Tripama, Bagus
Prodi Agroteknologi, Fak. Pertanian

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENGELOLAAN HAMA BERBASIS EKOLOGIS TERHADAP KEANEKARAGAMAN MUSUH ALAMI DAN TINGKAT SERANGAN Crocidolomia pavonana Zell. (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE) [ THE EFFECT OF ECOLOGICALLY BASED PEST MANAGEMENT ON NATURAL ENEMY DIVERSITY AND ATTACK LEVEL OF C Syarief, M; Tripama, Bagus
AGRITROP Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.603 KB) | DOI: 10.32528/agr.v12i1.702

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, selama tiga bulan dimulai September 2013 sampai dengan Desember 2013, bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengelolaan hama secara organik dan konvensional terhadap keanekaragaman musuh alami (predator dan parasitoid) dan tingkat serangan crocido mulis. A.  pavonana Zell. Indeks keanekaragaman musuh dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener (H), indeks domonansi  Simpson (D) dan indeks kemerataan jenis (E) Untuk membedakan  tingkat serangan C. pavonana Zell. menggunakan uji T pada taraf 5%. Kesimpulan penelitian ini sebagai berikut: keanekaragaman musuh alami tersusun dari lima spesies predator yaitu: Leptogaster sp (Diptera: Asilidae), Oxyopes javanus (Araneae: Oxyopidae), Lycosa sp.(Araneae: Lycosidae), Mantis religeosa (Orthoptera: Mantidae) dan Solenopsis geminate (Hymenoptera: Formicidae) dan satu spesies parasitoid Diadegma semiclausum Hellen. (Hymenoptera: Ichneumonidae). Keanekaragaman musuh alami secara umum tergolong rendah. Keanekaragaman musuh alami pada pengelolaan hama secara organik lebih tinggi dibanding konvensional. Jumlah individu musuh alami pada pengelolaan hama secara organik menunjukkan lebih besar dibanding konvensional. Tingkat serangan  C. pavonana Zell. pada pengelolaan hama secara organik dibanding konvensional menunjukkan berbeda tidak nyata. Kata kunci: Pengelolaan hama berbasis ekologis,  keanekaragaman musuh alami, tingkat serangan  C. pavonana Zell.
RESPONS TANAMAN TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK BOKASHI DAN PENGATURAN JARAK TANAM RESPONSE OF TOMATO PLANTS TO THE BOKASHI FERTILIZER APPLICATION AND PLANT SPACING Cahyono, Bagus Hendra; Tripama, Bagus
AGRITROP Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.937 KB) | DOI: 10.32528/agr.v12i2.722

Abstract

Penelitian   respons tanaman tomat terhadap pemberian pupuk bokashi dan pengaturan jarak tanam. dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember, + 89 m (mdpl),  20 Mei2014 sampai 15 Agustus 2014. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan pupuk bokashi B0 = 0 ton/ha, B1 = 5 ton/ha, B2 = 10 ton/ha, dan B3 = 15 ton/ha. Perlakuan jarak tanam J1 = 70 cm x 30 cm, J2 = 70 cm x 40 cm, dan J3 = 70 cm x 50 cm. , diulang tiga kali. Hasil penelitian pupuk bokashi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur (35, 42, 49, dan 56) hst, jumlah daun umur (35, 42, 49, dan56) hst, diameter batang umur (35 dan 42) hst, umur berbunga, berat buah per tanaman, berat buah per plot, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per plot, diameter buah, berat basah brangkasan, dan berat kering brangkasan, namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur (7, 14, 21, dan 28) hst, jumlah daun umur (7, 14, 21, dan 28) hst, dan diameter batang umur (7, 14, 21, 28, 49,dan 56) hst. Perlakuan jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur (35, 42, 49, dan 56) hst, jumlah daun umur (35, 42, 49, dan 56) hst, diameter batang umur (35 dan42) hst, umur berbunga, berat buah per tanaman, berat buah per plot, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per plot, diameter buah, berat basah brangkasan, dan berat kering brangkasan, namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur (7, 14, 21, dan 28) hst, jumlah daun umur (7, 14, 21, dan 28) hst, dan diameter batang umur (7, 14, 21,28, 49, dan 56) hst. Interaksi antara pupuk bokashi dan jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanamanumur (49 dan 56) hst, jumlah daun umur (42, 49, dan 56) hst, umur berbunga, berat buah per tanaman, berat buah per plot, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per plot, diameter buah, berat basah brangkasan, dan berat kering brangkasan. Berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur (35 dan 42) hst, namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur (7, 14, 21, 28, 35, dan 42) hst, jumlah daun umur (7, 14, 21, 28, dan 35) hst, dan diameter batang umur (7, 14, 21, 28, 49, dan 56) hst. Kata kunci : pupuk bokashi, jarak tanam, dan tanaman tomat.
RESPON KONSENTRASI NUTRISI HIDROPONIK TERHADAP TIGA JENIS TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Tripama, Bagus; Yahya, Muhammad Rizal
AGRITROP Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.776 KB) | DOI: 10.32528/agritrop.v16i2.1807

