alih fungsi lahan pertanian di Bali, berkurangnya cadangan air subak, degradasi kualitas lingkungan dan masih banyak lagi. Kebijakan pemerintah terhadap pariwisata dikritisi sebagai bentuk kebijakan yang hanya mengejar pertumbuhan daripada menebar kesejahteraan. Keberhasilan ekonomi melalui pariwisata dianggap tidak sejalan terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang kemudian membuat pariwisata seringkali diversuskan dengan pertanian. Masyarakat petani diidentikkan sebagai \ masayarakat golongan ekonomi lemah yang menjadi lebih miskin karena pariwisata. Pariwisata kemudian dianalogikan sebagai bentuk baru sistem ekonomi kapitalis yang rakus dan tidakpernah memperhatikan masyarakat sekitar. Tulisan ini akan membahas bagaimana pariwisata juga dapat berjalan selaras dengan pertanian di dalam pembangunan ekonomi masyarakat lokal. Dengan mengadopsi model pariwisata pedesaanyang berkelanjutan, pengembangan pariwisata diharapkan dapat memacu fountain effect yang lebih luas.
Override Parade: Isu-Isupariwisata Berkelanjutan pada Destinasi Kepulauan di Indonesia Pitanatri, Putu Diah Sastri
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 17, No 2 (2019): Media Wisata
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v17i2.314

Abstract

Pariwisata saat ini memiliki masalah; relatif kecanduan pertumbuhan, yang tidak sesuai dengan tujuan keberlanjutan.Meskipun selama lebih dari tiga decade pariwisata berkelanjutan terus didengungkan sebagai bentuk ideal dari pariwisata; otoritas pariwisata di seluruh dunia tetap mempromosikan aspek-aspek pertumbuhan meskipun keterbatasan ekologis dan social telah menjadi isu strategis di banyak negara.Selain itu yang menjadi permasalahan kemudian, pariwisata seringkali dikaitkan dengan berbagai isu yang relative memiliki spectrum yang jauh dari pariwisata itu sendiri. Dengan melakukan studi literatur dari 67 artikel baik dari prosiding, jurnal nasional dan internasional, buku, serta laporan dari lembaga nasional dan internasional, artikel ini melihat bagaimana sebenarnya esensi dasar dari permasalahan utama sector ini di Indonesiaadalah overtourismdan tourism leakage.Karena itu tulisan ini berpendapat bahwa pariwisata harus dipahami dan dikelola dengan konteks keberlanjutan yang lebih luas.Rekomendasi dari tulisan ini diantaranya dibutuhkan riset-riset terbarukan seperti sustainable mobilities melalui big data sehingga beragam pendekatan untuk strategi pariwisata dapat dilihat secara real time dan menyasar langsung pada permasalahan pariwisata.
HARMONISASI PERTANIAN DENGAN PARIWISATA MELALUI PEMBANGUNAN PARIWISATA PEDESAAN Sastri Pitanatri, Putu Diah
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 15 No 1 (2016): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pariwisata di Bali sering dianggap sebagai faktor utama alih fungsi lahan pertanian di Bali, berkurangnya cadangan air subak, degradasi kualitas lingkungan dan masih banyak lagi. Kebijakan pemerintah terhadap pariwisata dikritisi sebagai bentuk kebijakan yang hanya mengejar pertumbuhan daripada menebar kesejahteraan. Keberhasilan ekonomi melalui pariwisata dianggap tidak sejalan terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang kemudian membuat pariwisata seringkali diversuskan dengan pertanian. Masyarakat petani diidentikkan sebagai \ masayarakat golongan ekonomi lemah yang menjadi lebih miskin karena pariwisata. Pariwisata kemudian dianalogikan sebagai bentuk baru sistem ekonomi kapitalis yang rakus dan tidakpernah memperhatikan masyarakat sekitar. Tulisan ini akan membahas bagaimana pariwisata juga dapat berjalan selaras dengan pertanian di dalam pembangunan ekonomi masyarakat lokal. Dengan mengadopsi model pariwisata pedesaanyang berkelanjutan, pengembangan pariwisata diharapkan dapat memacu fountain effect yang lebih luas.
Override Parade: Isu-Isupariwisata Berkelanjutanpada Destinasi Kepulauan di Indonesia Putu Diah Sastri Pitanatri
Media Wisata Vol. 17 No. 2 (2019): Media Wisata
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.817 KB) | DOI: 10.36276/mws.v17i2.174

