TAN, SUKMAWATI TANSIL
Indonesian Journal of Cancer

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggunaan Uji Imunohistokimia BerEP4 sebagai Gold Standard Deteksi Karsinoma Sel Basal TAN, SUKMAWATI TANSIL; SUNJAYA, ANTHONY PAULO
Indonesian Journal of Cancer Vol 10, No 3 (2016): July - September 2016
Publisher : Indonesian Journal of Cancer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1725.547 KB)

Abstract

ABSTRACTBasal Cell Carcinoma (BCC) is the most common malignant type of skin cancer found in the world today with a 3-10% increase in incidence each year. In Indonesia, BCC is one of the major types of skin cancer found. Therefore a method needs to be developed that can detect BCC at the early stages to prevent late diagnosis of BCC which may lead to metastasis causing disabilities to patients and increasing treatment costs. Various studies have shown BerEP4 as an effective and efficient tool that can be used for early diagnosis and prevention of recurrence post-surgery. This study aims to evaluate the use of BerEP4 in detecting early BCC cells and its potential as a gold standard. The use of BerEP4 immunohistochemistry testing as a gold standard for the routine examination for cases of BCC is expected to be able to increase and improve early diagnosis as well as prevent recurrence postsurgery.ABSTRAKKarsinoma Sel Basal (KSB) merupakan jenis kanker kulit yang paling banyak ditemukan di dunia saat ini dan terjadi peningkatan 3-10% jumlah penderita KSB setiap tahun. Di Indonesia, KSB merupakan salah satu jenis kanker kulit yang utama. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode yang dapat mendeteksi KSB pada stadium awal karena diagnosis yang terlambat dapat menyebabkan KSB bermetastasis sehingga menjadi sulit ditangani, meningkatkan risikopenderita menjadi cacat, dan memerlukan biaya pengobatan yang mahal. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa BerEP4 merupakan cara yang efektif dan efisien untuk melakukandiagnosis dini dan pencegahan rekurensi pasca-operasi pengangkatan KSB. Penelitian ini bertujuan untuk menilai manfaat BerEP4 dalam mendeteksi sel KSB tahap dini. Diharapkan penggunaan uji imunohistokimia BerEP4 bisa menjadi gold standard pemeriksaan rutin pada kasus-kasus KSB sehingga mampu meningkatkan dan mempermudah diagnosis dini KSB serta mencegah terjadinya rekurensi pasca-operasi pengangkatan KSB.
Deteksi Dini Karsinoma Sel Basal TAN, SUKMAWATI TANSIL; GHAZNAWIE, MAHMUD; REGINATA, GABRIELA
Indonesian Journal of Cancer Vol 10, No 2 (2016): April - June 2016
Publisher : Indonesian Journal of Cancer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1248.004 KB)

Abstract

ABSTRACTBasal Cell Carcinoma (BCC) is a malignant neoplasm derived from nonkeratinizing cells that originate in the basal layer of the epidermis, which is locally invasive, aggressive, destructive, and rarely metastasize. BCC is more common in the elderly. Etiopathogenesis associated with BCC is genetic, environmental, and most often is exposure to ultraviolet light. Clinically, there are five types of BCC, which are nodular, superficial, morpheaform, pigmented, and fibroepitelioma Pinkus. Early detection of skin cancer can be done with self skin examination. Definitive diagnosis of malignancy is determined by anatomical pathology examination. However, for very early BCC lesion, it’s difficult to determine with hematoxylin eosin staining. Therefore, it is uses Ber-EP4 staining which is specific and highly sensitive for early BCC growing as budding in basal layer of the epidermis and follicles. This finding is particularly significant in the development of molecular pathology and clinical management of BCC lesions or suspected BCC. ABSTRAKKarsinoma Sel Basal (KSB) merupakan neoplasma ganas dari sel yang tidak mengalami keratinisasi pada lapisan basal epidermis, bersifat invasif lokal, agresif, destruktif, dan jarang bermetastasis. KSB lebih sering terjadi pada usia lanjut. Etiopatogenesis yang berkaitan dengan KSB adalah genetik, lingkungan, dan yang paling sering adalah paparan sinar ultraviolet. Secara klinis, terdapat lima tipe KSB, yaitu nodular, superfisial, morpheaform, pigmented, dan fibroepitelioma Pinkus. Deteksi dini kanker kulit dapat dilakukan dengan pemeriksaan kulit sendiri (SAKURI). Diagnosis pasti keganasan ditentukan dengan pemeriksaan patologi anatomi. Namun, untuk lesi sangat dini KSB sulit ditentukan dengan pewarnaan hematoksilin eosin. Oleh karena itu, digunakanlah pewarnaan Ber-EP4 yang bersifat spesifik dan sangat sensitif untuk KSB dini yang tumbuh sebagai tunas di lapisan basal epidermis dan folikel. Temuan ini sangat berarti dalam pengembangan patologi molekuler dan penanganan klinis lesi KSB atau yang dicurigai KSB.