Suroso, Tjitjik W
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH ADANYA PARAFIN LILIN TERHADAP KARAKTERISTIK ASPAL DAN CAMPURAN BERASPAL Suroso, Tjitjik W
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.146 KB)

Abstract

Aspal yang baik adalah aspal yang berasal dari crude oil yang asphaltic base, namun bahan ini tidaklah terlalu banyak, sehingga dimungkinkan aspal terbuat dari residu crude oil yang mempunyai kandungan campuran antara asphaltic dan parafinic base. Parafin sangat mudah berubah sifatnya hanya dengan perubahan rentang temperatur yang sangat kecil. Oleh karena itu keberadaan parafin lilin dalam aspal akan mengganggu kinerja campuran beraspal sehingga diprediksi dapat menjadi alasan perkerasan mudah mengalami deformasi. Untuk menetukan pengaruh adanya parafin lilin(wax) terhadap sifat rheologi aspal dan karakteristik campuran digunakan dua macam parafin lilin padat dan cair dengan kadar dari 1% s/d 5% terhadap aspal. Selanjutnya dilakukan pengujian mutu aspal dan karakteristik campuran beraspal dengan Marshalll test, Stabilitas dinamis dengan alat Wheel tracking machine dan Modulus resilien dengan alat UMATTA. Dari hasil penelitian adanya parafin lilin menurunkan sifat reologi aspal baik perbedaan titik lembek, Penetrasi Indek, Stiffness modulus, Kelekatan terhadap aggregat, dan modulus kekakuan. Pengaruh adanya parafin lilin juga menurunkan kinerjacampuran beraspal baik dari pengujian Marshall , Stabilitas dinamis, dan Modulus resilien. Pengaruh parafin padat dalam aspal sampai 4% masih dalam kategori aman sedangkan untuk pengujian kelekatan terhadap aggregat pada 2 % parafin telah mempengaruhi daya lekat aspal terhadap aggregat, namun untuk parafin cair batas aman adalah 2%. Walaupun dari hasil pengujian terhadap 70 contoh aspal kesemuanya tidak ada yang melebihi 2%, untuk sementara disarankan batas kadar parafin yang diperbolehkan adalah 2% agar perkerasan tidak mudah terjadi kerusakan secara dini.
PREDIKSI UMUR RENCANA PERKERASAN DENGAN MELAKUKAN PELAPUKAN ASPAL JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG SIMULASI DI LABORATORIUM Suroso, Tjitjik W
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 2 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2512.272 KB)

Abstract

Umur aspal di perkerasan jalan sangat tergantung dari ketahanan aspal yang digunakan terhadap pelapukan baik selama pemanasan dan pencampuran diunit pencampur aspal dan selama masa pelayanan yang diakibatkan oleh pengaruh cuaca, sinar matahari dan oksidasi serta tebal lapisan aspal terhadap aggregat.Pelapukan aspal selama pemanasan dan pencampuran dikategorikan pelapukan jangka pendek, sedang pelapukan aspal selama masa pelayanan perkerasan jalan.Tulisan ini merupakan hasil penelitian aspal dengan ketebalan contoh 3, 5, 7.5, 9, 10.5 dan 12 µ yang dilakukan pelapukan jangka pendek yang dilaboratorium menggunakan alat RTFO (Rolling thin Film Oven) yang menggambarkan pelapukan / pengerasan aspal setelah aspal kelaur dari Unit pencampur aspal, dan pelapukan jangka panjang dengan alat Pressure Aging Vessel (PAV) yang merupakan tes simulasi di laboratorium, untuk memprediksi umur aspal sampai mengalami pelapukan di perkerasan jalan. Dengan demikian setiap aspal yang akan digunakan untuk prekerasan jalan dengan menggunakan metode ini dapat diprediksi umur pelayanannya (ketahanan aspal terhadap pemanasan dan oksidasi).Dari penelitian ini untuk menentukan perkiraan umur aspal diperkerasan jalan sampai aspal mengalami pelapukan dapat diusulkan menggunakan model matematis sebagai berikut : Umur perkiraan aspal di perkerasan jalan = ([(Pen Pav-20) + 1] x 5 tahun)/((Pen RTFO-Pen PAV)) Dengan dasar umur aspal setelah pengujian pelapukan melalui alat Pressure Aging Vessel sama dengan 5 th umur aspal pada perkerasan jalan sehingga dapat ditentukan umur perkerasan pada tebal lapisan aspal terhadap aggregat yang telah ditetapkan atau sebaliknya dengan umur pelayanan perkerasan jalan yang ditentukan maka tebal lapisan aspal terhadap aggregat dapat dihitung.
PREDIKSI UMUR RENCANA PERKERASAN DENGAN MELAKUKAN PELAPUKAN ASPAL JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG SIMULASI DI LABORATORIUM Suroso, Tjitjik W
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 4 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12070.277 KB)