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi nutrisi yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten  Jember. Waktu penelitian 5 bulan dari Januari sampai Mei 2018 dengan ketinggian tempat + 89 meter di atas permukaan laut. Rancangan yang digunakan Split Plot (Petak Berbagi) terdapat dua faktor. Faktor petak utama adalah Konsentrasi Nutrisi AB mix terdiri dari 3 taraf:  K1 : 1050 ppm, K2 : 1150 ppm, K3 : 1250 ppm. Faktor kedua sebagai anak petak adalah jenis Jenis Sawi (Brassica juncea L) ( V ) terdiri dari 3 jenis: J1 : Sawi Pagoda (Brassica narinosa),  J2 : Sawi Hijau (Brassica rapa subsp. Chinensis), J3 : Sawi Pakcoy (Brassica rapa L). Hasil penelitian ini adalah perlakuan konsentrasi nutrisi berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada semua umur tanaman, serta berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah daun umur 21 dan 28 hari setelah tanam (hst), berpengaruh nyata pada parameter jumlah dauh 35 hst. Perlakuan jenis sawi berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman semua umur, jumlah daun 14 sampai 42 hst dan bobot tanaman. Adapun interaksi antara konsentrasi nutrisi dan jenis sawi berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada semua umur, jumlah daun 14 dan 42 hst, panjang akar dan bobot tanaman, sedangkan parameter lainnya berpengaruh nyata pada parameter daun umur 21 hst dan berpengaruh sangat nyata pada parameter jumlah daun umur 28 dan 35 hst.
EFIKASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Mubarok, Rijalul Fikri Al; Tripama, Bagus; Suroso, Bejo
AGRITROP Vol 17, No 1 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.192 KB) | DOI: 10.32528/agritrop.v17i1.2189

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat karena merupakan sumber gizi, vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh serta memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan manusia, Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian POC buah pepaya (Carica papaya L.) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Penelitian dilaksanaan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang. Waktu 3 bulan mulai Desember 2018 sampai  Februari 2019, dengan ketinggian tempat +60 meter di atas permukaan laut. Rancangan yang digunakan  rancangan Acak Kelompok Non Faktorial  dengan satu faktor diulang 3 kali, yaitu dosis POC pepaya , terdiri dari 10 taraf yaitu P0 : Kontrol, P1 : 10ml/l, P2 : 20 ml/l, P3 : 30 ml/l, P4 : 40 ml/l, P5 : 50ml/l, P6 : 60 ml/l, P7 : 70 ml/l, P8 : 80 ml/l, P9 : 90 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis POC pepaya berpengaruh nyata pada variabel pengamatan tinggi tanaman umur 14 hst dan panjang buah mentimun. Berpengaruh sangat nyata pada diameter buah, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per plot, berat buah per tanaman, berat buah per plot. Tidak berpengaruh nyata pada, berat berangkasan basah, dan berat berangkasan kering tanaman mentimun.