Abstract

Tourism today has a problem. It is addicted to growth, which is incompatible withsustainability goals. Despite three decades of discussing pathways to sustainable tourism,tourism authorities worldwide has continued to promote tourism growth despite the ecologicaland social limits of living on a finite planet. Looking to it’s case to an island destination inIndonesia overtourism and tourism leakage are two major problems the industry arefacing. Therefore this article argues that tourism must be understood and managed with awider context of sustainability. Additionally, strategic approaches to transitioning to asufficiency approach to tourism and leisure is essential if sustainability is to be secured.Recommendations include Sustainable Mobilities, fostering diverse approaches to tourismstrategies for development and regulating and managing tourism. An upgraded reseach insustainable mobility through big data is recommended to further diverse tourism strategiesfrom approach, that be analyzed in real-time and directly targeted at tourism and destinationproblems
MEMBUKA PINTU PENGEMBANGAN MEDICAL TOURISM DI BALI Putu Devi Rosalina; I Wayan Suteja; Gde Bagus Brahma Putra; Putu Diah Sastri Pitanatri
JURNAL MASTER PARIWISATA Volume 01, Nomor 02, Januari 2015
Publisher : Magister Tourism Study, Faculty of Tourism, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JUMPA.2015.v01.i02.p09

Abstract

As tourism industry is always increasing, nowadays, it does not only touch the leisure sector, it expands into health industry. Medical tourism is a combination of both health care and leisure activity. It is projected to grow US$38 until US$55 billion per year. In Asia, it successfully attracts visitors which increase by 20% every year because affordable price, yet high quality. Malaysia, Thailand, India and Singapore take this opportunity. These countries take control at least 80% of Asia market share. Unfortunately, Indonesia plays only a small part. Moreover, the data reveals a surprising truth that 57% of Malaysian patients are Indonesian. This raises a paradox, whether it is an irony or opportunity. Thus, this comparative study is conducted based on literature review in qualitative and analyzed through SWOT.Bali is very potential. It already has three international hospitals, popular for its wellness tourism, rich for its unique culture, sophisticated medical equipments, professional medics and paramedics, and good image for the hospitality.The next important step is the synergy of every stakeholders which consists of government, academic, media, private sector and community. Those stakeholders have to be eager in seriously creating better regulation, offering an interesting medical tour package, and participating actively.
INOVASI DALAM KOMPETISI: USAHA KULINER LOKAL MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DI UBUD Putu Diah Sastri Pitanatri
JURNAL MASTER PARIWISATA Volume 03, Nomor 01, Juli 2016
Publisher : Magister Tourism Study, Faculty of Tourism, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JUMPA.2016.v03.i01.p01

Abstract

Esteemed for its culture, Ubud has developed its image as culinary destination in Bali. The creation of this new branding of Ubud is attached to the dedication of its local talents who consistently serves Balinese food to tourists. Seeing these ongoing developments, this study analyzes the following aspects (1) Ubud and it’s development as culinary destination, (2) innovation showed by local culinary talents, and (3) thin line between cultural enrichment and deprivation. Using critical qualitative, this research was conducted by implementing indepth interviews to selected interviewes.Theories used are cultural tourism and sustainable tourism approaching to related aspects such as experience economy, millennial generation; community based tourism, and invented tradition. Results of this study are (1) the development of Ubud as culinary destination in Bali is not only supported by changes in tourist’s motivation but also the ability of it’s local talents to productively innovate (2) innovation in products, promotions and experiences are the keys in promoting sustainability of these local businesses, and (3) the growth of local culinary enrich cultural experience and is proven to strengthening Ubud’s image as a cultural tourism destination.
Wisatawan Flashpacker: Sebuah Pendekatan Epistemologis Putu Diah Sastri Pitanatri
JURNAL MASTER PARIWISATA Volume 07, Nomor 01, Juli 2020
Publisher : Magister Tourism Study, Faculty of Tourism, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JUMPA.2020.v07.i01.p04

