Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU PUTIH LOKAL SEBAGAI BAHAN PERKERASAN JALAN NGITA, PASKALIS; Widodo, Esti
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hard coat function to accept and propagate traffic burden without generating damage meaning at construction walke itself. hard Construction materials of road; street that is limber ossifying (pavement flexibel), and stiff ossifying (pavement rigid) aimed at the effort exploiting of local material and adapted for by the condition of area where ossification construction will be executed. In this research use methodologies examination of marshall to analyse the nature of from gratuity cavity in mixture (VIM), gratuity cavity loaded asphalt (VFB), gratuity cavity among aggregate mineral (VMA), stability, Flow and Marshall Quatient. Making of object test counted 6, 3 object test for the mixture of asphalt using white stone and 3 object test for the mixture of asphalt using black stone with rate pave 5,5%. This research is done in Technique Civil University laboratory of Tribhuwana Tunggadewi. Step Execution cover inspection of asphalt of AC 60 / 70, inspection of harsh aggregate (black stone and white stone), inspection of smooth aggregate (black stone and white stone), inspection of filler, making of object test and examination of Marshall. Harsh aggregate which used by stone break of the size aggregate which is filter of No.8 (2,36 mm), smooth aggregate geting away filter of No.8 (2,36 mm) filter of No. 200 (0,075 mm), while for the materials of filler which get away filter of No. 200 (0,075 mm). Of the aggregate combination obtained by harsh aggregate faction equal to 52,5%, smooth aggregate faction equal to 40,5%, and filler equal to 7,0%. Result of characteristic performance test of Marshall: Stability average value (black stone aggregate 605,967 kg white stone aggregate 251,833 kg), average value of Flow (black stone aggregate 2,65 mm white stone aggregate 2,74 mm), average value of VIM (black stone aggregate 15,033% and white stone aggregate 20,277%), average value of VMA (black stone aggregate 25,687% and white stone aggregate 30,137%), average value of VFB (black stone aggregate 41,547% and white stone aggregate 32,728%), and average value of Marshall Quotient (black stone aggregate 226,598 kg/mm and white stone aggregate 84,794 kg/mm). Keywords : Marshall, White Stone, Stability, Flow, Marshall Quotient. ABSTRAK Lapisan perkerasan berfungsi untuk menerima dan menyebarkan beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti pada konstruksi jalan itu sendiri. Bahan konstruksi perkerasan jalan yaitu perkerasan lentur (flexibel pavement) , dan perkerasan kaku (rigid pavement) diarahkan pada usaha pemanfaatan material setempat dan disesuaikan dengan kondisi daerah dimana konstruksi pengerasan akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini menggunakan metodologi pengujian marshall untuk menganalisa sifat-sifat dari persen rongga dalam campuran (VIM), persen rongga terisi aspal (VFB), persen rongga diantara mineral agregat (VMA), stabilitas (Stability), kelelehan (Flow) dan Marshall Quatient . Pembuatan benda uji sebanyak 6 buah, 3 benda uji untuk campuran aspal yang menggunakan batu putih dan 3 benda uji untuk campuran aspal yang menggunakan batu hitam (batu kali/batu gunung) dengan kadar aspal 5,5%. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Teknik Sipil Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang. Tahapan pelaksanaan meliputi pemeriksaan aspal AC 60/70, pemeriksaan agregat kasar (batu hitam dan batu putih), pemeriksaan agregat halus (batu hitam dan batu putih), pemeriksaan filler, pembuatan benda uji dan pengujian Marshall. Agregat kasar yang digunakan batu pecah dengan ukuran agregat yang tertahan saringan No.8 (2,36 mm), agregat halus yang lolos saringan No.8 (2,36 mm) tertahan saringan No. 200 (0,075 mm), sedangkan untuk bahan pengisi yang lolos saringan No. 200 (0,075 mm). Dari kombinasi agregat tersebut diperoleh fraksi agregat kasar sebesar 52,5%, fraksi agregat halus sebesar 40,5%, dan filler sebesar 7,0%. Hasil uji kinerja karakteristik Marshall didapat: nilai rerata Stabilitas (agregat batu hitam 605,967 kg dan agregat batu putih 251,833 kg), nilai rerata Flow (agregat batu hitam 2,65 mm dan agregat batu putih 2,74 mm), nilai rerata VIM (agregat batu hitam 15,033% dan agregat batu putih 20,277%), nilai rerata VMA(agregat batu hitam 25,687% dan agregat batu putih 30,137%), nilai rerata VFB (agregat batu hitam 41,547% dan agregat batu putih 32,728%), dan nilai rerata Marshall Quotient (agregat batu hitam 226,598 kg/mm dan agregat batu putih 84,794 kg/mm). Kata kunci : Marshall, Batu Putih, Stabilitas, Flow, Marshall Quotient.