Abstract

Umur aspal di perkerasan jalan sangat tergantung dari ketahanan aspal yang digunakan terhadap pelapukan baik selama pemanasan dan pencampuran diunit pencampur aspal dan selama masa pelayanan yang diakibatkan oleh pengaruh cuaca, sinar matahari dan oksidasi serta tebal lapisan aspal terhadap aggregat.Pelapukan aspal selama pemanasan dan pencampuran dikategorikan pelapukan jangka pendek, sedang pelapukan aspal selama masa pelayanan perkerasan jalan.Tulisan ini merupakan hasil penelitian aspal dengan ketebalan contoh 3, 5, 7.5, 9, 10.5 dan 12 µ yang dilakukan pelapukan jangka pendek yang dilaboratorium menggunakan alat RTFO (Rolling thin Film Oven) yang menggambarkan pelapukan / pengerasan aspal setelah aspal kelaur dari Unit pencampur aspal, dan pelapukan jangka panjang dengan alat Pressure Aging Vessel (PAV) yang merupakan tes simulasi di laboratorium, untuk memprediksi umur aspal sampai mengalami pelapukan di perkerasan jalan. Dengan demikian setiap aspal yang akan digunakan untuk prekerasan jalan dengan menggunakan metode ini dapat diprediksi umur pelayanannya (ketahanan aspal terhadap pemanasan dan oksidasi).Dari penelitian ini untuk menentukan perkiraan umur aspal diperkerasan jalan sampai aspal mengalami pelapukan dapat diusulkan menggunakan model matematis sebagai berikut : Umur perkiraan aspal di perkerasan jalan = ([(Pen Pav-20) + 1] x 5 tahun)/((Pen RTFO-Pen PAV)) Dengan dasar umur aspal setelah pengujian pelapukan melalui alat Pressure Aging Vessel sama dengan 5 th umur aspal pada perkerasan jalan sehingga dapat ditentukan umur perkerasan pada tebal lapisan aspal terhadap aggregat yang telah ditetapkan atau sebaliknya dengan umur pelayanan perkerasan jalan yang ditentukan maka tebal lapisan aspal terhadap aggregat dapat dihitung.
PREDIKSI UMUR RENCANA PERKERASAN DENGAN MELAKUKAN PELAPUKAN ASPAL JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG SIMULASI DI LABORATORIUM Suroso, Tjitjik w
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 26 No 1 (2009)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2510.087 KB)

Abstract

Umur aspal di perkerasan jalan sangat tergantung dari ketahanan aspal yang digunakan terhadap pelapukan baik selama pemanasan dan pencampuran diunit pencampur aspal dan selama masa pelayanan yang diakibatkan oleh pengaruh cuaca, sinar matahari dan oksidasi serta tebal lapisan aspal terhadap aggregat. Pelapukan aspal selama pemanasan dan pencampuran dikategorikan pelapukan jangka pendek, sedang pelapukan aspal selama masa pelayanan perkerasan jalan. Tulisan ini merupakan hasil penelitian aspal dengan ketebalan contoh 3, 5, 7.5, 9, 10.5 dan 12 µ yang dilakukan pelapukan jangka pendek yang dilaboratorium menggunakan alat RTFO (Rolling thin Film Oven) yang menggambarkan pelapukan / pengerasan aspal setelah aspal kelaur dari Unit pencampur aspal, dan pelapukan jangka panjang dengan alat Pressure Aging Vessel (PAV) yang merupakan tes simulasi di laboratorium, untuk memprediksi umur aspal sampai mengalami pelapukan di perkerasan jalan. Dengan demikian setiap aspal yang akan digunakan untuk prekerasan jalan dengan menggunakan metode ini dapat diprediksi umur pelayanannya (ketahanan aspal terhadap pemanasan dan oksidasi). Dari penelitian ini untuk menentukan perkiraan umur aspal diperkerasan jalan sampai aspal mengalami pelapukan dapat diusulkan menggunakan model matematis sebagai berikut : Umur perkiraan aspal di perkerasan jalan = ([(Pen Pav-20) + 1] x 5 tahun)/((Pen RTFO-Pen PAV)) Dengan dasar umur aspal setelah pengujian pelapukan melalui alat Pressure Aging Vessel sama dengan 5 th umur aspal pada perkerasan jalan sehingga dapat ditentukan umur perkerasan pada tebal lapisan aspal terhadap aggregat yang telah ditetapkan atau sebaliknya dengan umur pelayanan perkerasan jalan yang ditentukan maka tebal lapisan aspal terhadap aggregat dapat dihitung.
PELAPUKAN (AGEING) ASMIN PADA PERKEERASAN JALAN suroso, tjitjik w
Jurnal Jalan-Jembatan No 1 (1987)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor - faktor yang mempengaruhi pada perkerasan jalan terutama adanya kelelahan mekanis (mecanical fatique), akan tetapi penurunan kwalitas juga menyebabkan kerusakan konstruksi. Sebagaimana diketahui bahwa kondisi dengan sinar matahari juga merupakan faktor penting dalam hal hardening, apalagi kondisi di Indonesia yang hampir sepanjang tahun terus menerus kena sinar matahari. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sifat kimia aspal dengan keawetan/pelapukan serta performace perkerasan jalan.
PENGGUNAAN BAHAN PEREMAJA UNTUK ASPAL YANG TELAH LAPUK (AGING) DAN ASBUTON suroso, tjitjik w
Jurnal Jalan-Jembatan No 1 (1990)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hal - hal yang perlu diperatikan pada penggunaan bahan peremaja baik pada pekerjaAn daur ulang maupun asbuton untuk konstruksi perkerasan jalan adalah menggunakan bahan peremaja yang memenuhi persyaratan serta mampu meningkatkan mutu keawetan menurunkan nilai paremeter malten aspal/asbuton yang telah mengalami pelapukan, sehingga aspal asbuton yang telah ditambah bahan peremaja akan mempunyai mutu mendekati mutu semula.