Abstract

This paper examines flashpacker as an area of research; which discusses the new phenomenon of the flashpacker originating it’s term from “backpacker”. In this review, a deeper analysis of the evolution and development is presented, charting the growth of the literature, focusing both chronology and epistemology. A framework for understanding and creating knowledge about flashpacker is presented, forming the basis which signposts established research themes and concepts and outlines some future directions for research. In addition, this article focuses on constraining and propelling forces, ontological advances, contributions from key journals, emerging themes and issues. The paper suggests that flashpacker has numerous foundational origins that have complicated its growth as a viable and valued concept. This paper also proposes a number of research activities in understanding the flashpacker. Keywords: flashpacker, epistemology, framework, creating knowledge, research activities
IMPLIKASI ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU DOMESTIK: STUDI KASUS INNA GRAND BALI BEACH I Gusti Ngr Putu Jagadhita Rama Putra; Putu Diah Sastri Pitanatri
JURNAL BISNIS HOSPITALITI Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Bisnis Hospitaliti
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/jbh.v7i1.49

Abstract

Penelitian ini merujuk pada tidak tercapainya target jumlah wisatawan domestik yang menginap di Inna Grand Bali Beach. Sebagai salah satu hotel BUMN dan juga didukung oleh kemajuan teknologi yang mempermudah proses booking secara online, maka semestinya target dapat tercapai. Oleh sebab itu, penelitian ini akan mengakaji pengaruh Electronic Word of Mouth terhadap keputusan menginap tamu domestik di hotel ini. EWOM direpresentasikan melalui TripAdvisor untuk kemudian dilakukan analisis lebih lanjut. Analisis mempergunakan metode uji regresi linear sederhana, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi dan uji t, untuk mengetahui besarnya pengaruh EWOM terhadap wisatawna domestik. Sebanyak 100 kuesioner yang seluruhnya kembali dan terisi lengkap, menunjukan bahwa pengaruh EWOM memiliki pengaruh secara positif baik parsial maupun simultan terhadap keputusan menginap. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan membeli wisatawan domestik sangat terpengaruh EWOM. Oleh sebab itu pihak manajemen diharapkan dapat memberikan pelayanan dan fasilitas yang sesuai dengan ekspetasi wisatawan, sehingga komentar posistif
MENDULANG PELUANG: OPTIMALISASI PASAR CINA MELALUI NEW WAVE MARKETING DI NOVOTEL BALI BENOA Ade Roy Renaldo; Putu Diah Sastri Pitanatri
JURNAL BISNIS HOSPITALITI Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Bisnis Hospitaliti
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/jbh.v7i1.50

Abstract

Bertumbuhnya tingkat kunjungan wisatawan Cina ke Bali menjadi peluang tersediri bagi NBB.Di tengah ketatnya persaingan harga akomodasi di Bali saat ini, pasar Cina memnag seksi untuk dimaksimalkan potensinya. Tidak dapat dipungkiri, sebagai bagian dari emerging economies and developing countries, Cina telah menjelma menjadid raksasa baru Asia yang eksistensinya menjadi peluang bagi banyak negara. Dalam perspektif industri kepariwsataan, pasar Cina menjadi pangsa pasar besar yang tidak dapat dipandang sebelah mata.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk menyasar pasar Cina melalui konsep new wave marketing. Penelitian ini menggunakan analisis data dari salah satu komponen new wave marketing yaitu new wave strategy yang memiliki unsur 3C yaitu comunitization, confirmation dan clarification yang di integrasikan bersama dengan analisis SOAR (Strength,Opportunity, Aspirations Results) oleh Coopperider, yang tujuannya untuk merumuskan beberapa strategi yang dapat dipilih oleh NBB dalam strategi pemasarannya. Hasil penelitian ini diketahui bahwa unsur 3C yang di integrasikan dengan analisis SOAR dapat memberikan beberapa strategi yang dapat dipilih oleh NBB, adapun strategi yang dipilih manajemen oleh NBB untuk mengembangkan tingkat pendapatan dan hunian kamar pasar Cina ialah strategi OA (opportunity and aspirations) dan SR (strength and results).