KAJIAN LAHAN KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) PADA DAERAH IRIGASI SIPRING KABUPATEN Feo, Wellem Victor; Widodo, Esti
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sipring Irrigation Area is watershed that its topography condition average flat. Land use condition that mostly irrigated rice field is reasonably the occurrence of critical land. Moreover, other land use form field, shrub and rice field is the plant that have low root depth and play big role in the cause of damage to the land/soil. Under these conditions, this study examines the level of danger of critical land that happened today in the land use Sipring Irrigation Area and determine appropriate land conservation directives in accordance with the land capability region by considering the condition of Sipring Irrigation Area. Application of Geographic Information System (GIS) in this study is used to map the critical areas in Sipring Irrigation Area and identification of the level of criticality. This research was done by unification/integration of some of the maps that are analysis in Geographic Information System (GIS). The method used in this study is observational description method, that is to conduct research and observation of symptoms and factors to obtain data as the basis of presentation in accordance with the objective and purpose. Whereas the operational actions include the stages of data collection, both primary data and secondary data. The next stage is processing the data that has been collected both primary data and secondary data. Next is the analysis of data, and the last stage is the classification of data analysis that aims to determine the distribution of critical land and the level of vulnerability. Based on data analysis in GIS can be concluded : The study area has two (2) types of land criticality classes include critical 459.67 ha (20.70%) and critical potential 1759.85 ha (79.30%). Under these conditions need to do land conservation and rehabilitation efforts that are adapted to the results of the analysis and the use of existing land. Keywords: Critical land, Geographic Information Systems (GIS), Irrigation Area ABSTRAK Daerah Irigasi Sipring merupakan daerah aliran sungai yang kondisi topografinya rata-rata datar. Kondisi tata guna lahan yang sebagian besar sawah irigasi ini cukup memungkinkan terjadinya lahan kritis. Apalagi tataguna lahan lainnya berupa ladang, semak dan sawah yang tanamannya merupakan tanaman berkedalaman akar rendah dan berperan besar dalam proses penyebab terjadinya kerusakan tanah. Berdasarkan kondisi tersebut, studi ini mengkaji tingkat bahaya lahan kritis yang terjadi saat ini pada tata guna lahan Daerah Irigasi Sipring serta menentukan arahan konservasi lahan yang tepat sesuai dengan kemampuan lahan kawasannya dengan mempertimbangkan kondisi Daerah Irigasi Sipring. Aplikasi Geographic Information System (GIS) dalam penelitian ini digunakan untuk memetakan daerah – daerah kritis pada Daerah Irigasi Sipring dan identifikasi tingkat kekritisannya. Penelitian ini dilakukan dengan cara penggabungan dari beberapa peta yang merupakan analisis dalam Geographic Informtion System (GIS) Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode deskripsi observasional, yaitu mengadakan penelitian dan pengamatan gejala dan faktor – faktor untuk memperoleh data sebagai landasan dalam penyajian sesuai dengan maksud dan tujuan. Sedangkan tindakan operasionalnya meliputi tahapan pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder. Tahap selanjutnya adalah pemrosesan data yang telah terkumpul baik data primer maupun data sekunder. Berikutnya adalah analisa data, dan tahap terakhir adalah klsifikasi analisis data yang bertujuan untuk menentukan sebaran lahan kritis dan tingkat kerentanannya. Berdasarkan analisis data pada GIS diambil kesimpulan sebagai berikut : Daerah penelitian memiliki dua (2) tipe kelas kekritisan lahan meliputi kritis 459,67 Ha (20,70%) dan potensial kritis 1759,85 Ha (79,30%). Dengan kondisi tersebut perlu dilakukan usaha – usaha konservasi dan rehabilitasi lahan yang disesuaikan dengan hasil analisa dan penggunaan lahan yang ada. Kata Kunci : Lahan kritis, Geographic Information Sistem (GIS), Daerah Irigasi
