Briket tempurung kelapa wilayah DIY merupakan pangsa pasar potensial bagi perajin arang tempurung kelapa. Briket diperoleh dengan menggiling arang tempurung kelapa kemudian dicetak dan dikeringkan. Salah satu produsen arang yang menjadi mitra adalah Bapak Agus Winarno. Dalam memproduksi arang muncul kendala utama berupa polusi asap hasil pembakaran. Kedala tersebut dapat diatasi dengan menangkap polusi asap diubahÃÂ menjadi asap cair sehingga meningkatkan pendapatan serta dapat menghilangkan protes warga sekitar karena polusi asap di udara. Demi kelancaran suplay tempurungÃÂ Bapak Agus bekerja sama dengan bapak Slamet Raharjo sebagai pengepul tempurung. Kendala utama yang dialami dalam pengadaan tempurung adalah fluktuasi harga tempurung di pasaran dikarenakan mahalnya kelapa butir.Luaran dari kegiatan ini diantaranya membangun 2 website e-commerce untuk media promosi dan pemasaran produk untuk kedua mitra. Luaran lainnya adalah membuatkan 1 alat produksi asap cair sebagai pengolah limbah yang dijadikan produk tambahan. Sehingga perkembangan usaha yang diukur dari jumlah aset, omset dan pendapatan meningkat. Adapun metode yang dilaksanakan adalah menganalisis metode pemasaran yang berjalan, mengadakan pelatihan manajemen bisnis dan pemasaran, manajemen keuangan dan operasional website. Hasil akhir dari kegiatan ini secara umum dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Usaha mikro. Dan secara khusus dapat meningkatkan ruang lingkup pemasaranÃÂ dengan penggunaan teknologi informasi dalam pemasaran.