Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

uji mortalitas Larva nyamuk Aedes aegypti setelah pemberian ekstrak daun pare (momordica charantia L) kurniati, ilham
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.248 KB)

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) merupakan penyakit demam akut terutama menyerang anak-anak tetapi juga menyerang orang dewasa yang dapat menyebabkan kematian. Penyebab penyakit DBD ini adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk biasanya digunakan insektisida kimia antara lain, organoklorin, kabamat dan DEET. Dampak negatif yang dapat mengganggu manusia dari penggunaan insektisida kimia yaitu sakit kepala, kejang otot, dan kelumpuhan. Dampak negatif yang dapat menggangu hewan dari penggunaan insektisida kimia yaitu punahnya spesies serta peledakan hama. Dampak negatif yang dapat menggangu lingkungan dari penggunaan insektisida kimia yaitu gangguan keseimbangan lingkungan dan kesuburan tanah berkurang Salah satu tanamanyang diduga bisa digunakan sebagai insektisida nabati adalahdaun  pare (Momordica charantia L).Daun Pare (Momordica charantia L.) mengandung  senyawa alkaloid, flavonoid, triterponoid dan saponin yang dapat digunakan sebagai larvasida.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun Pare (Momordica charantia L.) terhadap kematianlarva Aedesaegypti. Desain penelitian ini adalah eksperimen Laboratorium secara invitro dengan cara pengujian ekstrak daun pare terhadap kematian larva Aedes aegypti Percobaan dilakukan dengan ekstrak daun pare dengan 6 perlakuan dan 4 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan Persentasi kematian larva Aedes aegypti pada konsentrasi 5% adalah 50% . Persentasi kematian larva Aedes aegypti pada konsentrasi 10%, 15% dan 20% adalah 100%.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan konsentrasi paling efektif yaitu konsentrasi 10%.
MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium) Kurniati, Ilham
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 5 No 1 (2017): Juni
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.12 KB)

Abstract

Deman berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dengan vektor nyamuk Aedes aegypti. Biasanya pemberantasan Aedes sp menggunakan bahan kimia yang dapat merusak keseimbangan lingkungan. Maka perlu dilakukan pengendalian vektor yang lebih aman yaitu menggunakan insektisida alternatif dari tumbuhan dan ramah lingkungan. Salah satunya yaitu daun mangkokan (Nothopanax scutellarium). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti terhadap pemberian ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium). Metode penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium secara in vitro menggunakan larva Aedes aegypti dengan kosentrasi yang berbeda 1% , 3% , 5% , 7 % kontrol negatif (akuades) dan kontrol positif (abate). Penelitian ini dilakukan dengan empat kali pengulangan selama 1 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kosentrasi 1% mortalitas larva Aedes aegypti 10%, kosentrasi 3% mortalitas larva Aedes aegypti 80%, pada kosentrasi 5% dan 7% mortalitas larva Aedes aegypti mencapai 100%. Kontrol positif larva Aedes aegypti semua mati, sedangkan pada kontrol negatif tidak terdapat larva  Aedes aegypti  yang mati. Kesimpulannya bahwa ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium) dapat menyebabkan kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Kosentrasi yang paling efektif terhadap mortalitas larva Aedes aegypti  yaitu 5% yang mampu membunuh 10 ekor larva Aedes aegypti dalam kurun waktu 24 jam.