Analisa Kapasitas dan Tingkat Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Simpang Tiga Purwosari Kabupaten Pasuruan) Syaikhu, Muhammad; Widodo, Esti; Arifianto, Andi Kristafi
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Signaled Purwosari T-junction Pasuruan is one of the intersections in Pasuruan with moderately crowded traffic as the main road connecting Surabaya - Malang and Pasuruan - Malang. Its current status requires an evaluation and a performance optimization. The primary data used for the analysis was obtained through field surveys, while the performance analysis using MKJI 1997 methods. Based on the final results of the analysis can be concluded, the level of performance intersection experiencing saturation and congestion, especially the direction from Surabaya to Malang. To obtain optimal performance of the intersection, do some alternative solutions changing light signal cycle and adding approached width. Alternative lights signal cycle change are the best solution in terms of cost because it is easy and fast, compared to adding approached width. Keywords: Optimization, signaled intersection, MKJI ABSTRAK Simpang Tiga Purwosari, Kabupaten Pasuruan berupa simpang bersinyal, merupakan salah satu persimpangan di wilayah Kabupaten Pasuruan yang tingkat arusnya ramai lancar karena merupakan jalan penghubung utama Surabaya - Malang dan Pasuruan - Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektifitas dan tingkat kinerja simpang bersinyal pada simpang tiga Purwosari Kabupaten Pasuruan dan memberikan alternatif pengaturan simpang yang lebih efektif terutama pada hari libur. Data primer yang dipergunakan untuk analisa diperoleh melalui survai lapangan, sedangkan analisa kinerja simpang menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil akhir analisa MKJI dapat disimpulkan tingkat kinerja simpang mengalami kejenuhan dan kemacetan terutama arah dari Surabaya menuju Malang. Untuk memperoleh kinerja simpang yang optimal, dilakukan beberapa alternatif solusi berupa perubahan siklus lampu sinyal dan perubahan lebar pendekat. Alternatif perubahan siklus lampu sinyal adalah alternatif solusi terbaik apabila ditinjau dari segi biaya karena mudah dan cepat, dibandingkan melakukan penambahan lebar pendekat. Kata kunci : Optimalisasi, Simpang Bersinyal, MKJI
PERENCANAAN PERKUATAN TEBING JALAN AKIBAT LONGSORAN DI DESA TLEKUNG, KEC.JUNREJO KOTA BATU KOROHAMA, FRANSISKUS X.T; Widodo, Esti; Sulistyani, Kiki Frida
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Retaining wall serves to hold the soil and prevent it from sliding danger. Either due to load rain, heavy soil itself or as a result of the load acting on it. At this time, construction of retaining wall is very often used in civil works construction although turns retaining wall had been long enough known in the world. Landslide that occurred along the river Konto Jln. Abd.Manan Wijaya Pujon caused by the dimensions of the retaining wall is too small so unstable to the safety factor (fs), the value of the safety factor in the review is a safety factor to bearing capacity, shear forces and stability against roll style. The purpose of this study was to analyze the causes of the collapse of the retaining wall and the planned re retaining wall that had collapsed. A retaining wall that is unstable to the shear force that is 1.28 1.5 (safe) and was stable against the bolsters: 3.9> 1.5 (safe). Keywords : soil retaining walls, Avalanches, Dimension, the stability of a retaining wall.
STUDI PERBAIKAN JALAN TAYAN – SOSOK KABUPATEN SANGGAU MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU ( RIGID PAVEMENT ) Feronika, Wenni; widodo, esti
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

With the increasing demand for transportation, the growth in traffic flow also increased. The road of Tayan - Sosok is the Collector road that connects between the Province and District. As a result of over load that crosses the road, no drainage, and the high rainfall cause the beginning pavement use flexible pavement could no longer withstand the load of vehicle traffic. To overcome this, the road of Tayan - Sosok will be planned using rigid pavement. This thesis aims to review the concrete slab thickness based on the load and the number of commercial vehicles passing above it during the age of the plan. Based on NAASRA, 1987 method, Writer tries to analyze starting from the daily average traffic data, the traffic growth and the type of commercial vehicle with the number, load, and the configuration of the axis of the commercial vehicle that will pass the lane of plan. Planning is based on the total fatigue (the time of fatigue of concrete slab/plate due to repeated load) close to or equal to 100%. After analysis using planning graph for STRT, STRG, and SGRG from NAASRA, 1987, it is known the thickness of pavement that is ideal for this rigid pavement is 180 mm with dowel planned, with the hope can easily fix it if one day there is damage in a point on the lane plan due to overload. This review intends to apply the knowledge that the author get in the college. Keywords: Road Improvement, Rigid Pavement ABSTRAK Dengan meningkatnya kebutuhan akan sarana transportasi maka pertumbuhan arus lalu-lintas juga mengalami peningkatan. Pada jalan raya Tayan – Sosok ini merupakan jalan Kolektor yang menghubungkan antara Provinsi dan Kabupaten. Akibat dari besarnya beban yang melintasi jalan tersebut, tidak adanya drainase, dan curah hujannya tinggi sehingga mengakibatkan perkerasan yang semula memakai perkerasan lentur sudah tidak sanggup lagi menahan beban lalu-lintas kendaraan. Untuk mengatasi hal ini maka jalan Tayan – Sosok tersebut akan direncanakan menggunakan perkerasan kaku. Tugas akhir ini bertujuan untuk meninjau tebal pelat beton berdasarkan beban dan jumlah kendaraan niaga yang melintas diatasnya selama usia rencana. Berdasarkan Metoda NAASRA, 1987 Penulis mencoba menganalisa mulai dari data lalu-lintas harian rata-rata, pertumbuhan lalu-lintas, dan jenis kendaraan niaga beserta jumlah, beban, dan kongfigurasi sumbu dari kendraan niaga yang akan melewati lajur rencana. Perencanaan didasarkan pada total fatigue ( masa kelelahan pelat beton akibat beban berulang) mendekati atau sama dengan 100 %. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan grafik perencanaan untuk STRT,STRG, dan SGRG dari NAASRA,1987, maka diketahui tebal perkerasan yang ideal untuk perkerasan kaku ini yaitu 180 mm yang direncanakan dengan dowel, dengan harapan dapat dengan mudah memperbaikinya apabila suatu saat terjadi kerusakan di suatu titik pada lajur rencana akibat kebihan muatan. Tinjauan ini bermaksud untuk menerapkan ilmu yang penulis dapat di bangku perkuliahan. Kata kunci : Perbaikan Jalan, Perkerasan Kaku.
STUDI PERENCANAAN GEOMETRIK SIMPANG TIGA JALAN MT. HARYONO - JALAN GAJAYANA KOTA MALANG SETO, MOSES RIKARDUS WEO; Widodo, Esti; Arifianto, Andi Kristafi
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Junction walke MT Haryono-Jalan Gajayana is connective intersection of Unlucky Sub-Province and this Town Stone intersection also represent one of the road; street go to Unlucky downtown and Stone downtown. This Junction connect some college, some big shopping centre and school in unlucky town. Therefore hence activity of traffic in junction walke MT Haryono-Jalan Gajayana pertained high and often happened jam of lalulintas in this intersection. This research is done/conducted to know service storey; level and planning of geometrik in junction walke Unlucky MT Haryono-Jalan Gajayan Town. Research done/conducted to overcome the problem of jam which often happened the the intersection and also can be used by recommendation as able to be utilized strategically for the decision making of planning and also operational later on day. From result of got by survey is clock culminate volume of traffic happened at 00:90 until clock 10:00 with volume of lalulintas 9619 smp/clock result and got by capacities walke 1952,802 smp/clock, vehicle average speed 98,432 m/second, degree of saturation 4,93 smp/clock with storey; level service of class road;street of D, that is condition of lalulintas which [do] not stabill with volume of traffic high and speed still [in] tolerating and influence with speed of vehicle 60 km/clock and volume of lalulintas tired 85%. Keyword: Geometrik Junction, Traffic, Storey; Level Service. ABSTRAK Simpang tiga jalan MT Haryono-jalan Gajayana adalah persimpangan yang menghubungkan Kabupaten Malang dan Kota Batu persimpangan ini juga merupakan salah satu jalan menuju pusat Kota Malang dan pusat Kota Batu. Simpang tiga ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi, beberapa sekolah dan pusat perbelanjaan besar di kota malang. Oleh karena itumaka kegiatan lalu lintas di simpang tiga jalan MT Haryono-jalan Gajayana tergolong tinggi dan sering terjadi kemacetan lalu lintas di persimpangan ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pelayanan dan perencanaan geometrik di simpang tiga jalan MT Haryono-jalan GajayanKota Malang. Penelitian dilakukan untuk menanggulangi masalah kemacetan yang sering terjadi persimpangan tersebut dan selaligus bisa digunakan segagai rekomendasi yang dapat dipergunakan secara strategis untuk pengambilan keputusan operasional maupun perencanaan di kemudian hari. Dari hasil suvey yang didapat jam puncak volume lalulintas terjadi pada jam 00:90 sampai jam 10:00 dengan volume lalulintas 9619 smp/jam dan hasil alalisa didapatkan kapasitas jalan 1952,802 smp/jam, kecepatan rata-rata kendaraan 98,432 m/det, derajat kejenuhan 4,93 smp/jam dengan tingkat pelayanan jalan kelas D, yaitu kondisi lalulintas yang tidak stabill dengan volume lalulintas tinggi dan kecepatan masih di tolerir dan sangat perpengaruh dengan kecepatan kendaraan 60 km/jam dan volume lalulintas mencapai 85%. Kata kunci : Geometrik Simpang Tiga, Lalulintas, Tingkat Pelayanan.
STUDI PERENCANAAN TEBAL LAPISAN PERKERASAN TAMBAHAN (OVERLAY) PADA RUAS JALAN MOTAHARE-RAILACO (STA.32+500–STA.37 +500) TIMOR LESTE Maia, Amadeu Espirito Santo; Widodo, Esti; Arifianto, Andi Kristafi
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan kehidupan masyarakat terutama dalam sektor perekonomian dan perindustrian yang ada di kecamatan Railaco.Perencanaan tebal perkerasan merupakan dasar dalam menentukan tingkat pelayanan sebuah jalan baik perencanaan menggunakan bahan pengikat semen maupun bahan pengikat aspal. Yang dimaksud dengan konstruksi perkersan jalan adalah lapisan suatu bahan yang diletakkan diatas tanah dasar pada jalur jalan rencana. Pada pekerjaan perencanaan jalan raya, saluran irigasi, disebutkan bentuk profil atau tampang pada arah untuk perencanaan kemiringan suatu proyek, maupun hitungan volume galian atau timbunan tanah.Data-Data Perencanaan, data topografi, dan data spesifik. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa perhitungan pada setiap segmen yang telah penulis lakukan, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sabagai berikut. 1. Pada jalan Motahare Railaco dengan panjang 5 km untuk perencanaan tebal lapisan tambahan (Overlay) dengan maenggunakan Metode Lendutan dapat diperoleh susunan tebal lapisan tambahan terdiri dari pondasi bawah (sub Mase) tebal 2 cm dengan agregat kelas B, podasi atas (Base Course) tebal 20 cm dengan agregat kelas A, Lapisan permukaan (surface) 5 cm Laston dan mampu melayani beban selama umur 10 tahun. 2. Indeks permukaan pada akhir umur rencana dapat ditentukan berdasarkan LER 6,0531 maka itu termasuk Klasifikasi jalan arteri yang menghubungkan ibu kota kabupaten Ermera dengan Ibu kota Negara. 3. Lintas ekivalen rencana adalah 6,0531 maka jalan Motahare Railaco termasuk klasifikasi jalan Arteri ( Jalan Nasional).
STUDI PERENCANAAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA RUAS JALAN AEGELA-DANGA Ara, Yeremias Pau; widodo, esti; arifianto, andi kristafi
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Excellence use rigid pavement construction (rigid pavement) as highway constructionis the construction of age in terms of longer compared with flexible pavement construction to widen the road to create an atmosphere that is safe, smooth, precise and efficient, and economical. In the body of the soil improvement Aegela-Danga taken soil data on the location of such damage. Among others Boring field investigations and surveys the field then further investigation laboratory, such as: CBR (California Bearing Ratio) Test. Calculation results showed Nasraa Planning rigid pavement (rigid pavement) using a type of cement concrete pavement continued with reinforcement and concrete used for the upper structure is K-350 with a thickness of 18 cm, adjusted to the pavement thickness design calculations while using a thin concrete foundation under concrete quality K-125 with a thickness of 10 cm. Based on the calculation of the Road Segment LHR 2013 Aegela-Danga including local roads III class roads secondary type II. Keywords: Planning Overview Rigid Pavement ABSTRAK Keunggulan penggunaan konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) sebagai konstruksi jalan raya adalah dari segi umur konstruksi yang lebih lama dibandingkan dengan konstruksi perkerasan lentur sehingga pelebaran jalan tercipta suasana yang aman, lancar, tepat dan efisien serta ekonomis. Pada perbaikan tanah tubuh jalan Aegela-Danga diambil data tanah pada lokasi yang terkena kerusakan. Penyelidikan lapangan Antara lain Boring dan Survey dilapangan kemudian penyelidikan lebih lanjut dilaboratorium, berupa : C.B.R (California Bearing Ratio) Test . Hasil Perhitungan Nasraa menunjukan Perencanaan perkerasan kaku (rigid pavement) menggunakan jenis perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan dan Beton yang digunakan untuk struktur atas adalah K-350 dengan ketebalan 18 cm, disesuaikan dengan perhitungan perencanaan tebal perkerasan sedangkan untuk Pondasi bawah beton kurus menggunakan beton mutu K-125 dengan ketebalan 10 cm. Berdasarkan perhitungan LHR 2013 Jalan Ruas Aegela-Danga termasuk jalan kelas III jalan lokal sekunder tipe II. Kata Kunci : Tinjauan Perencanaan Perkerasan Kaku
PERENCANAAN KESTABILAN DINDING PENAHAN STRUKTUR BATU KALI DAN BETON PADA RUAS JALAN MALANG-KEDIRI STA.12.500 KM Soares, Joanico Da Silva; widodo, esti; sulistyani, kiki frida
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT To improve the stability of the slope, there are several methods that can be used, one atunya is to use the construction of retaining wall. Retaining wall is a construction which serves to hold lateral soil pressure caused by the soil behind the retaining wall. There are two types of retaining walls are often used in the field, namely the type of gravity and cantilever type. The purpose of this study is to analyze the stability of the landslide in the planning stone retaining walls and concrete structures on poor road - kediri sta.12.500 miles. Type retaining wall planned to use the back side of the retaining wall sloping because this type in accordance with the height of the river. Dimensional stable against the wall : Wallstable against soil bearing style = 288,05 > qa = 31,259 (Safe) stable against shear walls = 1,6 > 1,5 (Safe) Wall stable against rolling style = 2,2 > 1,5 (Safe). Keywords : Slope Stability, Retaining walls, Gravity. ABSTRAK Untuk meningkatkan stabilitas lereng, ada beberapa metode yang bisa digunakan, salah atunya adalah dengan menggunakan konstruksi dinding penahan tanah. Dinding penahan tanah adalah konstruksi yang berfungsi untuk menahan tekanan tanah lateral yang ditimbulkan oleh tanah belakang dinding penahan tanah. Ada dua jenis dinding penahan tanah yang sering digunakan di lapangan, yaitu type gravitasi dan type kantilever. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa longsoran pada perencanaan kestabilan dinding penahan struktur batu kali dan beton pada ruas jalan malang-kediri sta.12.500 km. Jenis dinding penahan tanah yang direncanakan dengan menggunakan dengan dinding penahan tanah sisi belakang miring karena jenis ini sesuai dengan ketentuan ketinggian sungai. Dimensi dinding stabil terhadap : Dinding stabil terhadap gaya dukung tanah = 288,05 > qa = 31,259 (Aman) Dinding stabil terhadap gaya geser = 1,6 > 1,5 (Aman) Dinding stabil terhadap gaya guling = 2,2 > 1,5 (Aman). Kata kunci : Stabilitas Lereng, Dinding Penahan, Gravitasi.
Perencanaan Lapisan Tebal Perkerasan Lentur Dan Rencana Anggaran Biaya Pada Pelebaran Jalan, Tibar – Gleno Ermera (Sta. 14 + 0,080 – Sta. 19 + 080) Timor - Leste. Exposto, Arnaldo Correia; Widodo, Esti; Arifianto, Andi Kristafi
eUREKA : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Flexible pavement consists of layers placed on the subgrade. these layers serve to receive traffic load and pass it to the layer below. Construction of flexible pavement consists of four layers, namely the surface layer, the top layer of foundation, sub-base layer, subgrade layer. Under the existing conditions in the study area, Planning and Flexible Pavement Layer Thickness Budget Plan On Widening Road, Tibar - Gleno Ermera (Sta. 14 + 0.080 - Sta. 19 + 080) is intended to support economic growth with increasing demand often means transportation can transport launched in Tibar-Ermera and development capacity and quantity of vehicles that connect the Ermera Tibar-limited source of funds for the construction of roads and not optimal operation of existing traffic infrastructure, the main issue in Tibar-ErmeraTimor-Leste. The experiment was conducted in the village Tibar Bazartete District of Liquica district of Timor-Leste, in August 2014. The method used in this study is the method of Highways pavement thickness can be obtained arrangement consists of a sub-base 7 cm thick with the aggregate class B, the foundation upon thick 15 cm with the aggregate class A, the surface layer 5 cm Laston and has a budget for flexible pavements for $$ 1.665.800.00. To keep the body does not cause cracks in the road then urged the public not to cut the trees in the surrounding streets and routine maintenance held by the relevant agencies and the public. Keywords: Analysis of Thickness , Pavement Bending, Budget Plan ABSTRAK Perkerasan lentur (flexiblepavement) terdiri dari lapisan-lapisan yang di letakkan pada tanah dasar. lapisan-lapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban lalu lintas dan menyebarkannya ke lapisan di bawahnya. Konstruksi perkerasan lentur (flexiblepavement) terdiri dari empat lapisan yaitu Lapisan permukaan (surface course), Lapisan pondasi atas (base course), Lapisan pondasi bawah (subbase course), Lapisan tanah dasar (subgrade). Berdasarkan kondisi yang ada dilokasi studi, Perencanaan Lapisan Tebal Perkerasan Lentur dan Rencana Anggaran Biaya Pada Pelebaran Jalan, Tibar – Gleno Ermera (Sta. 14 + 0,080 – Sta. 19 + 080) ini dimaksudkan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi sering dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat melancarkan transportasi di Tibar-Ermera dan Perkembangan kapasitas maupun kwantitas kendaraan yang menghubungkan Tibar-Ermera terbatasnya sumber dana untuk pembangunan jalan raya serta belum optimalnya pengoperasian prasarana lalu lintas yang ada, merupakan persoalan yang utama di Tibar-ErmeraTimor-Leste. Penelitian dilaksanakan di Desa Tibar Kecamatan Bazartete Kabupaten Liquica Timor-Leste, pada bulan Agustus 2014. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Metode Bina Marga dapat di peroleh susunan tebal perkerasan terdiri dari pondasi bawah (Sub Base) tebal 7 cm dengan agregat kelas B, pondasi atas (Base Course) tebal 15 cm dengan agregat kelas A, lapisan permukaan (Surface) 5 cm Laston dan memiliki anggaran biaya untuk perkerasan lentur sebesar $$ 1.665.800.00. Untuk menjaga agar tidak terjadi retak pada tubuh jalan maka dihimbau kepada masyarakat agar tidak memotong pohon yang ada di sekitar jalan dan mengadakan pemeliharaan secara rutin oleh dinas terkait dan juga masyarakat. Kata kunci : Analisis Teba,l Perkerasan Lentur, Rencana Anggaran Biaya